Bab 161 -

1309 Words

Di rumah Jayden, kini Aruna sudah siap dengan baju kerjanya. Aish, bukan baju kerja setelah blazer wanita, tapi baju kerja ala Aruna, hanya sebuah kaos besar ia lapisi dengan jaket dan juga celana panjang yang membalut kaki jenjangnya. Ia menuruni tangga berniat untuk sarapan. “Ya ampun, si kaya yang ternyata miskin. Pagi-pagi sudah ada di sini,” gumamnya saat melihat Jasmine sudah duduk di meja makan dan memakan roti. Ia pun berjalan mendekati meja makan, “Apa di mansion tidak ada makanan, sehingga kamu harus numpang makan di sini?” cibirnya. Mendengar hal itu, Jasmine sontak menoleh, dan tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya yang putih. “Tentu saja tidak senikmat sarapan di sini,” ucapnya seraya meletakkan roti di piring. Ia menyeruput tehnya, dan berucap. “Hari ini aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD