Galexa #1

847 Words
"Untuk dua peserta diujung sana, silahkan kemari." ucap Keelan melambaikan tangannya kepada dua gadis di ujung itu membuat para peserta tertuju kebelakang. "Sheil, ini kita yang di panggil?" tanya Alexa memegang lengan Sheilla. "I-i-iya, yaudah maju aja yuk." gandeng Sheilla menghampiri panggung di depan lapangan. Gue ngerasa gak enak ini pasti. Ucap Alexa dalam hati sambil berjalan. "Oke adik adik, ini adalah peserta pertama kali di hari pertama yang sudah mencetak pelanggaran pertama." ucap Keelan mempersembahkan Alexa dan Sheilla diatas panggung. Benerkan kata gue. Bisik Alexa dalam hati. "Oke, kalian berdua mau dihukum atau menjawab pertanyaan?" pilihan Keelan yang mudah "Pertanyaan." jawab Alexa kini datar dan maju selangkah, seolah olah ia menantang Keelan memberikan pertanyaan. "Oke! Jelaskan secara singkat apa asal usul dan struktur dari Menara Eiffel?" senyum sinis Keelan kepada Alexa. "Sebelum jawab, gue mau kalo jawaban gue bener, gue dan teman gue bakal lolos?" jawab Alexa memastikan pilihannya. "Siapa takut?" kata Keelan santai. "Asal usul singkat Menara Eiffel yaitu sesuai dengan nama pembuatnya Insinyur Gustave Eiffel, Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal didunia," "Struktur ini dibangun mungkin pada tahun antara seribu delapan ratus delapan puluh tujuh, sampai seribu delapan ratus delapan puluh sembilan, sebagai pintu masuk Exposition Universelle. Pameran dunia yang merayakan seabad revolusi Prancis." jawab Alexa begitu datar membuat Keelan dan beberapa panitia terkejut serta ratusan peserta bertepuk tangan kepada Alexa. "Boleh gue lanjut? Oke, Strukturnya dari Menara tersebut adalah struktur besi Menara Eiffel berbobot tujuh-ribu-tiga-ratus ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot sepuluh-ribu ton," "Menara ini juga berayun enam sampai tujuh cm dalam suasana berangin. Sebagai demonstrasi terhadap ekonomisnya bangunan, bila tujuh-ribu-tiga-ratus ton struktur besi dicairkan, maka akan memenuhi seratus-dua-puluh-lima meter persegi dengan kedalaman enam cm, yang berarti kepadatan besi tujuh, delapan ton per meter kubik," "Menara ini memiliki massa yang kurang dari massa udara di dalam silinder dengan dimensi yang sama, setinggi tiga-ratus-dua-puluh-empat meter dan delapan-puluh-delapan titik tiga jari-jarinya." jawab Alexa panjang lebar membuat Keelan diam seribu bahasa sementara para peserta menepuk tangani Alexa. "Sudah jelas kak?" tanya Alexa pada Keelan. "O-o-oke, lo lolos dan teman lo ini." jawab Keelan menyodorkan tangannya untuk turun kebawah. "Sekarang waktunya kalian untuk mendengarkan nasihat dari Wakil Kepala Sekolah, dilanjutkan dengan agenda yang sudah disediakan!" perintah Keelan kesal sambil menuruni tangga. "Ga nyangka gue itu anak bisa jawab sepanjang itu." kata Keelan kepada seluruh panitia. "Gue juga." celetuk Nevan. Sementara Galvan biasa saja dan memasang tampang datar. "Yaudah sih, gausah di pikirin." ucap Milena sambil bergegas pergi. "Yuk yang, kita makan." bujuk Milena kepada Galvan dan berjalan ke ruang OSIS. •••• "Alexa." panggil Michellia. "Kenapa Sheil? Kok wajah lo gitu?" sahut Alexa bingung menatap wajah Michellia. "Lo kok lancar banget jawab pertanyaan Kak Keelan?" "Yaelah, gue dari kecil sampe SMP kelas tiga di Prancis, mana mungkin gue gak tahu asal usul tu Menara." "Oooo begitu, Gue mau bilang makasih sama lo Al, karna lo gue slamet dari hukuman." "Biasa saja, lo bawa makan gak?" tanya Alexa sambil tersenyum manis. "Bawa kok, lo mau? Ini ambil." sodor Michellia sepotong roti kepada Alexa. "Thanks Sheil." jawabnya sambil tersenyum. •••• Beberapa kegiatan kini sudah terlewati, tubuh Alexa kini pecah, ia merasakan bahwa kapal titanic sedang menabraknya. Sementara Michellia duduk santai sambil mendengarkan ceramah dari Kepala Sekolah. "Sheil, kapan pulang sih?" tanya Alexa memegang pinggangnya. "Sepuluh menit lagi kita pulang, tunggu aja." jawab Michellia datar. "Lo gak capek? Dari tadi senam ga jelas, olahraga ga jelas, ceramah kepanjangan." gerutu Alexa. "Gak, nikmatin aja Al." Sampai sini ceramah yang saya berikan, dan saya akan mewakilkan untuk menutup MOS hari ini. Selamat Sore. Para peserta kini berdiri dan meramaikan lapangan sambil berlari untuk menunggu jemputan di luar sekolah, tak banyak yang dijemput melainkan membawa kendaraan sendiri. "Sheil, gue minta kontak lo dong, siapa tahu bisa kontekan." Alexa menyodorkan benda tipis itu kepada Michellia. "Ini, gue balik duluan ya, udah di jemput, bye Al." ucap Michellia melambaikan tangannya. "Bye." jawab Alexa dengan senyum manis. "Hallo kak, jemput." sambil menunggu Alexa tidak sengaja bertemu dengan Galvan dan Milena keluar bergandengan tangan. Galvan yang mencuri tatapan kepada Alexa membalasnya dengan tatapan tajam kepada Galvan. "Hallo love." ucap seorang pria yang tidak lain adalah Jason dengan mobil jeep nya. "Hallo sweet." jawab Alexa tersenyum manis. "C'mon, go home." Jason membuka pintunya layaknya Alexa seorang tuan putri. Beberapa murid lain mengira bahwa mereka berpacaran. •••• "Bagaimana dengan sekolah pertama kamu sayang?" ucap Ellena duduk di ruang tamu. "Telat Mah." jawab Alexa merebahkan tubuhnya di sebelah Ibunya. "Kok bisa telat, ada apa sayang?" "Gara-gara Kak Jason, dia parkir jauh dari sekolah, kan jadi lambat kalau Alexa jalan." aduan itu berhasil membuat Jason yang baru menginjakkan dalam rumah menoleh kepada Alexa. "Jason, kok kamu seperti itu sama adik kamu sendiri?" "Mamah, Jason parkir nggak sampe sepuluh langkah dari sekolah." ucap Jason sambil menyalimi tangan Ibunya. "Kok adikmu bisa telat?" "Kalau itu Jason engga tahu, Alexa bilang telat juga gapapa." jawab Jason datar. "Alexa, kamu telat karena apa nak?" tanya Ibunya kepada Alexa. "Nggak tau ah mah, Alexa capek pingin ke kamar, Bye mamah." Alexa beranjak dari duduknya mencium kening Ellena dan bergegas pergi kekamarnya. TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD