Chapter 32

1631 Words

Lima bulan berlalu dan ini adalah bulan terakhir kandungannya, berarti tak lama lagi dirinya akan melahirkan Fanny yang masih berada di Villa nya merasakan ketenangan yang sangat luar biasa. Hari itu lumayan cerah, matahari dengan citanya menyapa bumi, burung-burung menari sana sini, tapi cerahnya hari nampak tidak berarti untuk seorang Fanny yang sedang duduk di teras belakang Villa nya yang langsung berhadapan dengan pantai. Deburan Ombak dan biru nya laut sungguh pemandangan yang begitu indah tapi tidak untuk Fanny. Drrtt…Drrt.. “Siapa pagi-pagi nelpon begini?” gumam Fanny kesel. Sebenarnya sekarang tidak bisa dibilang pagi karena melihat matahari sudah tinggi juga. “Halo?” sapa Fanny acuh tanpa melihat siapa yang meneleponnya. “Pagi, Fann. Maaf menganggumu di akhir seperti ini. Bu

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD