DUA PULUH SEMBILAN

1248 Words

[One of the happiness moments in life is when you find the courage to let go of what you can't change - chai.news -] Elang membuntutiku dan menawarkan tumpangan untuk ke café bersamanya. Aku menolaknya dengan halus sambil memohon pengertiannya bahwa aku benar-benar ingin sendirian. Setelah tiga kali menolaknya, ia pun berhenti membujukku dan berjalan menuju ke parkiran motor dengan langkah gontai, sementara aku bergerak menuju ke halte bis. Laki-laki itu seolah memiliki dua kepribadian. Menit ini ia bisa saja meledak marah, menit berikutnya ia juga bisa bersikap manis tiada tara, dan bahkan bisa membuatku jadi merasa bersalah karena sudah membuatnya sedih atau kecewa. Ternyata pacaran itu benar-benar membuatku pusing tujuh keliling. Bis yang kutunggu berhenti tepat di depan halte, la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD