bc

I'm going to meet you now

book_age12+
2
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
fated
arrogant
goodgirl
brave
drama
like
intro-logo
Blurb

Kim So Eun: ... apakah aku rindu?

Kim bum: ... akhirnya kami bertemu

Kim Joon: ...kenapa dia berubah?

Lee Min Jung: ...kau naksir dia kan?

.

.

.

.

.

.

Bersambung

chap-preview
Free preview
I'm going to meet you now
Hai reader We meet again now How are you guys? Ini karyaku yang lainnya lho! Karya tahun 2011/2012 Alasan memilih mereka karna couple favorit di drakor bbf Mohon maaf kalo ada kesalahan,kehilafan di fanfiction ini karya ini fanfiction sudah lama dibikin Langsung aja daripada banyak cingcong gaje CHECK THIS OUT Title:  I’m  Going  To  Meet  You  Now Author:  Lee  Sonyul Genre:  Romance Length:  One  Shoot Main  Cast: Kim  Bum Kim  So  Eun Minor  Cast: Lee  Sonyul Kim  Joon dll          ‘’Lebih baik kamu sms orang lain aja, bukan aku!’’, kata seorang namja bernada ketus berbicara lewat telepon. ‘’Tunggu, Kim  Bum!’’, jawab seorang yeoja lawan bicara namja tadi. Tut! Tut! Terdengar nada bunyi telepon yang telah terputus. Terlambat bagi So  Eun   untuk menjelaskan apa yang ingin dia katakan. ‘’Otto?’’, tanya Sonyul. So  Eun berusaha menjelaskan apa yang barusan terjadi perlahan-lahan. ‘’Ya ampun So  Eun, lebih kamu lupain aja deh namja kayak gitu! Masih banyak yang lain!’’ ‘’Tapi Sonyura, aku percaya dia bukan orang seperti itu.’’ ‘’Aduh… So  Eun, kamu sudah dengar kan apa yang dia bilang tadi? Dia itu cuek banget tau! Kata-katanya dingin banget!’’ ‘’Tapi Sonyura, kamu juga kan di gituin sama Minho?’’ ‘’Iya, tapi kami masih bisa berteman. Dia masih mau balas sms dan angkat teleponku. Nah, dia tadi apa coba? Nanya kabar aja gak malah jawabnya ketus lagi! Buang-buang waktu sama energi tau ngeladenin namja kayak gitu!’’          So  Eun  terdiam. Dia tidak tahu harus ngomong apa lagi. Semua kata-kata sahabatnya barusan memang benar. Tetapi, di sudut hatinya di simpannya semua kekecewaan dan rasa cintanya ke Kim Bum. *** ‘’So  Eun, hari ini jadi kan jalan-jalan ?’’, tanya Sonyura. ‘’Jadi. Memang mau beli apa sih?’’ ‘’Gak apa-apa sih, cuma mau jalan aja. Suntuk nih!’’ ‘’Jinca? Kan ada Minho yang bisa di lihatin tiap hari’’, goda  So  Eun. ‘’Iih… itu kan beda! Gak urus ya So  Eun!’’ So  Eun terus menggoda Sonyul sampai mereka merasa lelah. Kebanyakan tertawa. ‘’Sudah, berhenti. Pokoknya nanti abis pulang sekolah aku jemput ya!’’ *** ‘’So  Eun, sudah belum ganti bajunya? Lama banget. Cepetan deh!’’, tanya Sonyul. ‘’Iya. Bentar, buuu. Sabar…’’ Selesai berganti pakaian, So  Eun terburu-buru keluar menemui Sonyul. ‘’Sudah selesai, bu?  Gaja!’’ ‘’Eh, chakkaman, hpku ketinggalan!’’ ‘’Hah? Palli. Nanti kutinggal!’’          Sonyul berjalan keluar dan menyalakan motornya. So  Eun balik lagi ke kamarnya. Mencari hpnya. ‘’Ini dia’’, gumam So  Eun. Tidak sengaja So  Eun   melihat screen saver di hpnya saat dia menekan tombol. Hatinya terasa sakit lagi. Ya, gambar screen saver yang di pakai So  Eun  adalah fotonya Kim  Bum. Terpaku  memandang foto Kim  Bum, kemudian dia terpikir untuk mengirimkan Kim  Bum sms. ‘’Kim  Bum, aq ingin bertemu dgnmu skrg.’’           Dia juga tidak mengerti mengapa dia mengirimkan sms seperti itu ke Kim  Bum. Yang So  Eun  rasakan , bahwa dia harus melakukannya. Selesai mengirim sms, So  Eun menemui Sonyul yang dari tadi sudah menunggunya di luar. ***          Tiiit! Tiiit! Terdengar bunyi klakson mobil di belakang motor Sonyul. Cepat-cepat Sonyul menghindar. ’’Ya  ampun Sonyura! Kamu mau buat kita berdua mati di jalan ya? Tadi ada taksi kamu serobot, terus ada gerobak bakso mau kamu tabrak, terus pas mau muter kamu gak lihat-lihat dimana kita mutar, asal aja! Itu jalan raya tau! Pantas aja sampe di teriakin orang!’’, omel So  Eun.          Sonyul hanya tertawa, malu sendiri. Mereka berdua baru saja pulang dari jalan dan mau pulang. Di motor mereka ngobrol. Mulai dari gosip sampai menceritakan orang yang di suka. ‘’Ya, gitu deh. Bisanya dia ngaku dirinya choki-choki man! Hahaha’’, kata Sonyul. ‘’Kebanyakan jualan tau!’’          Mereka berdua tertawa terbahak-bahak dan tidak sadar ada mobil yang sedang melaju ke arah mereka berdua. Mereka baru sadar ketika mobil tersebut berjarak tidak jauh dari motor. So  Eun yang sadar duluan langsung memperingatkan Sonyul, ‘’Sonyuraaaa!’’, teriak So  Eun. Ciiiiiiiiit! Bruk! Kecelakaan tidak terhindarkan. Begitu cepat. Pemandangan di mata So  Eun semuanya gelap. Tidak terlihat apa-apa Tidak bisa merasakan apa pun itu. Terasa seperti tertidur panjang. ***   Tidak lama kedua mata Sonyul perlahan-lahan mulai terbuka, Sonyul sadar. ‘’Sonyura, kamu gak apa-apa?’’, tanya kedua orang tua Sonyul. ‘’Ini… dimana?’’, tanya  Sonyul yang masih lemah. ‘’Kamu di rumah sakit, nak. Aigu… kamu bikin oemma kaget. Untung kamu tidak apa-apa.’’ Sonyul terdiam. Merasakan sesuatu yang aneh. ‘’Oemma, mana So  Eun?’’, tanya Sonyul yang tiba-tiba terbangun dari tempat tidurnya. ‘’Dia gak apa-apa. Kamu istirahat dulu ya. Kamu masih belum pulih, nak’’, bujuk oemmanya. ‘’Anio. Dimana dia, eomma?’’. Oemma dan Appa Sonyul  saling berpandangan. Tidak tahu harus bicara apa. Sonyul yang tidak mendapat jawaban langsung berdiri dari tempat tidurnya dan mencari  So  Eun. ‘’Sonyura!!!’’, panggil oemmanya. Tetapi dia tidak memperdulikannya dan terus mencari. ***          Beberapa menit kemudian, Sonyul menemukannya. Pintunya langsung dibuka dan segera berlari ke arah So  Eun. Disana Sonyul melihat sahabatnya terbaring koma, tidak sadarkan diri. Di wajah So  Eun juga telah di pasangkan selang oksigen untuk pernapasannya. Sonyul perlahan-lahan mulai duduk di samping So  Eun. ‘’So  Eun?   So  Eun? Kamu bisa dengar aku?’’, bisik Sonyul. Tetapi So  Eun tidak menjawab. Masih tetap membisu. Sonyul mulai menangis melihat keadaan So  Eun. Dia menyalahkan dirinya yang salah hingga membuat So  Eun sampai seperti itu. ‘’Miane, So  Eun. Ini salahku… Miane. So  Eun, ayo bangun!’’ *** ‘’Annyong, Kim  Bum!’’, teriak seorang namja yang berjalan ke arahnya. ‘’Annyong!’’, balas Kim  Bum. ‘’Ya, kamu sudah ngerjain tugas kliping?’’ ‘’Sudah dong.. Waeyo? Belum ya? Dasar pemalas! Hehehe.’’ ‘’Jahatnya sama teman sendiri juga! Lihat dong… ya?’’ ‘’Ogah! Kerjain sendiri sana!’’     Kemudian  Kim  Joon  itu mengejar Kim  Bum yang menjauh darinya. Mereka saling ngotot dan tertawa. ‘’A, ne  kenapa ya So  Eun gak lagi kirimin sms? Sms-smsnya aneh dan bagus ya’’, kata Kim   Joon. ‘’Anio’’, jawab Kim  Bum dingin. Mendengar jawaban Kim  Bum  seperti itu, Kim  Joon tidak berani bertanya lagi soal So  Eun. Lalu mereka berdua berjalan ke arah kantin. ***          ‘’Lho, aku ada di mana?’’,  tanya  So  Eun . Ternyata di dalam diri  So  Eun  dia sedang ada di dalam mimpinya. Di ingatan sekarang semua kenangannya silih berganti. Mulai dari ortunya sampai Kim  Bum.   Keinginannya sekarang hanya ingin bertemu Kim  Bum. Perlahan-lahan semua terasa nyata. Matanya mulai bisa terbuka. So  Eun langsung terbangun. Dia sedang ada di ruangan seseorang. Di lihatnya di sekeliling kamar itu. Sepertinya dia kenal walaupun baru kali ini dia lihat. Clek! Terdengar bunyi pintu di buka. So  Eun kaget siapa yang barusan masuk ke kamar itu. Ternyata yang punya kamar itu seorang namja. Namja itu cuek-cuek saja, tidak kaget atau apa pun. Sepertinya namja itu tidak sadar ada  So  Eun di sana. So  Eun sepertinya tidak kelihatan padahal jelas dia di sebelah namja itu. Baru saja namja itu mulai membuka bajunya, So  Eun menjerit. Namja   itu jelas kaget, tidak jadi membuka bajunya. ‘’So  Eun?’’, tanya namja itu. ‘’Annyong, Kim  Bum!’’, sapa So  Eun. ‘’Ngapain kamu di sini?’’ ‘’Aku juga gak tahu kenapa bisa sampai sini.’’ ‘’Hah? Aku gak ngerti apa yang kamu omongin. Cepat keluar!  Palli!’’ ‘’Ta… tapi aku…’’ ‘’Cepat keluar!’’, bentak Kim  Bum. ‘’Ada apa Kim  Bum kok teriak-teriak?’’, tanya oemma Kim  Bum dari bawah. ‘’Gwaenchanayo, oemma!’’          Kim  Bum yang tanpa aba-aba langsung mau mendorong So  Eun keluar dari kamarnya tanpa ketahuan oemmanya. Saat tangan Kim  Bum menyentuh pundak So  Eun, Kim  Bum langsung sadar ada yang aneh. Tangannya terlihat dari balik pundak So  Eun, tembus pandang. Kim  Bum langsung membalikkan badannya. Tidak bicara apa pun soal yang barusan yang dia lihat. ‘’Sebaiknya kamu cepat pulang’’ ***          ‘’Kim  Bum  met  pagi!’’, seru So  Eun. Mata Kim  Bum langsung terbuka lebar mendengar suara So  Eun yang tepat duduk di samping tempat tidurnya. Kim  Bum langsung bangun, siap-siap pergi ke sekolah. ‘’Kenapa kamu masih ada di sini?’’, tanya Kim  Bum yang sedang sarapan. ‘’Gak apa-apa kan? Aku ingin di sini lebih lama’’, kata So  Eun sambil tersenyum. ***          Sepanjang pelajaran, So  Eun terus ada di samping Kim  Bum. Kemana-mana Kim  Bum  pergi terus diikutinya. Mulanya Kim  Bum cuek, tapi lama kelamaan dia risih. Memang So  Eun tidak terlihat, hanya dia seorang tapi dia tidak suka diikuti terus-terusan. ‘’So  Eun, cepat pulang!’’ ‘’Eh? Tapi aku masih mau sama kamu!’’     Di saat mereka mengobrol, ada segerombolan sunbae yang seperti preman mendekati Kim  Bum. ‘’Ya, kamu yang namanya Kim  Bum?’’, tanya salah satunya. Kim  Bum tetap membisu. ‘’Ya, kalau di tanya, jawab!’’, ancam yang lain sambil menarik kerah baju Kim  Bum. So  Eun   kaget dan ketakutan. Dia bingung kenapa Kim  Bum  bisa berurusan dengan  para sunbae seperti mereka itu. So  Eun langsung dapat ide. Di terbangkannya sebuah kaleng minuman ke arah para  sunbae tadi. Menakut-nakuti mereka dan berhasil. Saking ketakutan mereka semua lari terbirit-b***t. ‘’Kim  Bum, kamu gak apa-apa?’’ ‘’Kamu… ?’’    So  Eun langsung mengerti apa yang di maksud Kim  Bum. ‘’Karena itu, aku mau di sisimu sebentar.’’ ***          Sudah 4 hari So  Eun terus di samping Kim  Bum. Menemaninya kemana pun. Hari ini ada tes lari 3 kali putaran. Kim  Bum dan teman-temannya mulai bersiap-siap. Kim  Bum langsung sadar tidak ada So  Eun di dekatnya. ‘’So  Eun, kamu dimana?’’ ‘’Aku di sini.’’          Ternyata So  Eun ada di samping Kim  Bum tapi sekarang Kim  Bum tidak begitu melihatnya karena sosok So  Eun mulai tampak kabur, jadi transparan. Kim  Bum hanya diam  dan mungkin dia salah lihat. Sesaat dia khawatir tapi dia sembunyikan. ***          Di rumah sakit, keadaan So  Eun masih tetap sama. Bedanya So  Eun sekarang sering mengumamkan nama seseorang. Nama Kim  Bum. Semenjak kecelakaan Sonyul terus di samping So  Eun. Menunggu So  Eun sadar. ‘’So  Eun, cepat bangun…’’, gumam Sonyul yang terus menggenggam tangan So  Eun. ***          ‘’Kim  Bum, ikut aku ya!’’, ajak So  Eun. Kim  Bum hanya mengikuti kemana So  Eun mau. Mereka sudah sampai di monument. Mereka langsung ke pantainya. ‘’Wah, pemandangannya bagus ya!’’ ‘’So  Eun, kenapa kamu bisa sampai di sini?’’ ‘’Aku kan sudah bilang mau ketemu kamu.’’ ‘’Cepatlah pulang! Ortumu pasti khawatir!’’          Di saat itu sosok So  Eun perlahan-lahan menghilang, tak terlihat. Kim  Bum kaget dan langsung mencari-cari So  Eun. ’’So  Eun, kamu dimana?’’ ‘’Ada di depan matamu.’’ ‘’Aku gak bisa lihat. Gak kelihatan.’’ ‘’Mungkin sudah waktunya.’’ ‘’Apa?’’ ‘’Kim  Bum, alasan kenapa hanya kamu yang bisa lihat aku sepertinya aku tahu apa. Mungkin karena aku menyukaimu. Miane ya selama ini aku sudah menganggu hidupmu. Mungkin ini terakhir kalinya kita berbicara. Sebelum pergi aku ingin mengatakannya. Aku benar-benar menyukaimu….’’ ‘’Chakkaman…!’’          Kim  Bum  masih terpaku atas kepergian So  Eun. Shock. Terdengar dering telepon. Hp  Kim  Bum berbunyi. Kim  Joon menelponnya, memberitahunya kalau So  Eun sedang ada di rumah sakit karena kecelakaan, sedang koma. ***          Sesampainya di rumah  sakit, Kim  Bum  bertemu Sonyul. ‘’Kim  Bum! Selama ini kamu kemana? Dihubungi gak bisa! Selama koma, So  Eun hanya menyebut namamu’’, kata Sonyul sambil menangis. ‘’Dimana dia?’’          Bruk! Terdengar suara pintu dibuka paksa. ‘’Dokter, pasien bernama Kim  So  Eun  keadaannya mulai memburuk!’’, seru seorang suster  kalang kabut mencari dokter. Dokter yang diberitahu langsung bergegas mengambil tindakan. Kim  Bum yang mendengar itu buru-buru ke kamar So  Eun melihat keadaannya. Terlihat So  Eun yang ngos-ngosan, sulit bernapas. ‘’So  Eun…?’’          Dokter dan para suster terus-menerus berusaha membuat So  Eun bisa bertahan. Kim  Bum juga terus ada di sampingnya, berusaha menguatkannya. Menggenggam tangan So  Eun  dengan erat. ‘’Dok, denyut jantungnya melemah!’’, seru suster yang melihat detak jantung So  Eun di monitor tempat melihat denyut jantung. Kim  Bum yang tidak tahan, langsung berteriak memanggil So  Eun, menyuruhnya tetap bertahan. ‘’So  Eun, cepat bangun! Kamu jangan seenaknya pergi! Kamu harus tanggung jawab sama rasa sukamu ke aku! Kamu jangan buat aku jadi begini….’’          Badan Kim  Bum lunglai tak berdaya di samping So  Eun. Tangannya bergetar sambil memegangi tangan So  Eun. Tertunduk pasrah. Matanya mulai sembab di aliri air mata. ‘’Dokter, denyutnya mulai membaik’’, kata suster. Kim  Bum langsung mengangkat wajahnya. Melihat kearah So  Eun. Perlahan mata So  Eun   mulai terbuka. ‘’Kim… bum…?’’, kata  So  Eun sambil tersenyum. ‘’Kamu… kenapa kamu seenaknya? Datang dan pergi semaunya. Mengikutiku kemana-mana... Bilang suka dan pergi gitu aja…’’ ‘’Miane… aku pikir kamu membenciku… karena itu… aku ingin bertemu kamu… walaupun hanya sebentar…’’          Air mata So  Eun mulai berlinang di pipi. ‘’Jongmal  miane… Aku gak bermaksud begitu…’’ ‘’Gomawo… aku senang kamu di sini, di sisiku…’’ ‘’Kamu jangan begini lagi … Jangan buat aku begini… Aku gak mau kamu pergi… Aku senang kamu di sisiku.’’          Kim  Bum mencium kening So  Eun. Lalu keluarga  So  Eun dan Sonyul datang. Mereka senang So  Eun sudah sadar dan lewat dari masa kritisnya. Penyembuhan So  Eun berjalan cepat. Besok dia sudah boleh pulang. Ada hikmah yang bisa diambil So  Eun setelah kecelakaan itu. Bisa menemani hari-hari Kim  Bum walau saat itu hanya rohnya dan hampir meninggal. Karena itu juga perasaannya ke  Kim  Bum bisa tersampaikan. Tidak ada lagi kebimbangan di hatinya. Dia bersyukur masih bisa terus hidup. Bersama Kim  Bum melalui hari-hari di hidup ini. Memulai kisah baru yang lebih menyenangkan. END Finnaly selesai juga fanfiction ini Terima kasih yang sudah mampir Semoga kalian suka *cerita ini bisa ditemukan di Joylada Sampai ketemu di next project See U Have fun Bye bye~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook