Enemy on the line

1047 Words
Ren, Miran, Max, dan Ara berhasil menyusup ke tempat musuh tanpa kendala, karena tindakan pengalihan yang dilakukan oleh Billy dan kawan-kawan mampu membuat sebagian besar anggota kelompok Sword of freedom pergi keluar dari banguna itu. Namun ketika mereka sedang dalam proses pencarian, tiba-tiba saja ada suatu hal buruk yang menghampiri mereka, dan hal buruk itu merupakan sosok manusia berbahaya yang tidak kekuatannya main-main. Mereka dikagetkan oleh kehadiran Razor, yang secara mengejutkan terjun dari atas lalu menghantam lantai di tengah-tengah mereka sampai hancur, dengan kekuatan apinya yang membara.  Sontak saja hal itu membuat posisi Ren, Miran, Max, dan Ara jadi terpisah, karena mereka terpental setelah menerima gelombang hantaman dari serangan kejutan Razor. Kemudian, sambil berdiri di tengah-tengah para musuh, Razor berkata.  "Hehhe, beruntung sekali aku bisa menemukan kalian disini. Pertarungan kita yang waktu itu masih belum selesai." Ucap razor sambil menatap ke arah Ren, Miran, dan Max.  Lalu dengan sigap, Ren segera memerintahkan teman-temannya untuk pergi melanjutkan pencarian Alex. Sementara dirinya akan tetap disini untuk bertarung melawan api gila. Maka dari itu, tanpa banyak bicara, Miran, Max dan Ara segera mengangguk dan pergi meninggalkan Ren, yang sedang mempersiapkan pedang Black stream miliknya, yakni pedang berkekuatan air yang akan dia gunakan untuk melawan Razor sang ras perisai yang juga memiliki kekuatan api.  Beralih lagi ke pertarungan antara Shekai melawan Billy, mereka masih terus saling menyerang satu sama lain, dengan tehnik bela diri yang sangat hebat. Suara dentuman keras dan kilatan-kilatan petir terus menyambar ke berbagai arah, hal itu merupakan dampak dari serangan-serangan yang terus saja dilancarkan oleh mereka berdua. Shekai dan Billy benar-benar bertarung secara serius di tempat itu, dan keduanya menunjukan kemampuan terbaiknya dalam pertarungan tersebut.  Sambil terus menyerang, Billy berbicara dengan Shekai.  "Shekai! Dosamu sudah terlalu banyak ... Kali ini tidak ada ampun bagimu."  "Hahhah ... Aku tidak perlu minta pengampunan darimu Billy."  "Kau benar-benar tidak memiliki rasa penyesalan atas kesalahan yang sudah kau perbuat!"  "Tidak, sama sekali."  "Kali ini aku tidak segan untuk membunuhmu!" Ujar Billy.  "Hahaa! Kau tidak akan pernah bisa membunuhku Billy! ... Karena hatimu itu terlalu lemah!"  "Hah?"  "Beberapa kali kita selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaung, tapi kau selalu memutuskan untuk pergi."  "Itu karena aku bahkan tidak ingin melihat wajahmu lagi."  "Jadi kau benar-benar sudah tidak memganggapku sebagai teman?" Tanya Shekai.  "Tentu saja!"  "Baguslah, itu sesuai dengan apa yang kuinginkan."  "Apa maksudmu?! ... Apa yang sebenarnya yang kau inginkan? Apakah membiarkan Raja iblis menguasai dunia juga merupakan salah satu dari keinginanmu?!!" Tanya Billy.  "Yaa, mungkin saja ... Sebenarnya Hanya ada satu hal yang sangat kuinginkan di dunia ini." Ucap Shekai  "Apa itu?"  "Hmm ...." Shekai sempat tersenyum selama beberapa saat, sebelum dia menjawab.  "Aku ... sangat ingin berduel denganmu sampai mati ... Karena Aku ingin membuktikan, siapa yang terkuat diantara kita berdua!"  "A- apa?"  "Dan hari ini, semua itu akan terwujud." Ucap Shekai, yang sudah memberitahukan tentang hasrat sesungguhnya yang dia miliki.  "Hanya untuk itu kau mengkhianati pertemanan kita, membunuh Master Shinfu, dan bahkan menculik Alex?!!"  "Yaaaa!!!!"  "Kau gila!!"  "Hyaaaa!!!"  Sambaran petir dan pukulan perisai keras saling berbenturan. Pertarungan mereka terus berlanjut, Billy dan Shekai saling memukul satu sama lain, dengan kekuatan penuh dan kemampuan yang mereka miliki, Billy memberikan serangan pukulan terkuatnya, sedangkan Shekai memberikan serangan pukulan petir yang sangat kuat, sehingga terjadilah ledakan yang cukup besar akibat aksi mereka berdua, saking besarnya ledakan itu bahkan efeknya sampai menghempaskan beberapa orang yang berada di sekitar Billy dan Shekai. Pertarungan mereka berdua merupakan pertarungan terbesar yang terjadi di tempat itu.  Berpindah ke tempat lain, disaat yang bersamaan, Miran, Ara, dan Max sedang berlari menyusuri lorong, lalu akhirnya mereka bertiga tiba di suatu ruangan atau area yang cukup luas, seperti suatu aula gelap dan terbengkalai dengan anak tangga untuk menuju ke setiap tingkat lantai atas, sedangkan pada bagian atasnya terbuka lebar, sehingga mereka bisa melihat suasana ruangan-ruangan di lantai atas sampai ke atap.  Dan rupaya mereka tidak sendirian disana, karena beberapa saat setelah kedatangan mereka bertiga di tempat itu, tiba-tiba saja mereka mendapatkan serangan tak terduga lainnya dari Derris dan Chaterine, yang langsung memberikan tebasan dari senjata mereka masing-masing. Tapi untungnya dengan sigap Miran menahan kedua serangan itu menggunakan kekiatan perisianya sehingga dia beserta teman-temannya bisa selamat.  Setelah mendapat serangan kejutan itu, Miran segera menggunakan busur panah untuk memberikan tembakan anak panah yang terbuat dari kekuatan perisai miliknya. Saat sosok kedua musuh sudah terlihat dengan jelas, Sambil menjaga jarak, Miran terus menembaki Chaterine dan Derris, namun kedua orang itu mampu menangkis semua tembakan panah dari Miran dengan menggunakan senjata mereka masing-masing, yakni pedang cambuk dan tombak.  Sedangkan Max segera bersiap dengan kekuatan perisainya yang dia bentuk di bagian kaki, yakni perisai berbentuk roda tank yang dapat meningkatkan lesatan serta kecepatan kakinya. Lalu ketika serangan cambuk dari musuh datang ke arah Ara, maka dengan cepat Max segera mendekap dan mendorong tubuh Ara sehingga mereka bisa terhindar dari tebasan.  Kemudian dengan perasaan cemas, Max berbicara kepada Ara. "Ara! Pergilah dari sini dan cari keberadaan Alex ... Aku harus membantu Master Miran untuk menghadapi mereka berdua."  "Ba- baiklah." Ucap Ara sambil pergi meninggalkan tempat itu untuk lanjut melakukan pencarian terhadap Alex.  Setelah itu, terjadilah pertarungan sengit antara Miran dan Max melawan Chaterine dan Derris disana. Miran menggunakan busur panah untuk menembaki musuh, dan Chaterine terus menangkis semua tembakan panah itu menggunakan pedang cambuk miliknya. Sedangkan Max menggunakan kemampuan bertarungnya menggunakan kecepatan dan tendangan melawan Derris si pengguna tombak, dengan cepat dan gesit Max memberikan serangan tendangan beruntun kepada musuh, karena dia merupakan seorang ahli bertarung dalam bidang tendangan.  Sementara itu Ara yang kini sedang berlari seorang diri, tidak boleh menoleh ke belakang, karena dia dan semua temannya sudah berkomitmen dan bertekad untuk menemukan dan menyelamatkan Alex sang Holy knight, itulah misi utama yang harus bisa diselesaikan oleh mereka walau apapun yang terjadi, jika ada musuh yang menghalangi, setiap dari mereka harus menghadapinya dan membiarkan teman yang lain melanjutkan pencarian. Sehingga, Kini Ara harus mengemban tugas itu seorang diri, karena kakak dan teman-temannya sedang mati-matian bertarung melawan pihak musuh yang mencoba untuk menghalangi mereka.  Informasi pertarungan : - Kelompok Faksi angin melawan kelompok Sword of freedom (diluar) - Billy bertarung melawan Shekai (diluar) - Ren bertarung melawan Razor (di lantai 1) - Miran bertarung melawan Chaterine (di lantai 2) - Max bertarung melawan Derris (di lantai 2) - Ara pergi ke lantai 3 untuk mencari dan menyelamatkan Alex
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD