Don't be half bad

1112 Words
Kedatangan Billy di tempat itu memang mampu membuat Razor jadi sedikit gentar, walaupun keinginannya untuk bertarung masih cukup besar, namun telepon yang dia terima dari Shekai membuatnya harus mengambil pilihan lain.  Maka setelah menutup teleponnya, Razor berkata kepada Billy dan yang lainnya. "Hehhehh ... Sebenarnya aku merasa senang karena akhirnya orang denga nilai kekuatan 95 hadir disini ... tapi sayangnya, karena Shekai sudah berhasil menyelesaikan tugasnya, maka aku harus segera pergi."  "Apa maksudmu??" Tanya Billy.  Razor menjawab. "Sang Holy knight sudah berhasil ditangkap tanpa perlawanan ... Dan salah satu anggota kalian telah berhasil ditumbangkan."  "A- apa?" Billy tertegun, begitupun juga dengan Max dan Miran.  "Baiklah, sampai jumpa." Kemudian Razor meninju tanah dengan pukulan apinya yang menimbulkan sebuah ledakan, dan setelah itu akhirnya sosok Razor menghilang. Kepergiannya dari tempat itu menandakan bahwa pertarungan telah selesai.  Kemudian, tanpa pikir panjang, Billy mengajak teman-temannya menuju ke sekolah Alex, karena mereka sangat khawatir dengan keadaan Ryuji ataupun Alex. Mereka bertiga berlari secara tergesa-gesa menuju ke tempat bekas terjadinya pertarungan antara Ryuji melawan Shekai, yang sebenarnya kini telah selesai.  Sedangkan disana, Ren yang sudah sampai lebih dulu, merasa tercengang ketika melihat tubuh Ryuji yang tergeletak di tanah, maka tanpa pikir panjang Ren segera membalikan tubuh Ryuji dan memeriksa tanda-tanda kehidupan dari tubuhnya, dan dia sedikit merasa lega saat mengetahui bahwa ada sedikit detak jantung di d**a Ryuji. Maka dari itu Ren langsung saja mengangkat tubuh Ryuji, dan dia membawanya pergi dari sana.  Tapi disamping hal itu, Ren juga merasa kecewa karena dia tidak bisa datang tepat waktu untuk menolong Ryuji ataupun Alex. Kedatangannya yang terlambat telah membuat Ryuji kalah dan Alex dibawa oleh pihak musuh.  Singkat cerita, beralih ke tempat lain, atau lebih tepatnya ke markas kelompok Sword of freedom yang merupakan bangunan terbengkalai. Di ruangan Jefirros, Alex yang sedang dalam keadaan tak sadarkan diri digeletakan di tengah ruangan oleh Derris dan Shekai, lalu Jefirros menghampiri mereka dengan senyuman bahagia, dan sorotan matanya hanya tertuju kepada Alex yang sedang terbaring di lantai.  "Hmm. Benar-benar mengesankan ... Kalian telah berhasil membawa sang Holy knight ke hadapanku. Dengan begini, tujuan kita akan segera terwujud." Ucap Jeffiros.  Sementara itu, Dihadapan Jefirros, berdiri 4 orang kepercayaannya, yakni Derris, Chaterina, Shekai, dan Razor. Mereka berempat merasa bangga kepada dirinya masing-masing setelah mendapatkan pujian dari Jeffiros.  "Semua itu berkat rencana yang dibuat oleh Shekai. Jika tanpa dia, kita pasti tidak akan pernah bisa mendapatkan sang Holy knight." Ucap Chaterina.  "Hmm, beruntung sekali aku memilikimu di kelompok ini Shekai." Kata Jeffiros.  "Heh, Kau memujinya terlalu berlebihan Boss." Sahut Derris.  Razor berkata. "Hey, akulah yang paling berjasa disini ... Jika aku tidak mengulur waktu untuk kalian, maka Si perempuan panah dan si pengguna pedang air itu pasti akan menggagalkan rencana kalian."  Lalu Chaterina membalas perkataan dari Razor, "Hey, jika aku dan Derris tidak mengancam Alex, maka rencana ini juga pastinya akan gagal. Karena dia pasti akan melakukan perlawanan."  "Cukup! Alasan mengapa kita bisa sukses adalah karena kita saling bekerja sama. Kalian semua memiliki peranan penting atas tercapainya hasil ini." Ucap Shekai.  Kemudian mereka semua terdiam setelah mendengar ucapan dari Shekai tersebut, dan Jeffiros pun menambahkan.  "Hmm, ya, benar sekali ... Jangan berdebat lagi. Sekarang sebaiknya kita persiapkan semua hal untuk upacara pembangkitan Raja iblis besok, sedangkan untuk anak ini, kita baringkan dia di ruang isolasi, lalu jaga dia sampai siuman."  "Baik Boss." Ucap Derris dan Chaterina.  Lalu Shekai juga ikut mengangkat dan membawa Alex keluar dari ruangan itu, sehingga kini di ruangan itu hanya tersisa 2 orang saja, yakni Razor dan Jefirros. Namun Ketika Razor juga akan pergi meninggalkan ruangan itu, Jefirros segera menghentikan langkahnya dan mengajaknya berbicara.  "Razor."  Kemudian Sambil menoleh Razor bertanya, "Apa?"  "Kenapa kau tidak pernah menjawab panggilan dariku?"  "Hey, apa kau lupa ... Aku pernah bilang bahwa kau bukanlah Bossku, aku bergabung ke dalam kelompok ini karena dulu kau berjanji bahwa kita akan menguasai negara ini."  "Itu akan segera terjadi, bersabarlah! ... Seperti yang kau tahu, Aku tidak pernah menyuruhmu untuk memanggilku Boss. Tapi aku hanya minta supaya kau bisa lebih menghormatiku." Ucap Jefirros.  "Hmm, ya aku pernah menghormatimu ... Aku masih ingat ketika dulu kau memungutku dari tempat pertarungan bawah tanah, lalu kau mengangkatku menjadi orang kepercayaan, dan kau memberikanku relic api sehingga aku bisa menjadi orang yang terkuat disini ... Namun semenjak peperangan yang terjadi antara kelompok kita melawan Faksi angin, kini kau berubah."  "Berubah?"  "Kelompok Sword of freedom dulu berjaya dan memiliki banyak anggota! Kita sering menimbulkan kekacauan dimana-mana hingga membuat resah pemerintah! Tapi Kau yang dulunya adalah seorang pemimpin yang pemberani, kini malah selalu takut untuk bertindak! Sehingga kelompok ini jadi jarang beraksi dan selalu berpindah-pindah tempat seperti kecoa... Bahkan kau juga takut terhadap sosok Billy! Sehingga selama berbulan-bulan, kita hanya hidup serabutan tanpa tujuan, sedangkan kau hanya berdiam diri disini sambil menatapi relic pagoda itu."  "A- aku ... masih merasa bersalah karena kita kehilangan banyak anggota."  "Hilangkanlah perasaan itu! Kelompok ini rela berkorban demi dirimu! Demi tujuan yang kau janjikan kepada kami! Jangan samakan kelompok kita dengan Faksi angin! Kau selalu bilang bahwa kita ditakdirkan untuk menjadi penguasa ... Aku tahu bahwa kau telah terpengaruh oleh kata-kata dari Shinfu lyoto sebelum menjelang ajalnya. Lupakanlah kata-kata itu dan teruslah fokus pada tujuan kita." Ucap Razor sambil berjalan pergi dari ruangan itu.  Dan beberapa saat Kemudian setelah Razor pergi, Jefirros termenung sambil membayangkan tentang perkataan terakhir dari Shinfu lyoto terhadap dirinya. ("Jefirros, aku tahu bahwa niatmu sangat besar. Kau ingin supaya ras pedang bisa hidup setara dengan umat manusia ... Tapi kita tidak perlu menunjukan ataupun membuktikan bahwa diri kita adalah ras superior, tugas kita hanyalah melindungi umat manusia dari iblis bayangan, lalu hidup dengan baik bersama mereka. Bukankah hal itu lebih baik? ... Kau tidak bisa berkuasa dengan cara menebar ketakutan, apalagi menggunakan Raja iblis sebagai senjatamu. Hal itu hanya akan membuat dirimu menjadi b***k Raja iblis, lalu dunia ini perlahan akan hancur karena dirimu.")  Lalu Setelah selesai mengingat tentang perkataan tersebut yang selama ini selalu menghantui dirinya, dengan raut wajah serius, Jefirros mulai meneguhkan tekadnya lagi, dan dia berkata kepada dirinya sendiri.  "Tidak, aku tidak akan membawa kehancuran pada dunia ini. Raja iblis tidak akan bisa menguasai diriku, tapi akulah yang akan menguasai kekuatan sang Raja iblis ... Dan akan kubuat dunia ini bertekuk lutut kepada diriku, terutama kepada seluruh ras pedang, sehingga ras pedang bisa menjadi ras paling superior di dunia ini." Itulah tekad Jefirros yang kini telah kembali.  Sementara itu, beralih ke tempat lain. Di sebuah bangunan klinik pinggir kota, terdapat suatu ruangan khusus di dalamnya, yang digunakan untuk merawat pasien dari kalangan ras pedang atau ras perisai. Saat ini, di ruangan tersebut, Ryuji sedang terbaring dalam keadaan tubuh diperban dan tangannya diinfus. Dia sudah menerima penanganan dari Dokter yang bertugas di tempat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD