Mad man

1007 Words
Sementara itu di tempat lain, yakni di wilayah pusat ibukota. Seorang pria terlihat sedang berjalan di kawasan ruko-ruko kecil yang menjual berbagai barang. Pria itu memiliki postur tubuh kekar, dengan rambut tidak rapi yang berwarna coklat. Dia mengenakan celana jeans dan kaos berwarna putih. Raut wajahnya terlihat garang dan menakutkan, dia berjalan dengan begitu angkuh seakan sedang mencari musuh. Nama pria itu adalah 'Razor', yakni salah satu dari 4 orang kepercayaan Jefirros.  Dia berjalan sambil memperhatikan setiap orang yang dilalui olehnya, dari mulai kakek-kakek, perempuan, anak remaja, dan lain-lain. Setiap dia selesai memperhatikan sosok orang, dia selalu memberikan nilai terhadap mereka.  "Hmm, 15 ... kau 26 ... Ah, kau 9 ... Hmm, 27."  Lalu tiba-tiba dia lewat di sebuah kantor yang dihuni oleh Gangster (Atau yang di dunia kita sering disebut sebagai Yakuza). Bangunan Kantor itu ukurannya memang tidak terlalu besar namun memiliki 3 lantai. Diluar kantor tersebut ada beberapa orang penjaga yang berpakaian rapi dan mereka terlihat berbahaya.  Dan saat Razor bertemu dengan mereka, dia langsung berhenti berjalan dan memperhatikan para penjaga tersebut, sehingga membuat mereka merasa canggung dan risih.  Lalu sambil memperhatikan mereka, Razor berkata. "Hmm, kalian 41."  "Apa maksudmu?" Tanya salah satu penjaga.  "Aku sebenarnya sedang mencari orang-orang dengan nilai 50 ke atas. Tetapi orang dengan nilai seperti itu sangat sulit untuk ditemukan."  "Oey! Apa hakmu menilai kami!" Para penjaga itu mulai merasa jengkel dan segera mendekati Razor. Mereka mencoba untuk menakutinya dengan cara menunjukan senjata yang ada di saku celana mereka.  Namun Razor tidak takut pada mereka sama sekali, dan ketika dia didekati, dia malah tersenyum sambil berkata. "Hehheh... Tolong temani aku bermain."  "Apa?? ... Kau sudah gila ya? Cepat pergi dari sini!" Ucap salah satu penjaga sambil menodongkan pistol ke kepala Razor, sehingga situasi mulai memanas, dan orang-orang yang berada di sekitar sana segera pergi untuk menghindari konflik.  Namun berbeda halnya dengan Razor, dia malah sengaja dengan santai menggenggam pistol yang sedang mengarah ke kepalanya, lalu dia menutupi lubang pistol itu dengan telapak tangannya, sedangkan tangannya yang satu lagi dia gunakan untuk mencekik leher si penjaga.  Sehingga sontak saja hal itu membuat para penjaga yang lain langsung mengeluarkan pistol mereka untuk diarahkan kepada Razor. Mereka masih mencoba untuk menakuti dan memberi ancaman kepada si pria kekar yang gila itu, tapi sepertinya hal itu percuma saja. Karena yang selanjutnya terjadi adalah, si penjaga yang sedang dalam keadaan dicekik oleh Razor, tiba-tiba melepas tembakan beberapa kali dari pistol yang sedang ditutupi oleh tangan Razor, tapi secara mengejutkan, semua tembakan itu tidak dapat melukai tangan Razor sama sekali, karena dia menggunakan kekuatan perisai transparan miliknya untuk melapisi seluruh tangannya.  Dan karena si penjaga telah memberikan tembakan, maka seketika Razor langsung mematahkan leher si penjaga itu dengan mudah. Dan hal tersebut tentu saja menimbulkan kekacauan yang lebih parah lagi, karena setelah Razor membunuh satu penjaga, maka para penjaga lain langsung saja menembakinya tanpa ampun.  Tapi sayangnya tak ada satupun peluru yang dapat menembus tubuh Razor, karena dia melapisi seluruh tubuhnya dengan perisai transparan. Sehingga dengan begitu, Razor dapat melanjutkan pembantaiannya, dia berjalan dengan santai sambil memberikan serangan-serangan mematikan yang dapat mengakhiri hidup korbannya dengan cepat, dia memukul dan bahkan menendang tulang tengkorak lawannya hingga remuk.  Sementara itu, orang-orang yang berada di dalam kantor gangster tersebut, merasa sangat terkejut ketika mereka melihat keluar jendela, karena para penjaga diluar telah berhasil dilumpuhkan oleh Razor, oleh karena itu dengan raut wajah ketakutan, mereka semua segera mengambil senjata masing-masing dan bersiap untuk menghadapi Razor, yang sebentar lagi akan naik ke atas dan tiba di ruangan mereka.  Hingga beberapa saat kemudian, suara jeritan dan ketakutan terdengar dari arah tangga, karena saat ini Razor sedang menaiki tangga sambil membantai seluruh anggota gangster yang mencoba untuk menghentikannya. Namun Mereka semua tak berkutik menghadapi kekuatan sang ras perisai gila itu.  Hingga akhirnya Razor berhasil tiba di ruangan kantor Boss gangster tersebut, yang dipenuhi oleh banyak orang. Lalu tanpa basa-basi, mereka semua langsung saja menembaki Razor, namun tetap saja hal itu tidak mempan. Sambil tersenyum, Razor berlari dan menghabisi mereka semua secara instan. Dia begitu menikmati membunuh orang secara satu persatu dengan hanya menggunakan serangan dari kekuatan fisiknya, dan dia merasa sangat senang karena bisa menghabisi nyawa banyak orang di ruangan tersebut. Hal itu terlihat dari raut wajahnya yang sumringah dengan senyuman lebar.  Kemudian, setelah hampir semua orang di ruangan itu telah habis dibantai olehnya, maka kini hanya tinggal tersisa satu orang lagi. Yakni sang Boss gangster, yang hanya bisa berdiri di kursinya sambil mengangkat tangan, maka dia segera berbicara kepada Razor yang sedang mendekatinya.  "To- tolong jangan bunuh aku ... Ka- kau boleh mengambil apa saja yang ada disini, silahkan." Ucap sang Boss gangster dengan raut wajah ketakutan.  Lalu sambil memberi senyuman kepada sang boss gangster itu, Razor berkata. "Hmm, Bagaimana kalau, aku ingin mengambil nyawamu saja."  "A- apa?"  Setelah itu, tiba-tiba Razor memegang kepala sang Boss gangster, dan dia mengangkatnya ke atas, sehingga sang Boss gangster kesulitan untuk bernafas sambil berusaha melepaskan diri, namun perlawanannya itu sia-sia saja. Karena yang selanjutnya terjadi adalah, tiba-tiba kepala sang Boss gangster meledak dan hancur berkeping-keping, sehingga kemudian tubuhnya terjatuh ke lantai, bersama darah yang jumlahnya sangat banyak.  Sedangkan Razor hanya tersenyum saja sembari menikmati kemenangan yang telah dia peroleh. Lalu dia berjalan keluar sambil tertawa. "Ahahhahahah ... Total poinku hari ini adalah 754."  Setelah p*********n itu selesai, kini Razor berjalan keluar sambil membersihkan noda darah di sekujur tubuhnya. Dan dia berjalan dengan santai seakan tidak ada hal apapun yang terjadi.  Pada hari ini banyak sekali peristiwa yang terjadi, dari mulai hal yang Alex alami di sekolahnya, perkenalan Alex dengan Ara, Pertemuan Alex dengan Ryuji hingga dia berhasil membangkitkan kekuatannya. Lalu pada sore harinya, sebuah kelompok bernama Sword of freedom mulai membuat rencana untuk menangkap Alex, dan salah satu anggota dari kelompok itu yang bernama Razor, bahkan mampu membantai sebuah kelompok gangster seorang diri. Hari itu Benar-benar hari yang menegangkan dan mecengangkan. Journal Characters. Anggota kelompok Sword of freedom: 1. Jefirros (Boss, kekuatan : still unknown) 2. Chaterina (Ras pedang, pengguna Pedang cambuk) 3. Derris (Ras pedang, pengguna tombak) 4. Shekai (Ras perisai) 5. Razor (Ras perisai)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD