Nathasya mengetuk pintu di depannya. Ia berharap Bramuda tidak ada di rumahnya seperti kemarin-kemarin, jadi, Nathasya bisa langsung pulang. Karena sejujurnya Nathasya sangat lelah. Ia pun mengantuk. “Yes, nggak ada di rumah,” gumam Nathasya sudah siap berbalik untuk pulang. Namun, sebelum ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat ini ia mendengar suara pintu terbuka. “Ayo Nath, masuk.” Secara refleks Nathasya menghela napas panjang. “Iya, Pak,” balas Nathasya seraya berjalan memasuki rumah Bramuda. Nathasya sudah tidak begitu canggung lagi berada di rumah ini. Karena ini sudah kali sekian ia datang ke sini. Dirinya pun sudah pernah menginap di sini—kenangan yang sangat ingin ia lupakan. “Saya dengar Nancy tadi ke kantor buat ketemu sama kamu?” tanya