Kemarahan Bian

1178 Words

Mas Rian berlari mengejar mobil kami dan terus berkata, "Dengarkan aku dulu ... Halwa ... dengarkan aku dulu!" Suaranya lamat-lamat menghilang seiring laju mobil yang semakin jauh. "Papah ...," ucap Bian serak, ia berdiri di atas kursi menatap Papahnya yang berlari mengejar. Aku tahu pasti hati Bian terluka saat ini, seburuk apapun Mas Rian di mata Bian ia tetap Papahnya. Bian terlalu kecil untuk tahu kenapa aku memperlakukan Papahnya seperti itu. Ia duduk dan menundukkan wajahnya saat Mas Rian sudah tidak terlihat lagi. Aku beringsut dan memeluknya, tapi Bian menepis dan bergeser menjauh. "Sayang ...," ucapku. Ada rasa nyeri saat Bian memperlakukanku seperti itu. "Kenapa Mamah begitu?" tanyanya dingin. "Sayang ...." Aku mencoba mendekatinya lagi, tapi ia bersikeras menepis dan me

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD