Kurang lebih tiga puluh lima menit, dokter yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dengan sigap Radit langsung mengantarkan laki-laki tersebut untuk memasuki ruangan sang CEO. Di dalam ruangan sudah ada Sandi yang terlihat sedang menunggu atasannya di luar kamar. Lelaki itu juga terlihat menyambinya dengan mengerjakan pekerjaan yang tadi dilimpahkan oleh Andra. “Dokter Faisal sudah datang, Pak Sandi,” ucap Radit memberi tahu. Sekretaris Andra melihat Sandi tampak masih terlihat fokus pada laptop-nya hingga tidak menyadari kedatangannya. Padahal Radit sudah mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum dirinya masuk. Tadi Sandi juga sudah berpesan kepadanya jika dokter Faisal tiba, ia diminta langsung mengantarnya ke ruangan Andra. “Ehmm … baiklah, mari saya antar ke kamar Pak Andra, Dok,”

