Tidak Ingin Menjadi Monster

1772 Words

“Aku pikir kau sudah mati dibunuh olehnya.” Ashil beranjak dari tubuh nahas sang korban. Turun dari ranjang sambil menyeka ujung matanya dengan punggung tangan dari darah. Meski begitu, tidak mengubah penampilan mengerikannya sama sekali. Dari wajah, badan, sampai dengan ujung sepatu Ashil dipenuhi oleh jejak warna merah kental yang tampak menggelap karena jubah kelam yang tuan muda tersebut gunakan. “Ya … baguslah kalau kau selamat. Apa kau tidak apa-apa? Atau ada yang menyakitimu—” “K-kenapa kau memikirkan itu sekarang?!” hardik Ash yang segera bangkit sambil mencengkeram kedua bahu Ashil. “Eh?” Ashil tampak linglung membalas tatapan menuntut pangeran tersebut. “Apa kau terluka? Di mana yang sakit? Kau pasti tidak baik-baik saja!” Ash sempat melihat sekilas sosok mayat mengenaskan di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD