?Los Angeles - Culles Palace 20:17
"Apa kau yakin dia menolak semua berkas berkas yang kau kirim??!. " Tanya nya lagi, dan Ares masih menjawabnya dengan anggukan.
"Bagaimana bisa?!! Apa sebenarnya yang diinginkan anak itu?!!. " Mycle mulai mengeraskan rahangnya, tidak habis fikir dengan anak laki lakinya yang satu itu, apa dia senang membuat ayahnya ini kena masalah??
"Kau tahu sendiri Ares, penobatannya sebagai Alpha pack ini akan dilaksanakan beberpa bulan lagi, dan dia sama sekali seperti tidak perduli dengan itu!!. "
Mycle menyenderkan punggungnya pada kursi kebesarannya, tangannya terangkat memijit pelipisnya yang terasa berat, Ares yang melihat itu pun mengeraskan rahangnya, bisa bisanya saudara kembarnya itu membuat Ayahnya menjadi tidak tenang seperti ini, memangnya apa yang sebenarnya ia inginkan?!!
Mycle menoleh saat melihat Ares yang berdiri dari sofa didalam ruang kerja nya. "Mau kemana lagi Ares?!. " Tanya Mycle membuat Ares menoleh dan mata biru nya itu menatap Mycle lembut. "Aku harus segera kembali Ayah, aku tidak bisa berlama lama meninggalkan semua pekerjaanku. " Jawab Ares membuat Mycle mengerutkan kening bingung.
"Semalam ini?!! Apa kau yakin??. " Ares mengangguk cepat dengan lengkungan tipis dibibirnya. "Tidak perlu khawatir Ayah, besok aku akan kembali lagi. " Jawab Ares membuat Mycle menegakkan tubuhnya. "Bukan aku khawatir padamu, hanya saja aku khawatir jika ibumu itu terbangun dan kembali menanyakan mu 'apakah Ares sudah kembali pulang??!! Mengapa ia tidak memberitahuku?!! Mengapa ia cepat sekali kembali?!! Suruh ia kesini lagi Mycle!!' itu lah yang aku khawatirkan. " Ucap Mycle dengan nada suara yang sempat menirukan Amara membuat Ares tertawa lepas.
"Hahahahaha kau tenanglah ayah, aku yakin ibu akan segera mengerti begitu kau menjelaskannya, dan aku janji akan kembali. " Ucap Ares lagi membuat Mycle menghela nafas panjang. "Ya baiklah baiklah, kalau begitu kau segeralah pergi, hari sudah semakin larut, aku tidak ingin rogue rogu-. "
"Aku bukan anak kecil lagi ayah. " Potong Ares membuat Mycle tersenyum. "Iya aku tahu itu. " Mycle berjalan kearah Ares kemudian menepuk pelan pundak anaknya itu beberapa kali, Mycle sekarang sudah merasa lebih tenang saat sekarang anaknya yang satu ini sudah kembali, dan sudah bisa menerima untuk berkunjung ke istananya, entah untuk satu anak laki lakinya yang lain, tetapi Mycle sama sekali tidak akan berhenti menyerah untuk membuat semua anak anaknya kembali bersatu.
Tanpa Ares duga duga Mycle kini sudah memeluknya erat, menepuk beberapa kali punggungnya, kemudian mengelus nya lembut disana, sambil berbisik sesuatu yangembuat Ares terjebak sendiri dalam fikiran nya.
"Kembali bawa kakakmu itu Ares, dan kembali jemput Grandma mu itu, kembalikan kembali mereka kesini, aku tidak ingin disaat saat terakhirku keluarga ini masih terpecah. "
"Ayah?!! Apa yang kau bicarakan?!!!. " Bentak Ares membuat Mycle terkekeh. "Kau ini, lebay sekali, aku kan hanya berkata seadanya, lagi pula umur memang tidak ada yang tahu nak, aku hanya ingin kita semua kembali bersama, itu saja. " Ucap Mycle membuat Ares terdiam, setelah kembali memeluk Mycle dan berpamitan, tanpa mengucapkan satu patah kata lagi Ares muali meninggalkan ruangan ayahnya itu dan berlanjut meninggalkan kembali istana ini.
Perkataan Mycle barusan berhasil membuatnya tidak habis fikir, dan membuatnya tidak tenang sama sekali selama perjalanan, sampai sampai membuatnya memukul stir dengan kencang beberapa kali sampai stir itu kini berbelok kearah gedung bewarna emas cerah bertuliskan RClub.
••••••••
Suara dentuman musik yang sangat keras langsung terdengar ketika kaki jenjang nya itu mulai melangkah memasuki Club ini, pandangannya memutar menoleh ke setiap penjuru ruangan, masih sama, terlihat begitu ramai, dengan berbagai macam aktivitas orang orang yang bermacam macam, seperti berjoget, berkumpul di salah satu sofa VIP, b******u, meminum beberapa minuman penggungah selera itu dan lain sebagainya.
Dengan rasa percaya dirinya gadis cantik bermata hijau dengan mini dress bewarna hitam nya itu mulai berjalan menuju meja bar besar yang sudah terisi oleh beberapa orang. Matanya menangkap seorang bartender yang sedang melayani salah satu pria dan kemudian bartender itu berbalik untuk menyiapkan pesanan pria ber kemeja hitam itu, saat dilihatnya bartender itu sedang kosong pelayan ia pun memanggilnya.
"Jack??!!. " Teriaknya karena ia khawatir suara nya tidak akan terdengar ditengah tengah suara musik ini yang kencang, bartender yang dipanggil Jack itupun menoleh dan tersenyum manis kearahnya. "Tumben sekali kau datang lagi Al. " Ucap Jack sambil terkekeh kecil.
"Tentu saja aku akan datang, apa kau tidak ingat ini malam apa??!!. " Tanya gadis itu dengan dagu yang bertumpu pada tangannya yang sudah terletak di meja bar. "Ah sudahlah kau memang lupa!! Ini adalah malam sabtu Jack, dan kau pasti ingat jika malam ini Ayah dan ibuku pasti akan berkunjung ke Barcelona dan itu memudahkan ku untuk pergi kesini. " Lanjutnya lagi dan Jack hanya merespon ya dengan kekehan kembali. "Ya baiklah baiklah gadis nakal, kali ini minuman yang kau pesan akan tetap sama atau berbeda??"
"Tentu saja sama!. "
"Baiklah kalau begitu, tunggulah sebentar. " Ucap Jack yang kemudian berbalik untuk menyiapkan minuman pesanan nya, tidak membutuhkan waktu lama minuman itupun tersaji di depannya, ia tersenyum dan mengucap terimakasih kepada Jack.
"Kalau begitu nikmatilah malam mu, aku banyak tugas sekali malam ini entah mengapa, maaf sekali aku tidak bisa menemanimu seperti biasanya Al, dan kau harus ingat, kau tidak boleh kemana mana selain di bar ini, tunggu aku sampai aku kembali lagi, mengerti??!. " Ucap Jack yang dijawab anggukan cepat oleh gadis cantik itu kemudian disusul dengan senyum manisnya, Jack membalas senyum manis itu kemudian berlalu pergi.
Almira meminum minuman pesanannya itu sedikit, sensasi luar biasa kembali ia rasakan pada mulut dan kerongkongan nya saat minuman alkohol itu meluncur dari lidah melalui kerongkongan. Tubuhnya berbalik, kembali melihat beberapa aktivitas aktivitas orang orang didalam club ini, dan matanya berhenti pada beberapa orang yang sedang menari ria di Dance floor.
Almira kembali membalik tubuhnya saat melihat mata seorang pria baya yang melihat kearahnya, mata pria itu sangat menyeramkan dan Almira tidak berani melihatnya, Almira kembali meneguk minumannya hingga habis, ia memejamkan matanya dengan kening yang berkerut menahan sensasi yang luar biasa dari minuman itu, tetapi saat matanya terbuka betapa terkejutnya ia melihat wajah pria baya itu kini sudah tepat berada di depannya.
"Hai cantik, apa tadi kau yang menatap goda kepadaku??. " Ucap pria itu dengan nada yang sangat membuat Almira merasa jijik. "Maaf tuan, sebelumnya saya tidak ada menatap anda dengan goda seperti itu, hanya saja saya tidak sengaja melihat anda sedang menatap kearah saya!. " Jawab Almira dengan nada yang sedikit meninggi, pria baya itu terkekeh kemudian tangannya terangkat mengelus lembut pundak Almira yang terekspos, karena memang mini dress yang digunakannya kini benar benar mengekspos bebas dibagian pundak.
"Bisa anda singkirkan tangan anda Tuan?!!. " Tegur Almira, namun pria baya itu masih saja meletakan tangan kasar dan berat nya pada pundak mulusnya, malah sekarang tangan besar itu merengkuh pundaknya erat. "Kau janganlah mencoba untuk jual mahal cantik, aku tahu, inilah yang kau inginkan sebenarnya saat memiliki mini dress cantikmu ini, benar begitu??. " Almira membulatkan matanya, giginya merapat sehingga mengeluarkan suara gemelutuk dari dalam, tangannya bergerak menyingkirkan tangan besar itu, yang sayangnya tidak berhasil sama sekali.
"Saya mohon lepaskan tangan Anda JERK!!. " Geram Almira yang malah membuat pria itu semakin ber kurang ajar padanya dengan mendekatkan mulutnya yang berbau tidak sedap kearahnya. "Aku tahu kau ini wanita bayaran, jangan seperti ini sayang, aku janji akan membayar mu sangat mahal. " Bisiknya membuat Almira bergidik ngeri sampai sampai ingin muntah sekarang juga, tangannya kembali bergerak menyingkirkan pria besar itu dengan sekuat tenaga dan berhasil, tetapi rupanya perilakunya barusan sangat salah karena sekarang pria baya itu malah memeluknya erat.
Almira memberontak minta tolong, mulutnya berkali kali ter ucap memanggil Jack, tetapi laki laki itu tidak kunjung datang, jantungnya semakin berdegup kencang saat sesuatu yang basah dan berlendir menyentuh pundaknya, ia bergetar hebat, ini benar benar diluar perkiraannya, selama pergi ke club ini ia sama sekali tidak pernah diperlakukan seperti ini, mungkinn karena Jack yang selalu bersamanya, tetapi laki laki ini tidak ada sekarang.
Almira semakin berteriak dengan air mata yang sudah mengalir deras sampai tubuhnya terasa bebas dan enteng, ia pun menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat pria baya itu sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan satu luka lembam di bagian wajahnya, mata Almira tertuju pada pria ber kemeja hitam dengan bagian tangan yang tergulung sedang menatap pria baya itu tajam.
Almira turun dari kursi bar dan berjalan mendekati pria jangkung itu, entah bagaimana bisa saat ini tubuhnya sudah memeluk pria itu erat dan mengucapkan terimakasih beberapa kali dengan mata yang terus mengeluarkan air, cukup lama dirinya memeluk pria itu sampai tanggan kekar pria di depannya ini mendorong tubuhnya sedikit kasar sampai sampai membuat Almira meringis kesakitan.
"Awwww, kau ini kasar sekali!!!. " Omel Almira menatap wajah laki laki itu yang ternyata.... Tampan sekali!!!. Laki laki itu menatapnya tajam. "Kalau tahu kau memang w*************a aku tadi tidak akan berniat untuk menolongmu!. " Ucapnya membuat Almira membulatkan matanya tidak percaya.
"Apa kau bilang??!! Aku w*************a??!! Hei dengar yaaa!! Ak-."
"Kalau kau bukan w*************a, kau tidak akan memakai pakai pakaian terlalu sexy seperti ini dan juga memeluk pria sembarangan seperti barusan!. " Potong pria itu yang membuat Almira mengeraskan rahangnya. Tangannya bergerak melepas sebelah heels nya dan mengangkatnya tinggi tinggi hendak melemparkannya pada pria kurang ajar yang sialan nya tampan itu.
Tapi seseorang menahan lengannya, dan ternyata itu Jack. "Almira apa yang kau lakukan??!. " Bisik Jack kepada Almira yang menatapnya bingung. "Jack, aku hanya ing-. "
"Maafkan teman saya Mr. Cullesl, sekali lagi maafkan dia, aku pastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi. " Ucap Jack kemudian langsung menarik Almira pergi dari hadapan Ares dengan cepat, Ares menghela nafas gusar, pandangannya terarah kepada sekitarnya yang ternyata sudah ramai, mata hitam pekatnya menatap tajam orang orang yang mengelilingi nya itu sehingga membuat orang orang itu kembali kepada aktivitas mereka masing masing.
"Alpha, maaf Alpha aku baru datang, apa terjadi sesuatu??!!. " Hendrick beta nya itu langsung bertanya saat sudah berdiri tepat di depannya. Ares juga menatap tajam Hendrick yang membuat beta nya itu menunduk ketakutan. "Suruh orang orang mu menyingkirkan pria tua berengsek ini dari club ku, dan bilang pada penjaga disana untuk tidak lagi mengizinkan nya masuk!!. "
••••••••
?Dubai - Culles Group 12:30
"Setelah ini aku akan langsung menghadiri meeting itu sayang, kau pergilah ke apartemen mu, aku akan menyuruh Taylor untuk mengantarmu, setelah semua urusanku selesai disini aku akan menyusulmu kesana, sekali lagi maafkan aku karena sudah membatalkan perkataanku yang akan menemanimu berbelanja. "
Wanita cantik itu menghela nafas pasrah, bibirnya sedikit mengerut dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin agar pria tampan di depannya ini merasa kasihan, tetapi ternyata usahanya gagal, karena pria itu ternyata malah tertawa. "Kau ini, kau mencoba menjebaku bukan?? Aku tahu salah satu trik mu yang satu ini Claudia. " Ucap Mova kemudian mengecup cepat bibir pink di depannya ini, Claudia menyatukan alisnya kesal. "Hmmmm, kau ternyata sudah tahu, ah yasudahlah, kalau sudah seperti ini apa lagi yang bisa aku harapkan untuk berusaha mencegahmu??. "
Mova terkekeh kemudian tangannya terangkat mengacak acak pelan rambut coklat cantik itu, kemudian wajahnya mendekat mengecup kening itu cukup lama. "Kalau begitu cepatlah pergi ke apartemen mu, jika kau merasa bosan maka minta lah Taylor untuk mengantarmu ke mall miliku disini, ingat, jangan sampai kau lupa untuk menyuruh orang orang ku untuk menemanimu juga, aku tidak ingin kau malah memarahi mereka karena sudah mengikutimu. " Omel Mova membuat Claudia terkekeh.
"Sebenarnya memang sangat risih di ikuti seperti itu V, tetapi sebagai pacar yang baik aku pasti akan menuruti printah mu. " Ucap Claudia kemudian tersenyum manis membuat Mova tidak bisa menahan untuk tidak melumat bibir manis itu, setelah ciuman mereka terlepas Mova kembali pamit kepada gadis itu untuk segera pergi menghadiri meeting yang sebenarnya adalah untuk menemui seseorang yang kini sudah menunggunya.
••••••••••
Suara pintu ruangan itu terbuka membuat seseorang yang berada didalamnya menoleh, dan terlihatlah pria yang tingginya hampir sama, yang kini berjalan kearahnya dengan jas formal nya seperti biasa, dan jangan lupa tatapan tajamnya yang akan selalu terukir diwajah saudara nya itu.
Mova berjalan kearah pria yang sedang tersnyum dan berjalan menuju sofa kemudian terduduk disana, pria itu menatapnya dengan mata yang sangat tidak Mova sukai sejak dulu dan akan selalu seperti itu.
"Untuk apa kau kesini??!. " Tanya Mova langsung setelah mendudukkan bokongnya disofa besar tepat didepan pria itu.
"Wow, sapaan mu sangat tidak baik sekali Mova Culles, aku kesini datang dengan niat yang sangat baik sekali sebelumnya kepadamu. " Ucap Centauri dengan wajah yang sangat menjengkelkan membuat Mova selalu ingin mencakar wajah itu habis habisan, entah mengapa.
"Langsung saja Centauri!! Apa sebenarnya tujuan mu kesini??!!. " Tanya Mova lagi. "Baiklah baiklah, kalau kau sudah memaksa aku akan memberitahunya, aku hanya ingin mengingatkan mu untuk wajib menghadiri acara penobatan ku sebagai Alpha lusa depan Mova, dan aku akan sangat menunggu kehadiranmu itu, terlebih kedua orang tua mu dan juga saudara kembar mu, ah ralat, semua keluargamu. " Ucap Centauri membuat Mova mengeraskan rahangnya.
"Aku tidak akan lupa akan hal itu, kau tidak perlu ber repot repot kesini!!. " Balas Mova tajam, Centauri terkekeh kemudian berdiri dan berjalan menuju jendela besar didalam privacy meeting room milik Mova ini.
"Hmmm aku sebenarnya hanya ber inisiatif saja V, kau terlihat seperti melupakan acara penobatan mu sebagai Alpha beberapa bulan lagi, dan aku sedikit khawatir kau akan lupa juga acara penobatan ku ini, karena kau saja bisa sampai melupakan acara mu, bagaimana kau juga akan lupa acara penobatan ku. " Ucap Centauri yang membuat Mova mencengkram erat sofa kulit miliknya ini, persetan dengan sofa nya yang akan rusak, kedatangan iblis ini membuat Mova ingin sekali melempar semua barang barang disekitarnya, itu kalau ia tidak ingat siapa ayah iblis ini.
"Aku juga tidak akan melupakan penobatan ku itu CENTAURI!!. " Jawab Mova dengan menekan nama Centauri dibelakangnya, Centauri membalik tubuhnya dan menatap Mova dengan tatapan meremehkan.
"Sungguh? Aku rasa walaupun kau mengingat acara penobatan mu itu, kau ini terlihat sangat tidak suka dengan acara itu. " Ucap Centauri kemudian kembali mendekat kearah Mova yang kini sudah ber api api, John Wolf nya ini sejak tadi sudah menggeram didalamnya. Sampai ucapan Centauri berikutnya berhasil memancing John untuk keluar, tetapi Mova berhasil menahannya sekuat tenaga sehingga membuat seluruh kulitnya memerah.
"Atau, apakah kau ingin aku yang menggantikan acara penobatan mu itu Mova??! Apa kau juga berniat bertukar Ayah denganku?!!."
"Jaga ucapanmu Centauri!! Aku sangat menghargai Ayahmu, oleh karena itu aku tidak menyerangmu saat ini juga!!. " Geram Mova membuat Centauri malah semakin terkekeh. "Jadi karena ayahku?? Ah V, padahal aku menunggu saat kau mencakarku saat ini juga dengan Wolf mu itu. " Centauri merasa puas saat ini melihat wajah Mova yang sudah merah padam.
"Keluar dari sini!!!. " Usir Mova yang dijawab anggukan cepat oleh Centauri yang sekarang berjalan mengambil segelas minuman diatas meja yang tersedia diatas meja, kemudian meneguknya hingga habis dan kembali meletakan gelas itu. "Baiklah baiklah, aku akan keluar, jangan lupakan itu V. " Ucap pria menyebalkan itu lagi yang kemudian melangkah keluar ruangan, setelah suara pintu tertutup terdengar barulah Mova menendang meja kaca yang berada di depannya ini keras hingga menimbulkan suara yang sangat keras pula jiga pecahan kaca yang berserakan dimana mana.
Mova melepas jas yang melekat pada tubuhnya dan melempar jauh jauh jas itu ke sembarang arah, tangannya bergerak menggulung lengan kemeja dan membuka dasi nya dengan kasar.
Perkataan iblis itu barusan benar benar sangat membuatnya tidak bisa mengontrol diri, ia benar benar membutuhkan keleluasaan untuk bertukar shift dengan John sekarang juga, tetapi bagaimana bisa?? Ia sekarang sedang berada tepat didalam kantornya sendiri, tidak mungkin semua orang yang berada disini melihat nya bertukar wujud dengan John, itu akan menjadi sebuah bencana.
Mova mengatur nafasnya yang memburu sampai suara seseorang membuatnya terdiam, dan nafasnya berhasil teratur.
"Apa kau mendengar Ayah, Mova??. "
Mova menatap kosong jendela besar di depannya, apakah benar yang sedang mndlink nya saat ini adalah Mycle, ayahnya itu.
"Mova?! Apa kau mendengarku?!!. " Tanya suara itu lagi membuat Mova tersadarkan.
"Ya, aku mendengarnya. " Jawab Mova datar. Terdengar helaan nafas lega disana membuat Mova merasakan sesak didadanya.
"Ayah memintamu untuk ke istana besok Mova!! Tidak ada penolakan lagi kali ini, apa kau sama sekali tidak memikirkan ibumu??!!. "
Ibu?? Wanita itu, mendengar itu membuat Mova kembali membayangkan wajah cantik Amara, ibunya, tentu saja!!, tentu saja Mova sangat merindukan Amara, ibunya, tetapi ego nya ini benar benar selalu menang untuk melarangnya berkali kali untuk tidak bertemu kembali dengan ibu nya itu.
"Kumohon nak, kalau memang kau tidak ingin melakukannya untukku, maka lakukanlah demi ibu dan Grandma mu. " Ucap Mycle lagi dengan nada melemah membuat Mova mengeraskan rahangnya.
"Apa maksudmu??! Baiklah!, aku akan segera kesana besok. " Ucapan Mova barusan berhasil membuat Mycle tersenyum senang disana tanpa Mova ketahui, dan Mova terdiam cukup lama, kembali mencerna ucapannya barusan, entah bagaimana bisa ia menyetujui dengan cepat permintaan ayahnya itu.
"Ah, kau sungguh anak yang baik!! Kalau begitu jangan kecewakan ayahmu ini- maksudku, ibumu, segeralah kembali kesini, hukuman mu untukku sudah sangat cukup selama 4 tahun ini nak, bahkan kau sama sekali tidak pernah berbicara kepadaku, kau hanya selalu mengobrol dengan ibumu dan kau harus tahu, akupun mengetahui kau sering menanyakan diriku melalui ibumu itu, ak-. "
"Jika kau melanjutkannya lagi aku akan membatalkan untuk pergi ke istana besok!. " Ucap Mova mengancam membuat Mycle terkekeh di sebrang sana.
"Hahahaha baiklah aku akan putuskan mndlink ini. " Mova memutar bola matanya malas mendengar Mycle yang tertawa di sebrang sana, tapi kemudian ucapan pria itu selanjutnya membuat Mova merasa hangat dan tanpa sadar senyuman tipis terukir diwajahnya, tapi entah, apakah itu akan bertahan lama??
"Aku sangat menyayangi mu nak. "
•••••••••
TBC