Kisah perjalanan Janne untuk menemukan jati diri. Ia memilih pergi ke suatu tempat untuk melihat dunia luar yang belum pernah ia rasakan. Janne sama orang tuanya tidak di izinkan untuk keluar dari istana, karena semua kebutuhan sudah disiapkan. Ia memiliki tujuh pelayan dan terbiasa hidup enak tanpa kekurangan.
Suatu ketika dia merasa iri melihat pelayan yang bisa keluar masuk sedangkan ia tidak bisa. Ia sering mendengarkan cerita tentang dunia luar dari para pelayannya. Janne merasakan sedih segala kemewahan yang telah disiapkan oleh orang tuanya tidak bisa merasakan kebebasan. Berada di sangkar emas tak membuatnya bahagia, tak membuatnya merasakan memiliki empati terhadap sesama manusia. Ia berpikir akan mati konyol tanpa bisa melakukan kebaikan kepada orang yang membutuhkan.
Dengan di bantu para pelayannya akhirnya Janne bisa merasakan udara di luar istana. Bagaikan burung kasuari yang lincah berjalan, berlari dan loncat ke sana kemari. Mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi, menyamar jadi burung emprit untuk memasuki dunia barunya.
Janne memasuki sebuah pedesaan yang berbeda jauh dengan lingkungan tempat tinggalnya. Ia terharu, sedih dan pilu melihat seorang ibu yang kehilangan kewarasannya karena ditinggal mati putrinya.
Janne merasakan empatinya tumbuh ketika mendengar seorang ibu mengisahkan bagaimana dirinya bisa mengumpulkan kekuatan saat anak sakit parah.
Saksikan perjalanan Janne yang sendu karena bertemu dengan seorang ibu yang kehilangan putrinya tunggalnya.