27

1592 Words

"Gue bete...!" keluh Aurel di jam istirahat kedua di samping Rey. "Ini cewek kenapa nempel mulu sih sama gue?! Bosen gue lama-lama ngedenger bacotan dia yang ngga bisa berhenti itu!" sama seperti Aurel, Rey juga mengeluh di dalam hatinya. "Hoi, anak baru! Ayo ikut kita!" di tengah suasana yang terasa membosankan bagi Rey dan Aurel itu, tiba-tiba saja teman-teman Jery datang menghampiri mereka seraya menendang kaki mejanya. "Ih! Apaan sih kalian! Kasar amat jadi orang!" omel Aurel. "Diem, lo! Kita ngga ada urusan sama lo!" jawab salah satu dari mereka. "Dih! Siapa lo nyuruh-nyuruh gue diem?! " balas Aurel dengan kening yang mengernyit seraya langsung bangkit dari duduknya dan menatap tajam ke arah mereka berdua. "Rel, kita punya urusan sama ini anak baru, jadi biarin kita bawa dia. Ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD