The Murder and The Girl

1242 Words
Setelah membaca tulisan di kertas tersebut, membuat Joshua sadar bahwa orang yang di cari oleh laki-laki itu adalah anak dari wanita itu. Dan kertas ini adalah alamat dimana sang wanita menyembunyikan gadisnya. Mengetahui bahwa itu adalah hal yang gawat, Joshua segera menelfon Adelbert dan bertanya mengenai hal itu, meminta sebuah saran adalah hal yang baik sebelum bertindak, itulah yang ia pikirkan. “Delbert, kau di sana??” tanya Joshua setelah sambungan itu terhubung, “ya … ada apa?” balas Adlebert, dan hal itu membuat Joshua bangkit dari duduknya dan mulai bercerita mengenai kejadian tadi dan memberitahukannya bahwa ia menemukan kertas itu, “jadi kau membawa sebuah petunjuk tanpa memberitahukan hal itu kepada polisi?? hei! Apa yang ada di dalam pikiranmu itu huh?!” gerutu Adelbert kepadanya yang kini menghelakan napas dan mengangguk menanggapi ucapan tersebut, “ya! Aku tahu aku salah, maaf … jadi, sekarang kita harus bagaimana?”tanya Joshua meminta setidaknya sedikit saran kepada Adelbert, lelaki yang ia yakini selalu memberikan sebuah saran dan keputusan yang terbaik, “kita?? dude!, yang mengambil kertas itu adalah kau, jadi kurasa besok kau harus pergi ke polisi dan laporkan hal itu, karena ini sudah menjadi tugas bagi mereka … dan kita tidak perlu ikut masuk ke dalamnya, okay?” tegas Adelbert kepada Joshua di dalam telephone sana, ya … ia mengatakannya dengan nada yang tegas karena Adlebert tahu, bahwa Joshua adalah orang yang memiliki pemikiran yang berbeda dari yang lainnya, ia selalu menjadikan dirinya sebagai seorang penyelamat tanpa mengetahui apakah ada bahaya di dalamnya atau tidak. “okay” sahut Joshua kepadanya, dan ketika ia hendak mematikan telephone nya, Adelbert kembali menambahkan, “tolong ikuti kata-kataku untuk kali ini! Pergilah besok pagi ke kantor polisi, dan berikan alamat itu kepada mereka agar mereka yang mencarinya, dan tugas mu selesai sampai di sana!” harap Adelbert yang disertai dengan nada perintah yang mutlak, dan hal itu membuat Joshua mengangguk dan menanggapinya dengan berucap, “iya, aku mengerti … pergi ke kantor dan serahkan alamat ini, dan tugas ku selesai”ucap Joshua menguraikan kembali apa yang dikatakan oleh Adlebert di sana sebelum akhirnya ia mematikan sambungan telephone mereka.   Di lemparnya handphone milik Joshua ke atas sofa, dan kembali di rebahkan nya tubuh Joshua ke atas kasur yang empuk, di dalam pikirannya masih menimang-nimang mengenai apakah akan aman jika aku menyerahkan semuanya kepada polisi ??. namun detik kemudian pesan dari Adlebert beberapa saat yang lalu pun mengingatkannya, yang pada akhirnya membuat Joshua menganggukkan kepala memutuskan untuk mengikuti perkataan Adelbert dan pergi ke kantor polisi untuk melaporkannya besok pagi. Joshua pun terlelap dengan membiarkan jendela apartemennya terbuka dan angin malam berhembus masuk ke dalam ruang apartemennya dan menemani kesendirian dari Joshua yang kini sudah berada di alam mimpinya malam itu.   … Seperti pesan yang sudah diberikan oleh Adelbert malam itu. Pagi ini, setelah Joshua menghubungi Alice untuk mengcancel semua aktifitas Abigail dan Adelbert, ia pun kini memutuskan untuk pergi ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan mengenai alamat yang ditinggalkan oleh wanita itu. Pagi itu, Joshua memilih untuk berjalan kaki menuju kantor polisi dibandingkan dengan naik taksi, karena kantor polisi jaraknya tidak jaug dari apartemennya saat itu. Ia berjalan menikmati udara pagi dan hitung-hitung berolah raga, ia bahkan tersenyum kepada anak-anak tk yang berbalis melewatinya menuju sekolahan dipandu oleh sang guru. Dengan tenang ia berjalan dan memutuskan untuk berbelok sebelum dirinya sampai ke kantor polisi, ia sengaja mampir ke toko coffee yang berada tepat bersampingan dengan kantor, ia memesan secangkir hot latte dan sandwich untuk mengganjal rasa laparnya pagi itu. Dengan sabar ia menunggu pesanannya tiba, namun kedua matanya kini terpaku pada pemberitaan pagi yang begitu menyita perhatiannya. Pemberitaan yang ditayangkan di televisi cafe tersebut membuat Joshua berjalan menghampiri tv untuk mendengar pemberitaan yang bertuliskan, ‘seorang wanita tewas setelah melompat dari lantai 13 apartemen pray pukul tiga dini hari tadi’ Tulisan itulah yang membuat Joshua tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari pemberitaan itu, dan ia terkejut ketika melihat foto yang terpampang di sana dan ia terkejut ketika sang pembawa berita mengatakan bahwa, “wanita berusia tiga puluh tiga tahun ini berinisial APT ini melancarkan aksinya di depan sang suami, ketika Michael Taber, yang lain dan bukan adalah sang suami dari APT menanyai keberadaan anak asuh  mereka yang menghilang. Dan pihak polisi kini menduga bahwa APT menyembunyikan sang anak lantaran ia merasa cemburu, karena Michael lebih menyayangi sang anak dibandingkan dengan dirinya, dan hal itu terdapat di dalam tulisan diary dari APT yang ditemukan di dalam tas yang selalu dibawa oleh APT di apartemen miliknya” itulah kabar yang diberitakan oleh senang pembawa berita acara, Dan hal itu semakin mengejutkan Joshua ketika Michael sang suami memberikan pengakuan kepada publik dengan berucap, “aku tidak tahu persis kenapa dia seperti ini, namun istriku yang kuketahui tidka pernah cemburu terhadap apapun yang dilakukan anakku, karena kutahu bahwa ia mencintai anak kami, dan begitupun dengan diriku … tapi tingkahnya akhir-akhir ini menjadi aneh, dan dia bahkan menyembunyikan Sarah entah di mana” penjelasan yang diucapkan oleh laki-laki itu begitu bertolak belakang dengan hal yang ia lihat ketika di cafe malam tadi, dan hal itu membuat logika Joshua berjalan … ia menduga bahwa laki-laki yang bernama Michael ini memiliki hubungan yang baik dengan pihak kepolisian, dan hal itu tentu merupakan sebuah langkah yang buruk jika ia melaporkan dan memberitahukan surat tersebut kepada polisi dan itu bisa saja merugikan anak gadis ini dan menguntungkan Michael yang sudah tentu adalah wali dari gadis ini. Nafas Johsua menjadi menderu-deru tidak karuan, dan hal itu selalu terjadi ketika ia merasa terdesak seperti saat ini, ia diharuskan memilih dua pilihan yang amat berbeda, yang pada akhirnya ia memutuskan untuk segera pergi meninggalkan coffee shop dan berjalan dengan cepat menjauhi kantor polisi yang bersampingan dengannya. Pikirannya kini tertuju pada satu niat, dan itu adalah menyusul sang gadis kecil, dan membawa anak itu untuk kemudian menjauhkannya sebisa mungkin dari sang ayah yang notabenenya adalah seorang wali yang sah dari anak ini. Ia tidak perduli jika ia nantinya harus berurusan dengan pihak yang berwajib, tapi setidaknya ia harus menjauhkan gadis kecil yang ia ketahui bernama Sarah itu dari sang ayah, Michael. Ia berniat untuk menyembunyikannya di bandingkan harus menyerahkannya kepada pihak yang berwajib, karena ia tidak akan mengetahui nasib dari anak ini jika-jika pihak polisi malah menyerahkannya kepada sang Ayah. Tidak … ia sama sekali tidak bisa dan tidak mau membayangkan dan mengharapkan hal itu terjadi padanya. Ia sudah menduga hal itu sebelumnya, gadis kecil itu pasti akan dikembalikan kepada walinya yang sah, dan lagi setelah Michael berucap seperti itu di media, pihak polisi pasti akan begitu saja percaya dan bisa saja tanpa sepengetahuan yang lainnya ia berniat untuk menyakiti sang putri dan melakukan tindakan kekejian, dan Joshua tidak akan membiarkan itu terjadi. Joshua berjalan dengan cepat seraya menghubungi Anthon teman jauhnya, ia mengetahui bahwa temannya yang satu itu membuka sebuah jasa penyewaan mobil, dan hal itu membuatnya menelfon Anton. Ia menelfonnya untuk kemudian menyewa mobil tersebut untuk kemudian pergi menuju lokasi yang tertera tanpa sepengetahuan Adelbert. Hal itu ia lakukan karena mengetahui bahwa temannya yang satu itu pasti dan akan selalu melarangnya untuk berbuat baik, karena ia mengatakan bahwa berbuat baik itu tidak diperlukan, dan satu hal itu lah yang membedakan pandangan Joshua terhadap Adelbert. Karena bagi Joshua, berbuat baik adalah yang utama, karena untuk apa kita hidup di Dunia selain untuk berbuat baik? Dan itulah pendapat Joshua, dia akan melakukan banyak kebaikan agar dunia menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya.  ...  to be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD