TIGA PULUH

1941 Words

[I think part of the reason why we hold on something so tight is that we fear something so great won't happen twice - TheLoveBits -] Tidak terasa sudah tiga puluh menit aku menunggu bis di halte ini. Sampai akhirnya hanya tersisa aku dan seorang pria—yang kira-kira berusia sama denganku—dengan tampilan berantakan. Aku tidak pernah melihat orang ini sebelumnya. Dari sudut mataku, aku bisa melihat bahwa pria berjaket kulit itu sedang memperhatikanku sejak tadi. Dan yang mencemaskanku sekarang adalah, aku melihat cowok itu sedang berjalan ke arahku. dengan cepat tanganku merogoh sebuah pulpen dari dalam tasku—untuk sekadar berjaga-jaga. Tanpa sungkan pria itu duduk di sebelahku dengan kaki ditumpukkan pada yang satunya. Dahiku berkerut dan spontan bergeser menjauh sambil pura-pura melihat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD