Nama yang Sama 2

1058 Words
Ada satu hal yang tidak diketahui oleh seluruh umat manusia—kecuali saat era perang antara penyihir, manusia, dan bangsa elf dulu. Yaitu nama asli atau nama lengkap dari Sang Penyihir Agung. Mereka hanya tahu nama belakangnya saja, Oizys. Mereka tidak tahu bahwa nama lengkaonya dalah Ashleigh Oizys. Dan entah bagaimana tubuh pangeran ketiga belas yang saat ini bisa diberi nama Ashleigh. “Ah, b-bukan apa-apa.” Ellio cepat-cepat berdiri kembali dengan wajah yang tampak masih sangat syok. “T-tapi maksud saya adalah, maaf.” Ellio sebelumnya keceplosan berteriak kata ‘apa’ pada seorang raja. Itu adalah hal yang sangat riskan dan tidak sopan tentu saja. Untungnya Raja Lemonds merasa tidak apa-apa saja dengan tindakan tidak sopan dari Ellio barusan. Malah, sang raja tertawa ringan. “Aku juga sengaja mengabaikannya dan membiarkan pelayan berbuat kurang ajar pada Pangeran Ashleigh. Aku percaya dia bisa bertahan dengan semua itu.” Wajah sang raja tiba-tiba tampak menggelap, ekspresinya sangat muram. “Tapi dia … jadi tersiksa sampai seperti ini.” Raja Lemonds menghela napas berat. “Pasti ibunya sekarang sedang mengutuk aku dari surga sana.” Apa … saya boleh mendengarkan hal seprivasi ini? Ellio membatin di dalam hati. Dia tidak tertarik dengan kehidupan kerajaan. Apa karena ini raja malah jadi tertarik padanya? Ellio berusaha tetap mengatur napasnya agar berembus dengan tenang. “Apa Anda memberikan nama belakang pada Pangeran … secara—” “Aku adalah raja, aku bisa melakukan banyak hal meski bukan segalanya.” “Jadi rumor itu benar?” Ellio masih berusaha untuk menjaga ekspresi wajahnya. Mana pernah pria yang selalu menghindari konflik ini, jadi memperkirakan kalau seorang raja akan memberitahunya ruang rahasia dan juga cerita rahasia. Ini sungguh semakin membuatnya sakit kepala. Mengenai Pangeran Ashleigh, padahal sudah begitu jelas kalau ibu dari sang pangeran adalah Yang Mulia Selir Utama terdahulu—sekarang posisinya jadi tergantikan setelah beliau meninggal dunia, tidak lama setelah Pangeran Ashleigh dilahirkan. Yah, di Istana Lily dari Raja Lemonds, memang ada beberapa tingkatan harem para wanita kerajaan—yang dulunya ada putri-putri tentu saja. Tingkat pertama di Istana Lily, ada ratu yang mendampingi raja dalam mengurus masalah internal dan eksternal di seluruh wilayah kerajaan. Kemudian di posisi kedua ada permaisuri yang bertugas untuk pendidikan para pangeran dan putri kerajaan. Pada posisi ketiga ada Selir Utama yang mengurus administrasi seperti keuangan—biaya masuk dan keluar untuk anggaran dari Istana Lily sekaligus juga Istana Sirius. Yah, Kerajaan Atlantesia sendiri dalam pusat pemerintahnya, memang memiliki beberapa istana yang dibagi-bagi demi memudahkan dan memaksimalkan pemerintahan. Kemudian untuk Pangeran Ashleigh sendiri, beredar rumor tidak mengenakan dulu di kalangan para bangsawan. Ini karena salah satu dayang yang menemani Selir Utama sebelumnya dalam proses melahirkan dikatakan merupakan salah satu mata-mata, yang dikirim oleh faksi bangsawan. Dan dayang itu menyebutkan bahwa anak yang dilahirkan oleh Selir Utama sebelumnya adalah perempuan. Namun, raja tiba-tiba datang, mengambil bayi kecil yang malang itu, dan menggantikannya dengan seorang bayi laki-laki yang entah berasal dari mana. Tidak sampai di situ saja, rumor ini jadi didukung karena raja membunuh habis seluruh orang yang hadir dalam proses kelahiran tersebut, termasuk Selir Utama. Untungnya dayang yang malang itu sempat memberi kabar kepada tuan ‘sesungguhnya’ mengenai tragedi mengerikan ini. Raja Lemonds sendiri hanya menyatakan bahwa dia membunuh seluruh orang di sana karena mereka terkena dampak dari Kutukan Sihir milik Pangeran Ashleigh, kemudian sang raja memerintahkan untuk tetap membesarkan putra pembawa masalah itu di Istana Sirius. Raja tidak pernah mengatakan untuk merawatnya dengan baik, malah sampai mengatakan ‘Jangan sampai dia mati.’ Makanya, kehidupan Pangeran Ashleigh menjadi berat seperti ini. Namun, rumor yang beredar cukup liar. Rumor itu mengatakan bahwa Raja Lemonds telah jatuh cinta dengan seorang wanita penari ketika sang raja sedang menyamar turun ke kota utama, dan menyaksikan sebuah pertunjukan di sana. Mereka pun langsung memadu kasih, akan tetapi alam tidak suka melihat pemimpin yang besar berbelok dari aturan para leluhur. Maka dari itu, saat simpanan dari raja itu melahirkan anak, wanita tersebut langsung meninggal dunia dan anak mereka juga terkena kutukan aneh yang tidak pernah ada sebelumnya di dunia ini. Raja yang merasa sedih pun mengamuk, tapi ia tidak bisa membunuh darah dagingnya sendiri. Karena anak itu berasal dari wanita yang raja cintai, maka sang raja pun membuat rencana agar putranya bisa memiliki nama Athanius di belakang nama Ashleigh yang telah ia berikan. Maka dari itu, raja tega menggunakan Selir Utama sebagai tumbal. Namun, karena tidak bisa juga menyayangi anaknya karena anak itu adalah sebab dari kematian wanita yang ia sayangi, Raja Lemonds menelantarkan pangeran yang terkutuk itu begitu saja. Rumor tak berdasar ini terus tersebar dan semakin membuat resah karena Raja Lemonds sendiri tidak ingin berbuat apa-apa terhadap itu. Malah, dia semakin membuat para bangsawan tambah penasaran dengan memberi perintah pada seluruh orang, bahwa mereka tidak boleh melihat wajah pangeran ke tiga belas sebelum masa kedewasaannya. Hanya orang-orang di Istana Sirius tertentu yang mendapat izin raja. “Yah, ada yang benar dan ada yang salah. Tergantung kau ingin mendengar yang mana.” Raja Lemonds menjawab pertanyaan Ellio dengan sangat ambigu. Dia hanya merasa senang karena akhirnya bisa menarik Keluarga Dominic Cons menjadi salah satu bidak dalam permainan catur dunia yang memelikkan kepala ini. “S-Saya mendengar terlalu banyak rumor, maafkan kelancangan ini.” Ellio menyerah. Dia tidak bisa mundur lagi. “Jadi,” Raja Lemonds menoleh pada Ellio lagi. “apa kau bisa menyerahkan putraku padamu? Aku sudah terlanjur menjadi ayah yang buruk baginya. Aku juga tidak bisa memberikannya kasih sayang yang layak, tapi aku akan memberinya kehormatan suatu saat nanti.” Ada segurat senyuman dari raut wajah itu yang sukar untuk Ellio artikan. “Kau tahu sendiri ‘kan, Ellio? Di dunia ini … aku bahkan tidak memiliki satu pun teman. Tidak ada sama sekali. Aku hanya sendiri, melawan orang-orang yang selalu haus akan takhta ini. Makanya aku hanya dapat meminta tolong hal seperti itu pada orang yang selalu netral sepertimu.” Ellio seakan merasakan perasaan kalut dan nestapa yang rajanya alami. Pasti sangat berat memimpin suatu kerajaan besar tanpa memiliki satu pun orang yang benar-benar berada di sisimu. Sulit untuk memercayai orang di posisi itu. “S-saya akan berusaha sebaik yang saya bisa, Yang Mulia Raja,” sahut Ellio dengan penuh beban berat di pundaknya. Tampak Raja Lemonds tersenyum dalam isak haru yang disamarkan. “Baiklah, terima kasih. Aku akan mempercayakan Pangeran Ashleigh padamu.” Dan hari-hari berat pun akan dimulai dari sekarang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD