Chap 28. LunchBox Untuk Aeron

1032 Words

Nata memasak seperti biasa, memberikan rasa cinta didalam masakannya saat ini, sementara itu Ibnu duduk di kursi tinggi depan meja dapur seraya menikmati kopi dan roti bakar buatan Nata, Ibnu terlihat serius dengan menekuri layar ponselnya. Nata menoleh sesaat dan kembali fokus pada pekerjaannya. Nata tak bisa menangis karena di sini ada Ibnu, jika ia menangis bukankah akan sangat memalukan? Fifian terlihat jelas melakukan sesuatu pada Ken, namun Nata tak bisa membuktikan hal itu. Ia tidak bisa mendapatkan keadilan untuk putranya. “Kamu sudah lama bekerja di sini?” tanya Ibnu menatap Nata yang saat ini sedang mengaduk makanannya diatas panci. “Baru beberapa hari yang lalu,” jawab Nata. “Jadi, bukan kamu yang memberi racun pada makanan Ken?” “Bukan. Saya tidak mungkin melakukan itu, j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD