Hari ini aku berencana ingin memberitahu Selly tentang hubungan Vino dengan Rose. Aku tidak ingin melihat Rose bersatu dengan Vino.
" Ada apa kau kesini?"
" Ada yang ingin aku beritahu padamu"
" Apa yang ingin kau beritahu"
" Kau harus tahu bahwa Vino berselingkuh dengan Rose dan mereka pernah bercinta di kamar Rose"
" Itu tidak mungkin! kau pasti berbohong!"
" Aku tidak berbohong! Aku memberitahumu agar kau tidak tertipu dengan Vino"
Selly menangis tersedu - sedu dan rasanya aku tidak tega melihat wanita secantik dia menangisi b******n yang telah mengkhianatinya
" Sudahlah, berhentilah menangis. Sekarang kita harus memikirkan cara agar Vino berpisah dengan Rose"
" Bagaimana caranya? Aku tidak ingin kehilangan Vino!"
" Aku tau makanya aku ingin membantumu untuk menjauhkan Vino dengan Rose"
" Aku tidak sudi jika Vino menceraikan aku karena jalang itu!"
" Aku rasa kau harus mengajak Vino untuk pindah ke luar kota"
" Ke luar kota? rasanya itu tidak mungkin! Vino pasti menolak!"
" Cobalah dulu, kau jangan menyerah!"
" Baiklah, akan ku coba"
" Kau tidak perlu mencemaskan Rose. Biar aku yang menanganinya"
" Terima kasih atas bantuanmu. Aku ingin kau menghancurkan jalang itu!"
" Kau tidak usah khawatir. Percayakan semuanya padaku"
Selly tersenyum licik ke arahku dan aku tidak akan pernah membiarkan Selly menyakiti Rose
***
Hari ini aku bertemu dengan Vino di apartemen barunya. Ia sengaja menyewa apartemen untuk kami menghabiskan waktu bersama.
" Hai sayang, bagaimana menurutmu ?"
" Sangat bagus dan luas. Aku sangat suka"
" Kita bisa menghabiskan waktu bersama disini. Aku tidak ingin ada seorang pun yang mengganggu kita"
" Vino, bagaimana jika Selly tahu tentang perselingkuhan kita?"
" Aku yakin ia tidak akan pernah tahu karena aku pandai bersandiwara"
" Kau bisa saja"
Tiba - tiba Vino menciumku dengan mesra dan ia mengangkat tubuhku dan menggendongku ke dalam kamar.
" Aku ingin siang ini kita bisa bercinta sepuasnya sayang"
Aku dan Vino saling melepas pakaian hingga kami tidak memakai sehelai benang pun. Lalu ia mulai merayuku dengan bibirnya yang lembut dan tangannya meraba tubuhku hingga rasanya aku tidak ingin berhenti. Tidak beberapa lama, Vino menyatukan tubuh kami hingga mencapai klimaks.
***
Sebagai seorang istri, aku sangat sedih ketika mengetahui Vino berselingkuh dengan jalang itu. Rasanya aku ingin menghancurkan wanita itu hingga ia menjauh dari Vino. Aku menghabiskan malam ini dengan minum alkohol agar pikiranku lebih tenang. Tiba - tiba ada seorang pria yang mendekatiku dan ia mengajak berkenalan
" Hai, sepertinya kau butuh teman"
" Aku tidak butuh teman. Sebaiknya kau pergi dari hadapanku!"
" Ooo, kasar sekali kau. Tetapi aku suka dengan wanita galak sepertimu"
Aku berusaha untuk berdiri tetapi tubuhku sangat lemas hingga pria itu membantuku berdiri.
" Sebaiknya ku antar kau pulang"
" Tidak usah! aku bisa pulang sendiri!"
" Kau mabuk berat. Lebih baik malam ini kau menginap di apartemenku"
" Lepaskan aku! aku tidak mau ikut bersamamu!"
Semakin aku memberontak, pria itu semakin mempererat pelukannya dan dia membawaku masuk ke dalam mobilnya.
" Sebaiknya kau tenang. Aku tidak akan berbuat macam - macam terhadapmu"
Rasanya kepalaku sangat pusing dan mataku mulai terpejam karena pengaruh alkohol yang membuatku ingin tertidur
***
Saat aku terbangun, aku sangat terkejut ketika berada di tempat asing yang tidak aku kenali. Tiba - tiba ada seorang pria yang membawakan sarapan untukku.
" Makanlah, aku tidak ingin kau kelaparan"
" Siapa kau?! Aku ada dimana sekarang!"
" Ssttt, tolong jangan berisik di apartemenku. Aku tidak suka ada yang berkata kasar padaku!"
" Memangnya kau siapa?! aku ingin keluar dari sini!"
Saat aku hendak keluar, pria itu melarangku untuk pergi dan ia menarik tanganku dan menyuruhku untuk duduk kembali di ranjang.
" Sebaiknya kau habiskan sarapanmu. Aku berjanji tidak akan berbuat macam - macam terhadapmu. Kalau begitu aku tinggal dulu"
Setelah pria itu keluar dari kamar, rasanya aku tidak nafsu makan. Aku masih memikirkan Vino yang berselingkuh dengan jalang itu. Aku tidak terima jika Vino direbut pelakor itu.
***
Aku menunggu wanita itu keluar dari kamarnya dan setengah jam kemudian, dia sudah bersiap untuk pergi. Entah kenapa aku merasa ada yang hilang ketika wanita itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata padaku.
" Hei! tunggu!'
" Mau apa lagi kau?!"
" Aku belum tahu siapa namamu"
" Namaku tidak penting. Yang jelas aku tidak ingin bertemu dengan pria aneh sepertimu!"
Saat wanita itu hendak menyebrang, tiba - tiba ada mobil yang melintas. Aku langsung menyelamatkan wanita itu. Aku bersyukur ia baik - baik saja.
" Apa kau baik - baik saja?"
" Aku baik - baik saja."
" Syukurlah kalau begitu"
" Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku"
" Sama - sama, sudah seharusnya aku menolongmu"
" Maukah kau memaafkan kesalahanku?"
" Aku sudah melupakan semuanya"
" Namaku Selly, kau?"
" Aku Aldo. Senang mengetahui namamu"
" Bisakah kau mengantarku ke rumah?"
" Tentu saja aku akan mengantarmu"
Rasanya aku sangat senang mengetahui nama wanita itu. Entah kenapa jantungku berdebar kencang saat wanita itu menatapku .
" Terima kasih telah mengantarku pulang"
" Bolehkah aku meminta nomor kontakmu?"
" Tentu saja"
Setelah ia memberiku nomor kontaknya, tiba - tiba ia mencium kedua pipiku dan membuatku ingin menciumnya tetapi aku berusaha menahan diri.
" Bye Aldo "
Setelah ia masuk ke dalam rumahnya, aku langsung pergi ke kantor
***
Hal yang paling terindah yang pernah ku alami saat bersama Vino. Ia seorang pria yang sangat penyayang dan perhatian padaku. Saat ini kami sedang menghabiskan waktu bersama setelah bercinta.
" Sangat menyenangkan jika kita seperti ini selamanya"
" Iya sayang, kau benar sekali. Aku tidak sabar ingin segera bercerai dengan Selly"
" Jika kalian bercerai, bagaimana dengan anak kalian?"
Vino terdiam sejenak dan akhirnya ia menjawab pertanyaanku.
" Urusan anak biar aku yang menyelesaikan dengan Selly. Yang jelas aku tidak akan membiarkan anakku terlantar dan kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya"
" Kau memang seorang ayah yang bertanggung jawab terhadap anaknya"
" Setelah aku bercerai dengan Selly, aku ingin segera menikahimu dan memiliki anak yang banyak"
" Kau bisa saja"
Vino memelukku sangat erat dan aku membalas pelukannya. Rasanya aku tidak ingin waktu cepat berakhir karena yang aku inginkan hanya bersama dengan pria yang kucintai
***
Aku sangat kesal ketika melihat mobil Vino terparkir di depan rumah Rose. Aku yakin saat ini mereka sedang bercinta dan tidak mengetahui jika ada aku yang mengawasi mereka dari kejauhan. Aku tidak akan membiarkan Rose bersama Vino karena Rose ditakdirkan hanya untukku. Bukan untuk Vino dan pria yang lain