Aku sempat ngobrol beberapa saat dengan Ayahnya Sarah. Pembicaraan standar lah seperti kuliah dimana, tinggal dimana dan lain lain. Lalu Ayah nya Sarah mengundurkan diri meninggalkan ruang tamu dan membiarkan Aku dan Sarah. Mungkin Ayahnya pikir Kami berteman baik dan akan damai dan sejahtera diruangan ini . Mana mungkin itu bisa tercipta kalo saja Aku tidak mulai mengganggu gadis ini lagi .
“Mbak Sarah keliatan nya mulai mengantuk ya Mbak? “
matanya menyipit dan melirik tajam ciri khas orang kesal. Tapi kok Aku melihat nya malah menggemaskan sih?
Pasti dia marah karena ada embel-embel Mbak kutambahkan pada kalimat ku tadi.
“Jangan ngajak ribut “
“ Kalo ngajak nonton boleh nggak? “
“Modus”
“Serius”
“Nggak ada waktu “
“ Sok sibuk “
“Emang sibuk bukannya Sok! “
“ Temen-temen kam
