Di sekolah Meysa berkumpul dengan Bestie and the geng dimana teman temannya hampir semuanya perempuan kecuali Thomas yang menjadi sahabat sejak ia masih kecil. Meysa termenung di meja masih memikirkan kejadian tadi pagi bersama Thomas yang membuat perasaan kini menjadi bingung dengan sendirinya.
"Mey Lo Napa sih dari tadi diem ajja?" Ucap salah satu temannya "gue nggak papa kok"
"Tapi muka lo pucat banget" -Lovani
"Udah gue baik-baik aja dah lah kalian gak usah khawatirin gue" - Meysa
"Enggak tahu kan kalau sakit nanti kita nggak bisa nyontek haha" - Novelia
"Haduh kenapa gue harus punya BESTie ta* kaya Lo pada" - Meysa
"Haha Lo pasti lagi mikirin Thomas kan? Ngaku deh Lo?" - Lovani
"Yaelah Van kayak Lo ngga tau ajja pasti gara gara Thomas lah ga lain sahabatnyeee" -Novelia
"Ngga apaan sih Lo pada... Thomas tuh sahabat gue... Ya kali gue suka sama dia" -Meysa
"Tapi Lo tau ga sifat kalian berdua tuh ngga kayak sahabat ya ga vel?" - Lovani
"Iya... Dari taon jebot kita berdua tuh selalu merhatiin Lo Mey Dan Thomas, sekarang malah berduaan menjomblo" -Novelia
"Lah Emangnya Thomas dah putus sama Geofany?" -Meysa
" Wkwkwk baru tahu dia" - Novelia
"Ketinggalan jaman Lo Mey" -lovani
"Hampir satu sekolah tahu rumornya Thomas dan cuman satu orang ajja yang ngga tau wkwk sahabat apanya? Wkwkwk" -Novelia
'kog Thomas ngga ngasih tau kalo dia dah putus sama Loren? Pokoknya nanti gw kelasnya dia'

Author cuman mau kasih tau sama kalian itu Meysa yang di samping Kiri Novelia samping kanan dan Lovani yang di tengah... Gimana cocok ga menurut kalian??
Next ya next...
Meysa menangis di halaman belakang sekolah karna perasaan kini sakit teramat sakit karna melihat 2 insan yang sedang bermesraan di atap sekolah.
Flashback
Meysa segera menemui Thomas yang sedang berciuman dengan wanita lain bukan berciuman dengan Loren tapi dengan adik kelasnya bahkan sangat dekat.
"Kak Kaka beneran suka sama aku?"
"Uda lama aku suka sama kamu Loren"
"Makasih ya kak Uda suka sama aku, aku seneng punya pacar kayak kakak"
"Aku juga seneng punya pacar kayak kamu"
Cup"

Hati Meysa langsung tertusuk oleh ribuan duri tajam. Meysa langsung membalikan badan menuju kehalaman belakang sekolah.
Sebelumnya Meysa menerima pesan dari Thomas yang menyuruhnya keatas belakang sekolah. Tapi malah berujung kesialan mendapati 2 insan yang sedang berciuman tanpa mengetahui keberadaan dan perasaannya.
"Percuma Lo nangis di sini ngga ada yang tau Lo nangis" Meysa langsung menghapus air mata yang sudah tidak terbendung lagi mengalir di pipinya.
"Ngapain Lo di sini? Siapa Lo?"
"Sebelum gw jawab ngapain gw kesini, Nama gw Joe"
"Gw Meysa"
"Cantik"
"Baru kenal, ga usah modus"
"Gw kesini karna Lo nangis ngeliat dua sejoli lagi ciuman diatas genteng"
"Ngapain Lo ngikutin gw? Ngga ada hal pentingkah? Dan ini tuh tempat gw Bukan Lo"
"Gw berhak mengikuti siapapun tanpa dari perintah Lo. Dan tempat ini bukan seharusnya jadi tempat penampungan air mata Lo"
"Gw ngga tau apa hubungan Lo dengan cowok itu tapi kayaknya Lo bertepuk sebelah tangan. Kalo dia bisa bahagia Lo juga harus bisa bahagia"
Tangisan Meysa kini semakin menjadi Joe yang sedari tadi diam berdiri kini tangan tergerak untuk memeluk meysa.

Joe

Di sela sela pelukan mereka Joe mengangkat pembicaraan "Lo sekarang boleh menangis sampai air mata Lo kering karna disaat itulah Lo bahagia"
"Sorry" Meysa langsung melepas pelukannya dari Joe untuk pertama kalinya dia berpelukan dengan pria selain Thomas.
"Gapapa lain kali kalo Lo menangis begini lagi Lo bisa seperti ini lagi ke gue" ucap Joe tersenyum meledek kepada Meysa.
"Modus"
Meysa langsung beranjak ingin kembali ke kelas dan sekaligus berpamitan dengan Joe. " Gw balik duluan ya, Bye and thanks"
Skip...
Meysa tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi pada dirinya hingga tidak bisa menemui Thomas.
Meysa mengirim pesan pada Thomas..
Meysa
Sorry tom td gw ada urusan di ruang guru katanya ada tugas buat gw
Thomas
Tugas apaan njirr?
Mesya
Tugas IPA gw ngga jadi sama Lo gw sama Lovani ajja
Thomas
Lah knp dah?
Meysa
Lo kan payah kalo kimia, jadi gw milih Lovani
Thomas
Serah lu dah
Tapi Lo yakin gara gara itu?
Meysa
?
Thomas
Yauda terserah Lo Mey
Meysa
(Read)
Meysa yang awanya merasakan sakit tapi perlahan lahan ia juga ingin membuang rasa sakit untuk orang yang sudah bahagia perlahan lahan Ia juga ingin melupakan masa masa bersama sahabat kecilnya itu.
Meysa mengambil buku album yang terletak di atas mejanya ia melihat foto kecilnya bersama Thomas. Segera ia mengambil kardus bekas untuk menyimpan semua kenangan kan dari sahabatnya itu. Air mata yang sudah jatuh di pipi Meysa, secepatnya ia menghapus air matanya itu.
Di sisi lain Thomas sedang berbaring di kasur dan memikirkan meysa yang belakangan mengini tingkah lakunya aneh yang membuat dirinya terus menerus memikirkan meysa.
'belakang lagi ini Meysa kenapa ya? Sikapnya agak aneh? Apa mungkin ada sesuatu hal yang salah dari gue? Atau mungkin..... ah mana mungkin lah mungkin cuman perasaan gue doang'
Thomas menutup matanya sejenak dan lama-kelamaan ia tertidur di atas kasur yang empuk membuat Thomas sedikit lebih rileks untuk tidak memikirkan apa yang terjadi kepada meysa.