First encounter

1351 Words
Setelah secara tak sengaja menabrak Alex, sang wanita pengantar makanan segera meminta maaf sambil mendekati Alex. "Aduh, ma- maafkan aku. Apakah kau baik-baik saja?" Tanya wanita itu. Namun Alex tertegun dan tak bisa apa-apa ketika dia mendengar pertanyaan tersebut, karena matanya hanya fokus melihat wajah cantik wanita tersebut, sekujur tubuh Alex seakan membeku dengan perasaan terpana. Di mata Alex, mata bulat sang wanita berbinar dan bibir tipisnya membuat hati Alex seakan tertusuk, apalagi saat wajah sang wanita semakin dekat dengan wajah Alex karena dia mengkhawatirkan kondisinya. Alex sepertinya merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Lalu beberapa saat kemudian, Alex mulai menjawab walaupun dengan perasaan canggung. "A- aku baik-baik saja." Jawab Alex sambil dibantu berdiri oleh wanita itu. "Apa kau yakin? Bagian mana yang terasa sakit?" Lalu Alex terkejut ketika melihat kuah mie yang keluar dari kotak penyimpanan makanan milik wanita itu, sehingga Alex langsung berkata. "I- itu, kotak itu." Maka si wanita segera menoleh sambil merasa terkejut juga, kemudian dia segera menghampiri dan membereskan makanan yang tertumpah di dalam kotak penyimpanan, sedangkan Alex juga ikut membantu memberdirikan sepedanya, lalu mereka berdua memasang kotak tersebut pada sepeda seperti semula. Maka setelah itu mereka segera berterima kasih kepada satu sama lain, dan juga saling meminta maaf. Alex meminta maaf karena tidak waspada ketika berjalan, sedangkan si wanita meminta maaf karena telah mengebut hingga menabrak Alex. Lalu akhirnya mereka berdua pun berkenalan. "Namaku Alex. Kalau boleh tahu, siapa namamu?" "Namaku Ara. Senang bisa berkenalan denganmu." Ucap Ara sambil bersalaman dengan Alex. "I- iya aku juga." Alex tersipu malu. Kemudian Alex segera bertanya. "Oh iya, mengenai makanan pesanan itu??" "Hmm, tenang saja. Aku akan bilang pada kakakku bahwa aku mengalami sedikit kecelakaan, dan aku akan minta dia memasak yang baru." "I- itu, bagaimana jika kakakmu marah?" "Tidak apa-apa, dia paling hanya akan memarahiku sebentar dan menyuruhku untuk lebih berhati-hati, setelah itu dia pasti akan melupakannya. Dia itu orang yang baik." "O- ouh, begitu ... ngomong-ngomong dimana restoran kalian berada?" "Tempat kami berjarak sekitar tiga blok dari sini ... Aah, tapi restoran kami bukanlah restoran besar. Aku dan kakakku hanya membuka kedai mie dan nasi goreng sederhana." "Keren, ngomong-ngomong disana Hanya kau dan kakakmu?" "Ya, sejak kecil kami hanya hidup berdua. Dan sekarang kami merintis usaha kuliner bersama-sama." "Wahh, hebat sekali." "Ahh tidak juga." Ara tersipu malu. "O- oh iya, bukankah kau masih memiliki tugas untuk mengantar pesanan. Maafkan aku karena telah membuang waktumu." Ucap Alex. "Ti- tidak apa-apa? Aku tidak keberatan ... Ka- kalau begitu, aku pamit pergi." "I- iya. Sampai jumpa," Namun sebelum Ara pergi, Alex berkata. "Oh iya, ngomong-ngomong apakah aku boleh mampir ke kedaimu kapan-kapan?" "Hah? ... Te- tentu saja, kakakku akan sangat senang jika pelanggannya bertambah." "Hmm, baiklah." Ucap Alex sambil tersenyum dan berjalan pergi. Sedangkan Ara juga tersenyum sambil melihat kepergian Alex. Beberapa saat kemudian, ketika Alex sedang berjalan sendirian, dia terlihat sangat senang. Hal itu terlihat jelas dari senyuman lebar di wajahnya. Pada saat itu, Alex berpikir bahwa hari ini akan sama seperti hari biasanya dan dia akan bisa pulang dengan selamat, namun kenyataannya tidak seperti itu, karena saat ini dari kejauhan sedang ada sesosok mahluk yang membuntutinya. Dan sosok itu sepertinya memendam amarah yang sangat besar terhadap Alex, sehingga tanpa basa-basi dia langsung saja mendekati dan menyerang sang pelajar SMA itu. Lalu Alex yang tidak tahu apa-apa, tentu saja merasa kaget, ketika tubuhnya tiba-tiba saja didorong hingga terlempar dan jatuh menghantam tong sampah. Oleh karena itu, Alex segera berdiri sambil memarahi orang yang telah menyerangnya. "Hey! Kenapa kau melakukan it...." Namun sebelum dapat menyelesaikan kalimatnya, Alex merasa terkejut dengan mata yang terbelalak ketika dia melihat sosok sang penyerang dirinya. Karena Alex melihat mahluk berwarna hitam yang besar dan menyeramkan sedang berdiri, dengan raut wajah yang terlihat sangat marah kepada dirinya. Alex sangat terkejut karena dia tidak tahu mahluk apa itu, dan dia juga kebingungan, tentang apa yang harus dia lakukan selajutnya? Pertanyaan itulah yang saat ini berada di dalam benaknya. Lalu ketika mereka berdua saling menatap, mahluk itu berkata. "Kurang ajar kau! Beraninya kau mendekati Ara!" "Ka- kau kenal Ara??" Tanya Alex. "Ya, dia adalah gadis pujaanku ... Aku sudah berhasil mengencani ratusan gadis yang ada di kawasan ini, dan Ara adalah gadis tercantik yang sangat sulit untuk didapatkan! Maka dari itu, aku tidak akan membiarkan dia didekati oleh pria manapun! Dan ketika aku melihat Ara tersenyum saat sedang berbicara denganmu, maka aku jadi murka!!" "A- apa?? ... A- aku mengerti, jadi kau cemburu? Ta- tapi yang membuatku terkejut adalah, mengapa sosokmu seperti ini??!" Tanya Alex. "Entahlah ... Ada sesuatu yang selama ini bersemayam di dalam diriku, sesuatu yang dapat memberiku kekuatan dan wujud seperti ini. Tapi aku sangat senang, karena dengan wujud ini maka aku bisa membunuh siapapun yang mencoba untuk mengusik hasratku!!" Ujar sang iblis bayangan. "Sesuatu yang bersemayam? Mengusik hasrat?" Alex bertanya-tanya. Lalu Sang iblis mulai memunculkan wajah dari sosok manusianya, dengan cara menghilangkan sedikit bayangan yang menutupi bagian kepalanya, sehingga kini wajah iblis itu berubah menjadi wajah seorang pria tampan berusia 30 tahunan, dan dia berkata. "Inilah wujud manusiaku. Dan jika hasratku semakin besar maka aku bisa berubah wujud menjadi iblis dan memiliki kekuatan yang besar, hahahhah." "Ja- jadi kau adalah manusia??" Tanya Alex. Namun Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, sang iblis kembali menutupi kepalanya dengan wajah menyeramkan, dan dia berkata. "Sudah cukup bicaranya, sekarang berisaplah untuk mati." Lalu ketika sang iblis bayangan akan mendekati dan membunuh Alex, tiba-tiba saja langkahnya berhenti karena dia melihat ada sosok seorang pria yang datang ke tempat itu, dan si pria misterius tersebut berjalan dengan santai seperti sudah terbiasa berhadapan dengan mahluk sepertinya. Si pria misterius itu berambut panjang seleher, dan dia memakai topi rimba di kepalanya, postur tubuhnya tegap dan terlihat biasa saja. Selain itu Dia mengenakan celana panjang berwarna hitam, dengan kaos putih dan kemeja biru yang terbuka. Dan hal yang mencengangkan dari pria itu adalah, dia juga membawa sebilah Pedang katana bersamanya. Si pria itu terus berjalan hingga dia akhirnya berdiri di antara sang iblis bayangan dan Alex yang sedang dalam keadaan terkapar. Lalu dengan raut wajah datar, dia menatap sang iblis bayangan seakan bersiap untuk menyerang. Sedangkan Alex yang melihat pedang yang dibawa oleh pria itu, segera berkata. "Hey, ka- kau seharusnya tidak berkeliaran sambil membawa pedang. Nanti polisi akan menangkapmu." Alex memperingatkan. Lalu si pria menjawab, "Untuk sekarang jangan khawatirkan tentang hal itu sob. Khawatirkan saja tentang keselamatanmu terlebih dahulu." "Ha- hati-hati, monster itu berbahaya." Ucap Alex. Sedangkan sang iblis bayangan yang masih saling menatap dengan si pria misterius itu, segera berbicara dengan nada gemetar. "Ka- kau adalah, ras pedang?" Ucap sang iblis kepada si pria misterius. Lalu si pria misterius berkata, "Ya, perkenalkan. Namaku adalah Ryuji." Ryuji memperkenalkan namanya kepada sang iblis bayangan namun sambil menoleh ke arah Alex, sehingga Alex langsung mengangguk untuk menanggapi hal tersebut, tapi dia tetap khawatir karena orang itu akan berhadapan melawan monster hanya dengan menggunakan sebilah pedang saja. Dan ternyata benar saja, tanpa memberi peringatan, sang iblis bayangan tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan kepada Ryuji, namun dengan cepat Ryuji mengayunkan pedangnya ke tangan sang iblis hingga tangan itu terputus lalu jatuh dan musnah di tanah. "AAAARRRRKKKH!!!!" Sang iblis berteriak kesakitan sambil mundur dari Ryuji. "HAAAAAAAA!!!!" Alex juga berteriak histeris saat melihat hal itu, kemudian dia berkata kepada Ryuji. "Hey, ke- kenapa kau memotong tangannya?? Ada orang di dalam wujud iblis tersebut!" "Tenang saja sob, walau seperti apapun kita melukai iblis itu, tubuh manusia yang ada di dalamnya akan tetap aman, karena sejatinya manusia itu kini sedang berada di dimensi lain. Sedangkan iblis itu sedang meminjam dan mengendalikan life force milik si pria dengan sesuka hatinya ... Dan jika kita ingin membebaskan pria itu dari kekuatan jahat iblis bayangan, maka kita harus bisa mengalahkan iblis itu dengan cepat." "Dengan cepat? O- ouh, jadi begitu ya." "Ya, harus dengan cepat ... Karena jika dia sudah dikendalikan terlalu lama, maka si ptia akan terlalu ketergantungan pada sang Iblis, dan wujud iblis itu akan semakin sulit untuk dikalahkan." "Ta- tapi, kenapa kau menjelaskan tentang semua hal itu kepadaku?!" Ujar Alex kepada Ryuji. "Hmm, entahlah ... Mungkin karena aku merasakan life force yang sangat kuat dari dalam dirimu." Ucap Ryuji sambil tersenyum. "Hah??"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD