“Aku tidak bisa memaafkanku. Namun, jika kamu mau melakukan apa yang aku katakan, kamu akan mendapatkan maafku. Bagaimana?”
Darren menatap Jasmine, “Apa itu?”
“Kamu harus–“
“Kamu gila!” Dengan suara lantang Darren berseru. Untungnya tempat ini sudah disewa oleh Jasmine, jadi bebas saja jika ia mau teriak seperti ini, tidak akan ada yang terganggu dengan hal itu. Ia menatap tajam sang sepupu yang terlihat tersenyum smirk menatapnya. “Aku masih waras Jasmine, bukankah kamu sendiri tadi yang mengatakan jika aku tidak boleh mengganggu Aruna? Apa kamu sudah pikun?”
Jasmine terkekeh mendengar ucapan Darren. Ia hanya mengatakan jika ia menginginkan Darren untuk merebut Aruna dari Jayden dengan alasan kebodohan Kakaknya yang membiarkan Santi masih berdiri diatas kematian sang Papa.
“Jangan me
