Bab 11

1455 Words

    Nathasya menatap toko milik ibunya yang saat ini tampak hancur. Kaca bagian depan sudah tidak ada. Pintu pun rusak. Rak tempat roti hangat biasanya tersaji pun tergeletak di lantai. Tempat ini benar-benar sudah dirusak.     Tempat ini adalah satu-satunya sumber penghasilan ibunya. Apa rentenir dan para preman ini tidak berpikir bahwa jika toko ini hancur dan ibunya tidak bisa bekerja, maka ibunya tidak akan bisa membayar hutang? Dan jika ibunya tidak membayar hutang, maka rentir itu sendiri kan yang rugi?     Rasa marah dan sedih kini menusuk-nusuk jantung Nathasya. Bagaimana bisa hidupnya jadi seberantakan ini?     “Ini toko milik ibu kamu, Nath?” tanya Bramuda mendekat ke arah rak terdekat yang masih berdiri.     “Iya, Pak,” jawab Nathasya pelan. Ia masih tak menyangka jika tok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD