bc

Yes, Sir! (Dosenku, Kekasihku)

book_age16+
87
FOLLOW
1K
READ
HE
sweet
bxg
brilliant
campus
teacher
seductive
like
intro-logo
Blurb

Ditembak oleh dosennya sendiri adalah hal teraneh yang pernah Raye alami sepanjang hidupnya. Kehidupan kampusnya mendadak berubah seratus delapan puluh derajat.

Bukan hanya itu saja, Rolan—dosen yang ia maksud—memiliki sifat diktator yang membuat Raye harus memilih antara "ya" dan "ya" yang artinya ia harus menuruti semua yang terucap dari bibir Rolan. Termasuk menjadi kekasih pria itu.

Hal itu tak lantas membuat kehidupan kampus Raye berubah genrenya menjadi romansa, malah lebih mirip romusa karena sikap Rolan yang suka semena-mena.

chap-preview
Free preview
Bab 1: Tertangkap Basah
Siapa yang sangka, tahun ini Raye Adrinala sudah memasuki semester lima. Kuliah yang kebanyakan hanya diisi haha-hihi karena Raye merupakan tipe mahasiswi yang cenderung pemalas dan deadliner, tahu-tahu sudah berjalan sejauh ini. Padahal, dulu Raye sempat merasa jika ia salah jurusan. Pengennya masuk Komunikasi, tapi kok pas hari pertama kuliah, Raye malah berada di depan gedung Fakultas Ilmu Komputer. Dulu, Raye memang berkeinginan untuk mengikuti tes ulang masuk perguruan tinggi supaya ia bisa menjadi mahasiswi di jurusan yang diidam-idamkannya. Namun, Raye yang sekali lagi sangat pemalas, jelas gagal untuk merealisasikan impiannya tersebut. Apalagi Raye pernah gap year selama setahun. Terobos ajalah. Peduli amat, batinnya saat itu. “Eh, pada tahu nggak kalo dosen kita di semester ini ada yang diganti?” Niana—salah satu teman Raye yang saat ini berada satu meja dengannya, langsung berceletuk setelah kembali dari gedung jurusan. Raye sedang berada di kantin perpustakaan saat ini, bersama kedua temannya; Niana dan Anggita. Tadinya, sih, cuma berdua bareng Anggita doang karena Niana sibuk mengejar dosen pembimbing akademiknya demi meminta tanda tangan KRS. Kasian emang Niana, tiap semester selalu kejar-kejaran sama dosen PA-nya yang sibuknya minta ampun. Raye dan Anggita pun berada di kampus saat ini hanya dalam rangka menemani Niana yang katanya takut diculik kalau ke kampus sendirian. Raye menggigit ujung burger yang baru datang setelah memesan lebih dari setengah jam yang lalu. Sembari mengunyah makanan cepat saji tersebut, ia menanggapi ucapan Niana. “Jadwal yang di-share di grup kemaren nggak berlaku lagi, dong?” “Jadwal kuliah masih sama, kok. Cuma ada dua dosen aja yang diganti.” “Duh, semoga yang diganti Bu Jana, deh. Serem banget kalo ketemu dia lagi,” timpal Anggita seraya bergidik ngeri ketika membayangkan bagaimana ngerinya Bu Jana saat mengajar. Raye dengan tanggap mengangguk, sangat menyetujui permohonan Anggita. Sebab, di semester lalu, ia pernah menangis seharian karena dibuat down oleh Bu Jana saat sedang presentasi di kelas. “Desas-desus yang gue denger nih, ya, katanya di semester ini, Pak Rolan bakal ngajar lagi,” kata Niana, memberi informasi tambahan pada kedua temannya. “Pak Rolan yang sering diomongin sama senior kita?” Raye menghentikan sejenak kegiatan menyantap burgernya, terlihat sangat tertarik dengan pembicaraan ini. “Pak Rolan yang katanya dosen paling ganteng di fakultas kita itu bukan, sih?” Pertanyaan lainnya muncul dari mulut Anggita, sama antusiasnya dengan Raye. Jawaban yang Niana berikan hanyalah sebuah anggukan kepala, membenarkan pertanyaan dari kedua temannya. Pak Rolan. Sepertinya tidak ada satu pun dari mahasiswa Ilmu Komputer yang tidak mengenal sosok dosen yang satu itu. Kendati selama dua tahun belakangan pria itu tak pernah menampakkan diri karena terlibat dalam kecelakaan yang membuatnya harus beristirahat cukup lama, tetap saja namanya selalu disebutkan dalam setiap obrolan antar mahasiswa. Raye yang belum pernah bertemu dengan Rolan sejak hari pertama kuliah pun cukup dibuat penasaran dengan dosen yang satu itu. Ia dan teman-temannya hanya pernah melihat sosok Rolan dalam foto yang dipajang di ruang dosen. Dengar-dengar dari seniornya, Rolan adalah dosen yang paling asyik diajak berdiskusi. Selayaknya seorang teman. Barangkali karena umurnya yang masih terbilang muda. Walau begitu, Rolan tetap tegas dan disiplin saat mengajar di kelas. Intinya, Rolan adalah dosen yang paling difavoritkan oleh mahasiswa Ilmu Komputer. Dan di semester ini, Raye akan melihat langsung sosok dosen yang namanya sering dibicarakan itu. “Kayaknya nih, ya, Pak Rolan bakal ngajar mata kuliah di semester lima. Makanya dosen kita ada yang diganti.” “Hah?” “Hah?” Dua tanggapan yang sama-sama penuh keterkejutan itu dilontarkan oleh Raye dan Anggita dalam waktu bersamaan. “Serius lo?” Anggita memastikan ulang. Raye benar-benar sudah tidak berminat pada burgernya. Makanan itu ia letakkan di atas meja sementara ia melipat kedua tangannya dan memasang mata serta telinga baik-baik. “Kayaknya iya, sih.” “Semoga bener, deh. Gue butuh dosen yang nyegerin mata.” Anggita mengepalkan kedua tangannya di depan d**a, berharap gosip Niana menjadi nyata. “Amin paling serius,” sambung Raye. “Lagian dosen ganteng kita bakalan S3 di luar negeri tahun ini.” “Pak Gilang, ya?” Raye mengangguk dengan lemah. Pak Gilang adalah satu-satunya dosen yang Raye kagumi dan membuatnya bersemangat untuk tetap bertahan di jurusan ini. Pak Gilang banyak membantunya saat ada praktik mendesain website di semester lalu. Sampai pada akhirnya kedekatan itu membuat Raye jatuh cinta pada dosennya sendiri. Miris memang. “Masih cinta lo sama Pak Gilang?” tanya Niana seraya memutar jengah kedua bola matanya. Sekali lagi, dengan lemah kepala Raye mengangguk sebanyak dua kali. “Masih.” “Sinting ini anak,” ucap Niana yang turut didukung oleh Anggita. Pasalnya, Pak Gilang sudah memiliki istri. Bisa-bisanya Raye jatuh cinta pada suami orang hanya karena terbawa perasaan saat dibantu mendesain sebuah website. “Gue balik, deh. Mau bersih-bersih kamar kos,” pamit Niana yang sudah bangkit berdiri. “Gue juga, deh,” susul Anggita. “Lah, gue gimana?” tanya Raye sambil menunjuk dirinya sendiri dengan bingung. “Abisin dulu burger lo, tuh.” “Dih, kayak sibuk aja lo berdua,” decak Raye. Alhasil, Raye ditinggal sendirian oleh kedua temannya. Burger yang tadinya tak dilirik olehnya, kini kembali berada dalam genggamannya. Raye pun menghabiskan burgernya terlebih dahulu sebelum pulang. Lagi pula, ia masih rindu dengan kampusnya setelah ditinggal libur selama satu bulan. Jadi, ia memutuskan untuk bertahan di sini beberapa saat lagi. Saat sedang asyik menyantap burgernya, sesosok pria yang baru saja memasuki kantin berhasil menyita perhatiannya. Pria itu berada di meja yang berseberangan dengannya. Jadi, saat Raye mengangkat kepalanya, ia bisa dengan jelas menatap wajahnya. Hal pertama yang Raye lakukan setelah menyadari jika sosok pria itu adalah orang yang baru saja dibicarakan olehnya dan kedua temannya adalah membelalakkan kedua matanya. Dia adalah Pak Rolan. Jadi, gosip itu memang benar. Pak Rolan akan kembali mengajar di semester ini. Untuk kedua kalinya, Raye kembali mengabaikan burgernya yang hanya tersisa sekitar tiga gigitan lagi. Ia kini tengah sibuk dengan ponselnya. Berlagak seperti orang normal kebanyakan, Raye mencoba memotret Rolan yang bisa dengan jelas dijangkau oleh kamera ponselnya. Tidak hanya sekali jepretan, ia menunggu momen sampai Rolan mengangkat kepala agar teman-temannya percaya bahwa yang berada dalam jepretan kameranya memang Pak Rolan. Namun, sial baginya karena begitu Rolan mengangkat kepalanya, pandangan mereka bertemu dan Raye buru-buru memalingkan wajahnya lantas menyimpan ponselnya secepat kilat. Raye menarik napas panjang, tak lagi berani menoleh ke arah Rolan sedikit pun. Ia mencoba bersikap tenang dengan melanjutkan menyantap burgernya meskipun saat ini dirinya merasa seperti tengah diawasi oleh seseorang. “Boleh saya lihat handphone kamu sebentar?” Satu suara yang masuk ke telinga Raye barusan entah kenapa terdengar begitu horor. Lalu, saat ia menaikkan pandangannya, kedua irisnya bertemu dengan wajah Rolan di sana. Aduh, mati gue!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook