BAB 2

1095 Words
Saat aku makan siang di kantin, semua pria menatap ke arahku. Aku semakin canggung dan berusaha menghindari tatapan orang di sekitarku. Aku sengaja memilih tempat duduk yang jauh dari kerumunan orang agar tatapan orang beralih dariku. Tiba - tiba ada seorang pria berkacamata yang duduk di sebelahku. " Hai, kenalkan aku Frans. Kamu pasti sekretaris baru Pak Vino" " Iya" " Nama kamu siapa?" " Aku Rose" " Nama yang indah secantik orangnya" " Terima kasih" Aku melanjutkan makan siang sambil di temani Frans. Dia seorang pria yang menyenangkan dan ternyata ia sepupu bosku. " Kalau kamu butuh bantuan, tinggal hubungi aku saja. Pasti aku siap membantu" " Terima kasih" Tiba - tiba bosku datang menghampiri kami dan ia terlihat tidak suka melihatku bersama Frans. " Hai bro, ternyata sekretarismu sangat cerdas dan cantik" " Hmmm...Rose, sebaiknya kamu segera kembali bekerja" " Iya Pak" Aku langsung pergi meninggalkan mereka dan kembali ke ruanganku. *** Rasanya aku tidak suka melihat Rose bersama Frans terlebih lagi aku tau Frans suka mempermainkan wanita. " Oh ya, memangnya Rose itu masih lajang atau sudah menikah?" " Kenapa kamu kepo banget?" " Vino, vino, memangnya aku gak boleh tau soal Rose? Lagipula kamu sudah menikah dan aku berhak mencari pasangan hidup" " Frans, lebih baik kamu cari wanita lain. Rose itu wanita baik jadi dia tidak pantas bersamamu!" " What?! Kenapa kamu cemburu? Ingat ya, kamu itu suaminya Selly, jadi gak berhak untuk cemburu sama wanita lain!" " Ya sudah! Aku banyak kerjaan! Males bicara sama kamu!" Aku pergi meninggalkan Frans karena aku tidak ingin berdebat dengannya. Aku tau reputasi Frans sebagai penggoda wanita sangat terkenal di kalangan karyawan dan aku tidak mau dia mempermainkan Rose. *** Tidak terasa waktu menunjukkan pukul lima sore, saatnya aku pulang ke rumah. Setelah merapikan meja kerja, aku melihat bosku sedang asyik di depan laptop. " Maaf Pak, saya permisi pulang dulu" " Siapa yang mengijinkan kamu pulang?" " Ehmm...maaf pak, apa pekerjaan saya ada yang harus di perbaiki?" " Kamu malam ini harus menemaniku makan malam karena kita akan bertemu klien dari Jepang" " Oh! Iya..maaf pak, saya lupa lihat jadwal hari ini" " Ya sudah, kamu tunggu saya. Saya mau berganti pakaian dulu" Vino pergi ke ruang ganti dan tidak beberapa lama ia sudah berganti pakaian. Ia terlihat sangat tampan dengan memakai tuxedo yang sangat pas di tubuhnya. " Rose...hei...kenapa kamu melamun?" " Maa...maaf pak, apa kita berangkat sekarang?" " Iya, aku tidak mau kita terlambat. Ayo kita pergi" Rasanya baru pertama kali aku menaiki mobil sedan mewah bersama seorang pria yang tampan dan baik hati. Mataku tidak berhenti menatap Vino dari balik kacamata yang aku pakai. " Rose, sebaiknya kamu lepas saja kacamatamu" " Kenapa kacamata saya harus di lepas?" " Karena kamu terlihat lebih cantik kalau tidak memakai kacamata" Aku tersipu malu mendengar pujian yang di lontarkan oleh Vino. Rasanya jantungku berdebar kencang saat Vino melepas kacamataku. " Mulai besok usahakan kamu tidak usah memakai kacamata karena aku ingin sekretarisku terlihat cantik" " Baik Pak" Tidak beberapa lama kami tiba di sebuah restoran jepang dan menemui klien dari Jepang yang sedari tadi menunggu kedatangan kami. Hampir satu jam lebih aku menemani Vino makan malam dan rasanya malam ini aku sangat bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama pria yang telah menyelamatkan hidupku *** Aku bersyukur dengan adanya Rose, Mr. Takeshi bersedia menginvestasikan modal ke perusahaanku. Aku terkesan dengan kemampuan Rose yang bisa berbahasa jepang dengan fasih. " Terima kasih berkat kau, Mr.Takeshi mau berinvestasi ke perusahaan kita" " Saya rasa itu semua bukan karena saya melainkan karena usaha anda yang berhasil meyakinkan Mr.Takeshi untuk menanamkan modalnya ke perusahaan" " Apakah besok malam kau ada acara?" " Mmm,, tidak ada. Memangnya kenapa?" " Aku ingin merayakan keberhasilan kita dengan makan malam bersama" Rose terlihat bingung untuk menjawab pertanyaanku tetapi ia setuju untuk makan malam bersamaku. " Baiklah, saya setuju untuk makan malam bersama anda" " Terima kasih, Rose" Setelah mengantar Rose ke rumahnya, aku pulang ke rumah dengan perasaan bahagia. *** Jam 12 malam, aku melihat mobil Vino tiba di rumah. Akhir - akhir ini Vino sering pulang larut malam dan rasanya aku sangat gelisah jika Vino memiliki wanita lain. " Vino, kau darimana saja?" " Maaf sayang, aku baru saja selesai meeting dengan klienku dari Jepang" " Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku sangat mengkhawatirkanmu" " Lain kali aku akan memberitahumu jika pulang terlambat" " Sayang, besok ulang tahun Geby. Aku ingin besok malam kita merayakan ulang tahunnya" Aku melihat Vino tampak gelisah dan sepertinya ia menyembunyikan sesuatu dariku "Mmmm..baiklah, besok malam kau pesan tempat untuk merayakan ulang tahun Geby" " Terima kasih sayang. Aku sangat mencintaimu" Rasanya sangat menyenangkan merayakan ulang tahun anak kami. *** Aku baru saja ingat saat Selly memberitahu tentang ulang tahun Geby. Rasanya aku sangat kecewa tidak bisa makan malam bersama Rose. Saat Rose tiba di kantor, aku memberitahunya jika makan malam dibatalkan. " Rose, ada yang ingin aku sampaikan padamu" " Ada apa Pak?" " Maaf malam ini aku tidak bisa makan malam bersamamu karena malam ini aku ingin merayakan ulang tahun anakku, Geby, bersama Selly" Rose terlihat kecewa tetapi ia berusaha menyembunyikan kekecewaannya dengan bersikap datar. " Tidak apa - apa. Selamat ulang tahun untuk anak anda" " Terima kasih" " Kalau begitu saya permisi dulu" " Selamat bekerja" Sejujurnya aku sangat menyesal membatalkan makan malam bersama Rose tetapi aku tidak bisa menolak keinginan Selly karena Geby adalah putriku yang sangat ku sayangi. *** Aku sangat kecewa ketika Vino membatalkan makan malam kami. Tetapi aku memaklumi karena hari ini ulang tahun anaknya sehingga malam ini ia ingin merayakan ulang tahun anaknya bersama istrinya. Seandainya aku memiliki anak, pasti aku bisa merayakan ulang tahun anakku setiap tahun. Tiba - tiba terlintas di pikiranku untuk membelikan hadian untuk anak Vino. Setelah aku selesai mengerjakan tugasku, aku mencari barang yang ingin ku pesan di online shop dan aku memesan boneka yang sangat lucu dan cantik untuk kuberikan kepada Geby. Seandainya aku memiliki seorang putri pasti anakku seusia Geby. Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kerjaku dan aku langsung menutup laptopku. " Hai Rose, sekarang waktunya makan siang." " Iya pak, sebentar lagi saya makan siang" " Bagaimana kalau kita makan siang bersama? Sebagai ganti makan malam" " Oke, saya setuju" " Ayo ikut aku makan siang" Akhirnya Vino mengajakku makan siang bersama di restoran mewah. Seumur hidup baru pertama kali aku makan siang di tempat mewah seluas ini. " Pesan saja apapun yang kau suka" " Baik pak" Tiba - tiba ada seseorang yang datang menghampiri kami dan aku sangat terkejut ketika mengetahui wanita itu adalah Selly.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD