"Tenang saja Yarra, kamu percaya sama Papa kalau Tirta tidak akan pernah meninggalkan kamu," ujar Broto pada Yarra yang tampak sedang mengusap air matanya. "Iya, Pa. Hanya Papa harapan Yarra, Yarra enggak bisa kehilangan Mas Tirta, Pa. Yarra memang pernah bersalah, tapi Yarra sudah menyesali semuanya. Yarra ingin bisa menebus semua kesalahan Yarra." Yarra terisak-isak mengucapkannya. Broto menatap menantunya itu penuh iba, "Kamu tenang saja, seperti biasa kamu akan selalu bisa mengandalkan Papa. "Iya, Pa. Yarra percaya sama Papa, karena pastinya Papa enggak mau, 'kan, sahabat Papa tidak tenang di atas sana kerena hidup Yarra menderita." Broto mengangguk mendengar ucapan Yarra yang terdengar menyayat hati. "Udah, mendoktrin Papanya?" Tirta tiba-tiba muncul dari depan lalu duduk di s