# Dimas merintih pelan menahan rasa sakit di perutnya akibat tusukan benda tajam. Dia sudah kehilangan banyak darah dan terlihat lemas namun dia tidak mungkin tetap berdiam diri di tempat ini sementara adiknya berada dalam bahaya. Dia yang bodoh. Seharusnya dia tidak menerima tawaran dari Erika Hanungpraja untuk melarikan diri. Dia merasa kalau dirinya seharusnya bisa menebak kalau Erika dan Rheina saling mengenal satu sama lain. Suara pintu yang terbuka perlahan membuat Dimas mengangkat wajahnya dan menatap ke arah sosok berpakaian serba hitam yang kini melangkah mendekatinya. Dimas hampir tidak bisa mengenali sosok itu karena pandangannya yang terlihat kabur setelah kehabisan banyak darah akibat luka yang dia derita. “Lihat dirimu. Betapa menyedihkannya. Apa kau akan mati sebelum be

