bc

Istri Rahasia Tuan Davin

book_age18+
50
FOLLOW
1K
READ
one-night stand
HE
heir/heiress
drama
kicking
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

One night stand dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal, membuat Olivia Danuarta kehilangan kesuciannya di usia 24 tahun. Olivia tidak berusaha untuk menuntut tanggung jawab pada laki-laki yang merenggut kesuciannya, namun anehnya laki-laki itu justru datang dan meminta pertanggungjawabannya. Olivia tidak mengenalnya namun laki-laki itu justru memaksa masuk ke dalam kehidupan Olivia yang tergolong 'aman' dan kacau sejak Davin Nugroho berusaha menerobos masuk ke dalam kehidupannya. Parahnya lagi ternyata Davin yang berusaha untuk ia hindari seperti wabah justru merupakan bos tempat di mana ia bekerja. Demi bisa dekat dengan Olivia, Davin mengangkat gadis itu dari staf biasa menjadi asisten pribadinya, sampai kemudian sah menjadi istrinya, mereka tetap merahasiakan hubungan mereka di kantor sebagai asisten dan atasan.

chap-preview
Free preview
Bab 1. Ons
Bab 1 Hembusan angin malam menerpa kulit dua manusia yang saat ini sedang bergelut di atas tempat tidur berukuran king size. Terlalu asik merengguh nikmatnya dunia, mereka sampai lupa untuk menutup pintu arah balkon hingga akhirnya angin masuk melewati balkon dan mengenai kulit tubuh mereka. Meski begitu tidak ada di antara keduanya yang bergerak untuk menutup pintu balkon karena mereka sama-sama sedang mendaki dan merengkuh kenikmatan dunia yang akan mereka gapai sebentar lagi. Kenikmatan dunia di mana mereka bisa mencapai puncak tanpa harus berolahraga kaki dan hanya bergerak dengan kedua tubuh yang menyatu. Keringat membasahi tubuh, deru napas terdengar saling bersahutan, juga suara desah yang tidak juga surut. Pasangan berbeda jenis kelamin yang baru pertama kali dipertemukan dalam kondisi yang sama-sama tidak menguntungkan. Laki-laki diberi minum obat perangsang, sementara perempuan dalam kondisi setengah mabuk. Meski begitu sang laki-laki tentunya masih bisa mengenali perempuan yang saat ini berada di bawahnya. "Kamu harus bertanggung jawab padaku." Laki-laki itu menumpahkan sesuatu yang ada dalam dirinya ke dalam tubuh wanita itu sambil menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh wanita yang ia renggut kesuciannya. Jangan tanyakan bagaimana sang perempuan yang tidak memberikan respon karena saat ini pikirannya benar-benar kacau. Seharusnya malam ini ia hanya datang dan memberikan kado pada salah satu temannya yang saat ini sedang berulang tahun dan merayakannya di sebuah kelab malam. Harusnya ia juga tidak menyentuh alkohol di mana ia tahu jika tubuhnya sangat tidak toleransi sama sekali terhadap alkohol. Sayangnya, ia hanya bisa minum setengah sloki, namun kondisinya sudah mabuk. Saat akan pulang, dirinya justru ditarik masuk ke dalam sebuah mobil kemudian dibawa ke hotel yang berada tak jauh dari kelab malam berada. Perempuan cantik itu membuka kelopak matanya dan menatap samar pada kepala pria yang kini sudah berbaring di samping kepalanya. Sementara inti tubuh mereka masih saling menyatu, membuat sang wanita berusaha untuk mendorong tubuh laki-laki yang ada di atasnya dengan tenaga sisa-sisa. Sayangnya, tenaganya tidak cukup kuat. "Ugh! Apa kamu ini keturunan vampir? Kenapa menggigit leherku?" Perempuan itu langsung menarik kesal telinga pria yang tiba-tiba saja menggigit lehernya, dengan tenaga sisa-sisa yang ia miliki. "Hmmm, itu sebagai tanda kalau kamu sudah menjadi milik aku." Laki-laki itu bergumam dengan tubuh yang sangat lelah. Segera ia menarik dirinya dari atas tubuh perempuan itu kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Baik perempuan dan laki-laki sama-sama merasa lelah, akhirnya mereka terlelap dengan sendirinya. Keesokan harinya, sang perempuan membuka kelopak matanya. Menyadari jika saat ini ia berada di sebuah kamar mewah dan tiba-tiba ingatan tadi malam masuk ke dalam kepala cantiknya, membuat sang perempuan menepuk kepalanya pelan. "Olivia, apa yang udah kamu lakukan? Bisa-bisanya kamu kehilangan perawan di usia 24 tahun." Perempuan cantik itu mendudukkan dirinya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Tidak ditemukannya keberadaan laki-laki yang menggaulinya tadi malam. Olivia segera turun dari tempat tidur dan mengambil pakaiannya. Terdengar suara shower dari arah kamar mandi, membuat perempuan itu sedikit membelalakkan matanya. "Jangan-jangan cowok yang tadi malam lagi. Dia bisa bawa aku ke hotel ini, berarti dia orang kaya. Tapi, gimana kalau dia bukan orang kaya? Bisa-bisa dia minta setengah tagihan untuk bayar kamar hotel ini." Kalut membayangi pikiran Olivia, membuat perempuan itu segera merapikan pakaiannya dan mengambil tasnya yang tergeletak di dekat pintu, lalu segera pergi dari kamar hotel tempatnya bermalam sambil mencari lift yang akan membawanya ke lantai dasar. Dia harus segera kabur dari tempat ini sebelum ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban. Terlebih lagi ini adalah tanggal tua di mana Olivia tidak memiliki banyak uang. Gajinya setengah dikirim pada neneknya di kampung halamannya, sementara sisanya untuk kehidupannya, transportasi, sewa kontrakan, juga makan. Olivi tidak akan memiliki banyak uang untuk menyewa suite hotel mewah ini. Melarikan diri adalah jalan satu-satunya yang harus dilakukan olehnya meskipun area bagian bawah perutnya terasa sedikit sakit. "Ah, namanya juga baru pecah perawan. Sakit itu wajar, yang kurang ajar itu gimana bisa aku tidur dengan laki-laki yang nggak aku kenal. Jangan-jangan laki-laki itu sudah tua lagi," gumam Olivia pada dirinya sendiri. "Ah, dua mata rabun ini juga memang nggak bisa lihat jelas. Apalagi lampu kamar hotel yang nggak terlalu terang." Olivia bergumam sendiri dan akhirnya menemukan lift yang langsung membawanya ke lantai bawah. Perempuan cantik itu menundukkan kepalanya ketika melihat rombongan pria yang mengenakan setelan jas memasuki lobby hotel. Mengira jika sedang ada orang yang syuting ataupun bos besar yang datang, Olivia menghindar. Perempuan cantik itu berhasil keluar dari hotel dan mencari taksi yang akan membawanya ke tempat kontrakannya. Olivia berharap dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan laki-laki yang sudah merenggut kesuciannya. Olivia tidak marah apalagi ingin meminta pertanggungjawaban dari laki-laki itu. Ini adalah kesalahannya yang lalai yang bisa-bisanya dia justru minum alkohol yang seharusnya tidak pernah ia sentuh untuk seumur hidup ini. Sementara di kamar hotel, pria yang baru saja menyelesaikan mandinya melangkah keluar dari kamar mandi dan menatap tempat tidur yang kini sudah tidak ada seonggok tubuh seperti yang ditinggalkannya tadi. "Ke mana perempuan itu?" Laki-laki itu bertanya pada dirinya sendiri sambil mengedarkan pandangan ke sekitar dan tidak menemukan pakaian serta tas yang merupakan milik perempuan itu. Segera setelah menyadari jika perempuan itu melarikan diri, pria itu berdecak. "Mau melarikan diri, eh?" Pria itu berdecih sinis kemudian melihat ke arah tempat tidur di mana sprei yang ada ternoda darah. Senyum miring tersungging di bibirnya. "Baru pertama kali merasakannya dan sudah melarikan diri dariku?" Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu, membuatnya segera menuju ke arah pintu dan menatap rombongan anak buahnya yang baru saja tiba. "Bos, kami sudah mencari tahu orang yang membius bos. Anak buahnya Pak Hendrik, sudah kami amankan. Jari-jarinya juga sudah kami potong dan kirim untuk sarapan Pak Hendrik," kata Samuel menatap ke arah atasannya itu. "Hendrik lagi yang membuat ulah? Heh, sepertinya dia memang nggak suka kalau nggak ikut campur dalam urusan saya." Pria itu berdecih lagi. "Siapkan mobil biar saya bisa pulang." Samuel menganggukkan kepalanya. Pria berusia 28 tahun itu menatap ke arah dalam kamar dan tidak menemukan siapa-siapa kemudian beralih kembali menatap ke arah atasannya. "Jangan tanya sesuatu yang lagi nggak pengen saya jawab." Pria itu berkata sambil menatap bawahannya kemudian segera menutup pintu, meninggalkan bawahannya yang berada di luar dengan perasaan kesal. Pria itu merasa kesal karena ditinggalkan begitu saja oleh perempuan yang sudah merenggut kesuciannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

30 Days to Freedom: Abandoned Luna is Secret Shadow King

read
312.5K
bc

Too Late for Regret

read
299.2K
bc

Just One Kiss, before divorcing me

read
1.7M
bc

Alpha's Regret: the Luna is Secret Heiress!

read
1.3M
bc

The Warrior's Broken Mate

read
139.1K
bc

The Lost Pack

read
418.3K
bc

Revenge, served in a black dress

read
150.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook