0. PROLOG

250 Words
Nada memandang kagum dengan kecantikan si kecil, belum sempat ia menggenakan baju gantinya karena memandangi si kecil tidur adalah kegiatan menyenangkan untuk Nada. Hingga suara ketukan pintu membuat Nada mengalihkan pandangannya pada si makhluk kecil itu. Dan membuat gerakkan melangkah ke almari untuk mengambil baju namun si pengetuk pintu sepertinya tak sabaran dan sudah masuk kedalam kamar Nada. “Nada.”                                                                                             “Mama? Kenapa?” “Baru selesai mandi?” “Iya Ma, ada apa?” jawab Nada “Mama mau ngomong, bisa?” “Masalah yang kemarin ya,Ma.” “Kamu udah mikirin keputusanmu,” Tanya sang Mama lagi “Ma, Bukan Nada mau egois hanya saja Mama tahukan Nada sama Mahendra juga lagi mau ngerencanain pernikahan aku sama dia.” Jelas Nada dengan kehati-hatian “Mama tahu, kamu dan Mahendra menginginkan pernikahan tapi apa kamu tak ingin menolong Mama dan Papa?” Mila masih tetap kekeuh “Bayi Nadi adalah cucu Mama dan Papa satu-satunya yang pertama Nada, tolong Mama dan Papa—“ “Kenapa harus Nada? Bahkan Bang Galeo enggan untuk melakukan rencana gila ini Mama!” Kesal Nada “Karena Galeo akan bawa bayinya jauh dari kita Nada!” Bentak Mila dengan rasa putus asa “Ap—Apa?!” “Tolong  Mama dan Papa, Nada kamu satu-satunya yang bisa bantu kami.” Mila dengan suara memohon Dari sekian Nada menjadi anak Mila dan Bachtiar tak pernah sekalipun keduanya memohon meminta sesuatu pada Nada, ini menjadi gejolak pikiran Nada. Tetap membantu kedua orangtuanya atau tetap egois menikah dengan Mahendra. “Pikirkan lagi Nada, Mama harap kamu segera memberikan keputusan.” “Kasih Nada waktu lagi Ma, hal ini bukan hal yang mudah untuk Nada.” Ujar Nada dengan menatap sendu sang Ibu “Iya, Mama kasih waktu—setelah ini tolong bawa si kecil kebawah Papanya mencari.” Pinta Mila “Iya, Ma.” ΩΩΩ  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD