KAKAK INTAN

1098 Words
Kami mulai disibukkan dengan banyaknya pekerjaan rumah yang membuat kami harus sering kerja kelompok.  kerja kelompok selalu dilakukan sepulang sekolah 'gmana sesekali kerja kelompoknya di rumahku saja" usul  intan ke teman temannya "gue stuju" ujar thomas karena sebenarnya dia tak begitu suka kerja kelompok tapi demi dekat dekat dengan cinta, dia tak menolak ajakan intan Teman teman mengangguk setuju. "kapan kita ke rumah intan?" tanya sari "gmana kalau sabtu jadi kita bisa sampe malam, sekalian malam mingguan" thomas dengan usilnya "huuuiiiiii...." sorak teman teman yang lain karena tau maksud ucapan thomas akhirnya diputuskan sabtu sore belajar kelompok ke rumah intan jam 3 **** sabtu siang, cinta buru buru menyelesaikan pekerjaan di dapur lalu bersiap ke rumah intan "tan, cinta mau kerja kelompok di rumah intan jam 3 sore ini" cinta permisi pada tantenya "apa? kerja kelompok? apa kau sudah mulai bosan membantuku menjaga warung jadi alasanmu buat kerja kelompok?" tanya tanteku dengan amarah terpendam karena ada pamanku "tidak tan, aku bersama teman teman yang lain" jawabku jujur 'alasanmu aja biar bisa keluyuran" jawab tante lalu beranjak meninggalkanku "kalau  jaga warung bisa ayah saja" ujar pamanku karena setiap sabtu tidak bekerja jadi sering disibukkan menjadi supir taksi online, menambah penghasilan "trus ayah tidak narik?" teriak tante dari dalam kamar "inikan tidak tiap hari bu, jadi skali sekali ayah di rumah istrahat sekalian jaga warung" paman yang mungkin juga hari ini malas narik tante keluar dari kamar dengan wajah cemberut. sepertinya aku tak bakal dapat ijin untuk ke rumah intan, batin cinta "ya udah kalau gitu ajak clarisa kerja kelompok biar tante percaya" timpal pamanku membelaku "cla cepat pergi sama cinta, betulkah dia mau kerja kelompok atau cuma alasannya doang" sedih rasanya dengar ucapan tante karena terus terang, aku yang paling jarang keluar rumah. sepulang sekolah, hanya di rumah berkelahi dengan pekerjaan rumah. aku dan clarisa berangkat ke rumah intan.  mencari alamat intan di perumahan mewah sangatlah melelahkan, karena kami harus melewati rumah rumah mewah dengan berjalan kaki. saat sampai dengan alamat yang tertera di buku cinta,  "wowwww.... intan benar benar beruntung, anak orang kaya. hidupnya pasti menyenangkan" raut wajah cla yang terkagum kagum melihat sekeliling rumah mewah intan. pagar rumahnya yang tinggi, taman yang luas, dan di sudut rumahnya ada pos satpam yang menjaga rumah mewah intan,  pemandangan ini membuat kami terkagum kagum. melangkahkan kaki masuk ke rumah intan, menginjakkan lantai marmer yang pasti harganya mahal, ruang tamu penuh dengan barang pecah belah, lampu kristal menambah kemewahan ruang tamu tersebut, membuat aku dan cla ternganga. intan yang gampang bergaul ternyata  anak orang kaya, bathinku "hai, teman yang lain mana?' intan turun dari tangga menuju ruang tamu dimana kami sedang duduk "belum datang" jawabku "hai cla apa kabar? gmana sekolahmu menyenangkan dsana?" tanya intan, dia duduk disamping kami membentuk sudut 90 derajat cla mulai cerita tentang sekolahnya, mengeluhkan teman temannya dan keadaan sekolah yang tak sesuai harapannya tak lama kemudian teman teman yang lain pun datang, kami diajak menuju belakang rumah yang tak kalah bagusnya. ada kolam renang dan gazebo, taman disekitar kolam menambah indahnya rumah intan kami disibukkan dengan kerja kelompak, diringi crita guyonan ando membuat kami tertawa  tiba tiba kami mendengar dari samping ada mobil sport  memasuki garasi.  hempasan pintu mobil membuat kami menerka nerka siapa yang barusan datang saat langkah kaki seseorang mendekati ruang tengah dekat gazebo yangg sedang kami tempati, kami semua menoleh serentak. laki laki tinggi, dengan badan tegap, mengenakan jas biru menambah ketampanannya. wajah dinginnya memperlihatkan bahwa dia kurang menyukai kami. dia berhenti sebentar, lalu menatap kami satu persatu, saat pandangan kami beradu, aku tersenyum dan mengangguk tapi tak ada balasan dari laki laki tersebut laki laki itu melangkahkan kakinya melewati kami, menuju ruang yang kemungkinan itu adalah kamarnya. saat aku berbalik tak sengaja aku melihat intan terdiam lalu wajahnya merona (mungkin malu karena sikap laki laki tersebut) "Dia kakakku, andhika" kata intan tanpa kami tanya. raut wajah intan tampak sedi (hmm... kira kira apa yang dipikiran intan ya) Akhirnya yang ditunggu tunggu, Bi ijah datang membawa jus dan cemilan buat kami. "terima kasih bi" kataku tersenyum pada bi ijah, bi ijah terkejut dan mengangguk sepertinya di rumah ini, belum ada yang mengucapkan terima kasih setiap apa yang dikerjakan bi ijah. kerja kelompok selesai. kamipun berpamitan pulang.  "selamat berakhir pekan" kataku "selamat bermalam mingguan" balas ando "selamat berpelukan dengan bantal" intan dengan tawa terbahak bahak "sampai ktemu hari senin" jawabku menutup guyonan mreka "mau aku antar pulang cin?" thomas menawarkan diri "trus cla mau kau tarok dimana, kau kan naik motor" ando membalas ajakan thomas padahal bukan ando yang diajak thomas "cenglu dong" jawab thomas enteng kami menatapnya tak mengerti maksud thomas "bonceng telu" thomas menjelaskan kami auto ketawa dibuat thomas, thomas menggaruk kepala belakang yang tak gatal kamipun berpisah di depan pagar rumah intan,  "kapan kapan main ke rumahku lagi ya teman teman" ujar intan "boleh sekalian berenang ya in" mata andi berkedip kedip dengan tangan dikepal di dadanya secara memohon diijinkan berenang di tempatnya "boleh tinggal atur aja waktu buat kita berenang disini" "yeayyy....." serempak kami bersorak aku merasa ada yang sedang memandang kearah kami, aku menoleh. dibalik tirai lantai 2, seseorang berdiri menatap kebawah karena aku melihatnya, lalu dia pergi tak kelihatan lagi dsana disepanjang perjalanan pulang clarisa selalu memuji kakak intan. sepertinya dia sedang dimabuk oleh aku, maksudnya cinta hehehehe.... "cin, kalo ada kerja kelompok di rumah intan, aku diajak lagi ya manatau bisa ketemu kak andi" kata cla penuh harap aku menganggukkan kepala sambil tersenyum Sampai di rumah, cla langsung bercerita ke tante gimana sosok andi yang tinggi, tampan, wajah bak dewa Yunani ditambah pengusaha sukses tante tampaknya bersemangat mendengar cerita cla, mreka tak menghiraukanku tapi aku langsung menuju dapur menyiapkan makan malam karena setelah itu aku harus belajar untuk pelajaran lusa *** andhika  POV akhirnya sampai di rumah,  letih lesuh lemah lunglai, pengen berendam dengan air hangat.  sampai d pintu garasi menuju ruang tengah sepertinya ada tamu. krn aku mendengar tawa mreka. hmmm... ternyata teman teman intan.  sepertiny anak ingusan itu mau kerja kelompok. aku sempat melihat satu persatu anak anak ingusan itu, mataku tertuju dengan gadis cantik teman intan tapi kelihatannya tidak sederajat denganku. pakaiannya yang sangat sederhana dan tubuhnya kelihatan kurus ah... sudahlah tak lama aku langsung meninggalkan mereka naik tangga menuju kamarku lisa, knapa kau lakukan ini padaku, kau kejam lisa, kau kejam...., gumamku dalam hati.... aku ke ruang kerja yang disekat dengan lemari buku bukuku menuju meja kerjaku lalu membuka laptop untuk melihat pergerakkan bisnisku, semakin lancar bisnisku membuat rasa capekku berkurang  setelah itu aq pergi ke kamar mandi karena merasa lengket keringat di badanku selesai berendam 1 jam, aku memakai celana pendek dengan d**a telanjang dan berdiri didepan jendela dibalik tirai,  ternyata mereka sudah selesai belajar kelompok. saat mereka hendak pulang tiba tiba gadis cantik itu membalikkan tubuhnya dan menatapku dibalik jendela. cihh..... aku berdebar tapi aku tetap pada pendirianku, dia tak sederajat denganku lalu naik k ranjangku, menarik selimut sampai sepinggang, meletakkan tanganku dibawah kepalaku, menatap langit kamarku lalu memejamkan mata, semoga aku bisa memimpikan lisa *ini crita pertamaku, kolo ada salah dikit dikit dimaapin ya  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD