“Apa maksudmu?” tanya Fifian melihat Nata yang saat ini sedang menginterogasinya. “Aku melihatmu dengan jelas memberikan sesuatu pada Mang Nanang dan begitu pun sebaliknya. Apa yang kamu terima darinya? Racun? Untuk meracuni Ken?” Nata memandang kesal Fifian yang saat ini bingung, ia merasa seperti sedang di interogasi dan ia malu jika Nata terus menanyakan hal yang akan membuatnya kepikiran. “Apa maksudmu? Apa aku tak bisa memberikan sesuatu pada satpam itu? Aku memberikannya uang karena dia sudah menjaga seseorang yang penting untukku.” “Bohong! Aku lihat kamu menerima sesuatu darinya.” “Jangan kemari jika kamu mau menanyakan itu ya, karena kamu tak akan pernah menemukan jawabannya.” “Kamu benci pada Ken, bukan? Aku tahu itu.” “Walau aku membenci anak haram itu, aku tak akan pernah

