Sword of freedom

1125 Words
Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di sebuah gedung tua terbengkalai, Derris dan Chaterina terlihat sedang memasuki gedung tersebut, suasana disana cukup gelap dan berantakan, dengan banyaknya puing-puing bangunan dan perabotan rusak terbengkalai. Selain itu, Di dalam sana rupanya juga ada banyak orang yang sedang berkumpul dan sibuk dengan berbagai kegiatannya masing-masing, ada yang sibuk mengobrol, berlatih pedang, mengasah pedang, dan bahkan ada juga yang sedang berciuman. Tempat itu sepertinya merupakan markas dari kelompok 'Sword of Freedom', yang sebagian besar anggotanya merupakan para ras pedang. Mereka semua terlihat tidak bersahabat dan hidup tanpa aturan, atau bisa dibilang, mereka merupakan sekumpulan orang-orang pembuat onar.  Ketika Chaterina dan Derris berjalan di tempat itu, orang-orang disana memberi salam dan tersenyum, karena sepertinya Chaterina dan Derris merupakan petinggi di dalam kelompok Sword of freedom, sehingga mereka berdua sangat disegani.  Beberapa saat kemudian, Chaterina dan Derris memasuki sebuah ruangan, yang di tengahnya terdapat piramida dari tumpukan puing beton, dan di atas tumpukan tersebut ada seorang pria yang duduk melamun. Pria itu tak lain tak bukan adalah Boss dari kelompok Sword of Freedom, dan namanya adalah 'Jeffiros'. Dia memiliki postur tubuh yang cukup kekar, dengan rambut pendek berwarna abu-abu, dan dia mengenakan jubah berwarna hitam.  Ketika Chaterina dan Derris sampai disana, mereka segera menyampaikan sebuah kabar penting kepada Bossnya itu.  "Boss, kami punya kabar baik dan kabar buruk." Ucap Chaterina.  "Hmm, beri aku kabar baik terlebih dahulu."  "... Tadi, kami mendeteksi adanya sumber life force yang sangat kuat. Bahkan lebih kuat daripada yang dimiliki oleh Billy dan kawan-kawannya, lalu ketika kami menghampiri sumber tersebut, kami menemukan seorang anak remaja yang sedang dilindungi oleh Ryuji dari serangan iblis bayangan ... Dan anak itulah yang merupakan sumber dari life force tersebut."  "Hah? Apa mungkin?"  "Ya Boss, tak salah lagi, anak remaja itu adalah seorang Holy knight. Kami sudah berhasil memastikannya ... Ketika kami akan membunuh Ryuji, tiba-tiba anak remaja itu mengeluarkan perisai dan pedang secara bersamaan."  "Hmm, ya, dia pasti adalah Holy knight. Ras yang hanya muncul dalam kurun waktu 100 tahun sekali ... Akhirnya impian kita akan segera terwujud! Sekarang dimana anak remaja itu??" Tanya Jefirros kepada Chaterina.  "i- itu, itulah kabar buruknya Boss."  "Apa?"  "Ketika kami hampir berhasil mendapatkannya, tiba-tiba saja Billy dan Miran muncul. Sehingga kemungkinan besar kini Anak remaja itu sedang ada bersama mereka."  "Hah? Jadi sekarang anak itu ada bersama Faksi angin?" Jefirros merasa kecewa.  "Ta- tapi tenang saja Boss. Kami pasti akan berusaha untuk mendapatkan anak remaja itu."  "Ya boss, percayalah kepada kami." Ucap Derris.  "Bagaimana bisa?? Jika dia sudah berada di dalam genggaman Billy dan kawan-kawannya, maka pasti akan sangat sulit bagi kita untuk bisa mendapatkannya! ... Apakah kalian lupa, bahkan untuk bisa mendapatkan relic pagoda ini dari fiksi angin, kita semua harus kehilangan banyak anak buah dan menelan kerugian besar." Ujar Jefirros sambil mengeluarkan sebuah benda dari balik jubahnya.  Benda itu bernama relic pagoda, sebuah benda ajaib khusus yang hanya dapat digunakan oleh ras pedang ataupun ras perisai. Dahulu untuk bisa mendapatkan benda tersebut, kelompok Sword of freedom harus berperang melawan kelompok 'Faksi angin', yakni kelompok Billy dan kawan-kawannya. Lalu dengan usaha dan pengorbanan yang besar, akhirnya benda itu kini berada di tangan Jefirros.  Beberapa saat kemudian, ketika Jefirros sedang merasa kesal. Tiba-tiba ada seorang pria yang berjalan keluar dari area gelap di tempat itu, dia adalah seorang pria berambut pirang sebahu yang terlihat keren dengan pakaian jeans yang dikenakannya.  Pria berambut pirang itu berkata. "Jangan khawatirkan tentang Billy dan kawan-kawannya Boss. Bukankah dulu kita bisa mengalahkan mereka berkat bantuan dariku."  "Ouh, Shekai. Kupikir kau sedang tertidur disana." Ucap Derris.  Ternyata si pria berambut pirang itu bernama Shekai, dan ketika dia datang, Chaterina langsung tersenyum sambil mendekatinya, sehingga Shekai juga tersenyum dan merangkul tubuh Chaterina. Sepertinya mereka berdua mempunyai hubungan spesial.  Lalu untuk menanggapi perkataan dari Shekai barusan, Jefirros berkata. "Kau benar, Shekai ... Dulu kita berhasil menang dari Faksi angin berkat bantuanmu. Tapi semenjak saat itu, kekuatan Billy berkembang sangat pesat akibat rasa dendamnya terhadap kita karena kau telah berhasil membunuh ketua sebelumnya dari Faksi angin ... Dan kini, bahkan Billy menjadi semakin sulit untuk kita kalahkan berkat teman-teman barunya yang tidak boleh kita remehkan sama sekali, terutama Ren dan Ryuji. Mereka adalah ras pedang yang seharusnya bergabung dengan kelompok kita, tetapi mereka malah bergabung dengan kelompok Billy."  "Kita tidak perlu takut kepada mereka Boss." Ucap Chaterina.  "Aku tidak takut kepada mereka. Tapi aku takut jika kita harus kehilangan lebih banyak orang lagi." Jawab Jefirros.  Sepertinya, Jefirros adalah orang yang sangat menghargai nyawa dari para anggota kelompoknya, dan dia menamai kelompok ini sebagai 'Sword of freedom' bukanlah tanpa alasan. Itu karena, seperti yang pernah disebutkan oleh Chaterina. Tujuan utama mereka adalah untuk membawa ras pedang menuju ke puncak kekuasaan.  Lalu Shekai menanggapi perkataan dari Jefirros. "Aku tahu perasaanmu Boss, tapi kami semua berkumpul disini karena kami sudah siap untuk berjuang, dan kami berani mati demi tercapainya tujuan kelompok ini ... Kami tidak takut terhadap kelompok Faksi angin ataupun kepada pemerintah. Jadi jangan khawatir, dan biarkanlah kami beraksi secara bebas."  Maka Chaterine juga menambahkan. "Kami berjanji Boss ... kami pasti akan membawakan anak remaja itu ke hadapanmu. Karena dia merupakan kunci penting bagi tujuan utama kita ... Kita membutuhkan tubuhnya supaya kita bisa melepaskan kekuatan besar yang tersegel di dalam relic pagoda itu."  "Ya Boss, perjuangan kita bertahun-tahun yang lalu akan menjadi sia-sia jika kita tidak bisa mendapatkan kunci untuk membuka relic pagoda. Dan anak remaja itulah satu-satunya harapan kita Boss ... Mumpung aku sedang bersemangat, Berikanlah misi kepada kami." Ucap Derris.  "Hmm ... Baiklah kalau begitu, dapatkanlah anak remaja itu. Aku ingin kalian melaksanakan misi ini dengan baik, dan kalian harus selamat walau apapun yang terjadi."  "Tentu saja."  "Aku hanya akan memberikan misi khusus ini kepada 4 orang kepercayaanku saja, yakni Derris, Chaterina, Shekai, dan Razor. Kalian harus bisa membawakan anak remaja itu dalam keadaan hidup. Mengerti?"  "Kami mengerti."  "... Tapi ngomong-ngomong, dimana Razor??" Tanya Jefirros kepada tiga anak buahnya yang ada di dalam ruangan itu, sehingga mereka langsung menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan Razor yang tidak ada disana.  "Sepertinya dia pergi keluyuran lagi tanpa persetujuan darimu ya." Ucap Chaterina.  "Hmm, ya ... Dia sangat sulit untuk diatur." Jawab Jefirros.  Lalu Derris berkata. "Cih, di kelompok yang sebagian besar anggotanya merupakan ras pedang ini, ada dua orang ras perisai yang dijadikan sebagai anggota kepercayaan khusus ... Namun yang satu memiliki sifat sombong (Yang dimaksud adalah Shekai). Dan yang satunya lagi selalu berbuat seenaknya (Yang dimaksud adalah Razor)."  "Jaga ucapanmu Derris. Shekai tidak sombong, tapi dia hanya karismatik ... Dan jangan lupa, jika bukan karena bantuan dari Shekai, maka kita tidak akan bisa mendapatkan relic pagoda itu dari faksi angin." Ucap Chaterine sambil menatap Shekai. Sedangkan Shekai hanya tersenyum menanggapi perkataan dari Derris tersebut  "Hmm, kira-kira dimana Razor saat ini??" Jefirros bertanya-tanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD