Chapter 17: Pengumuman

712 Words

Pagi itu ketika mereka sarapan pagi semua mata memandang ke jari manis Aira, semua berpandang pandangan tapi belum ada yg berani bertanya. Ziyad yg sengaja mengambil tempat duduk di sebelah kanan Aira, tiba tiba memegang tangan kanan Aira dan mengangkatnya ke atas meja, dan berkata di hadapan semua yang duduk di meja itu, "Bu, aku telah meminta Aira untuk menjadi istriku", sambil memperlihatkan cincin yang ada di jari manis tangan kanan Aira, dan cincin serupa yang ada di jari manis tangan kanannya sendiri. Bibir Aira bergetar, emosi menyelimuti perasaannya, antara senang, bahagia, bingung dan ragu. Aira melirik ke arah jari manis tangan pria itu, cincin yang serupa dengan yang ia pakai. Aira baru menyadari kalau Ziyad juga punya cincin yang serupa dengan yang ia punya. Aira menundukkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD