Part 2

1215 Words
ale sanjaya Pria angkuh dan sombong pemilik cv yang menangani bidang komputer ini mengejutkan setiap karyawan nya. Karna dia mencari asisten pribadi bagi dirinya. Karyawan di cv memanggilnya bos. Walaupun di luar ale terkenal orang yang berperangai buruk dan menyeramkan tetapi bagi semua karyawan nya ale adalah sosok yang baik dan bisa di andalkan. Bahkan ale sudah menjadi panutan bagi mereka. Cv ini yang mendirikan adalah ale jadi memang seperti sudah mendarah daging untuk ale sendiri merawat cv ini. Setelah menyuruh meraa membaca surat kontrak itu dengan seksama , dan akhirnya meraa menyetujuinya itu adalah hal yang menantang untuk ale karna meraa adalah wanita pertama yang dia pekerjakan di cv nya itu. Ale akan memperkenal kan meraa kepada semua karyawan disana dan Meraa mendapat sambutan hangat dari semua karyawan dan benar saja meraka menganggap meraa seperti istri dari bos nya karna memang hal yang di lakukan ale membuat mereka tidak menyangka bahwa akan ada wanita dalam kehidupan ale. Ale memang terhitung pria yang begitu tidak menyukai hal tentang wanita. Karna bagi ale wanita adalah spesies yang sangat merepotkan dan ribet. Selama ini ale hanya fokus pada cv dan kesejahteraan karyawan nya. "Perkenalkan dirimu pada mereka" ucap ale datar yang hanya mendapat dengusan kecil dari meraa "Hai semua,  perkenalkan aku meraa karyawan baru di cv ini" ucap meraa memperkenalkan diri "Hai kakak,  salam kenal" jawab semua karyawan cv dengan kompak nya "Bos,  apa kak meraa calon istri mu? " tanya joo salah satu karyawan  Tak banyak karyawan di cv ini mungkin hanya ada sekitar 7 orang saja itupun sudah termasuk ale "Jaga bicaramu" jawab ale dengan nada sedikit meninggi "Maaf bos,  habis ini semua di luar ekspetasi" jawab joo dengan tertawa kecil dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal "Dia asisten pribadi ku yang akan mengurus semua keperluan yang aku butuhkan dan semua yang di perlukan cv ini juga,  karna kita semua disini laki-laki aku harap kalian bisa jaga sikap kalian dan tidak bikin onar,  meraa seumuran kalian  jadi kalian disini sepantaran dan ingat hanya berteman" "Paham...!!!! " ucap ale menegaskan "PAHAM bos" jawab kekompakan mereka "Mulailah bekerja semua" perintah ale pada semua karyawan nya "Dan kamu ikuti aku" ucap ale pada meraa yang sedari tadi diam mendengar ceramah ale pada karyawan nya "Oke bos" ujar meraa sambil berhormat kepada ale , lalu meraa mengikuti ale dan berjalan di belakang nya "Belajarlah berjalan di sampingku dan mensejajarkan langkah mu,  kau seperti anak kucing kan yang selalu mengikuti induk nya" ucap ale dengan lantang dan tetap fokus pada jalan nya Sedangkan meraa hanya mengkomat kamit kan mulutnya atas ucapan ale "Dasar bos gila,  seenak jidat aja dia ngomong nya mana langkah nya besar besar gimana coba buat nyeimbangi dia" umpat batin meraa menahan kekesalan nya Ale membawa meraa kedalam kantor tempat nya bekerja dan menyuruh meraa mempelajari semua yang harus meraa kerjakan dan memperhatikan semua kebutuhan yang di perlukan untuk semua karyawan.  Termasuk konsumsi dan kebutuhan pribadi mereka,  dan juga mengarsip semua jadwal yang harus ale lakukan tiap hari nya.  Harus mengecek email yang masuk apakah ada tawaran dari perusahaan lain nya yang ingin bekerjasama dengan cv nya itu.  Dan masih banyak lagi yang ale jelaskan pada mera,  hingga meraa merasa pusing di buat nya.  "Ini pekerjaan asisten pribadi apa asisten rumah tangga ya? " tanya meraa pelan pada diri sendiri "Sebelumnya sudah aku katakan bacalah seksama surat kontrak yang aku beri ,  di dalam nya sudah tertera apa saja yang harus kamu kerjakan dan juga kamu sudah menandatangani nya.  Aku anggap itu kamu setuju" kata ale yang memandang meraa seperti orang yang ingin marah  "Aku paham,  dan akan mencoba serta berusaha" jawab meraa lantang "Oke,  disana meja kerja mu dan jangan lupa cek semua jadwal ku hari ini dan segera lapor pada ku" ucap ale lantang dan menunjukkan meja kerja meraa "Terimakasih" kata meraa dan berlalu pergi dari hadapan ale untuk menuju ke meja kerja nya.  Meraa yang tengah berkutik dengan komputer nya mengecek email dan mengarsip semua kebutuhan cv terganggu dengan Pemikiran nya sendiri tentang apa yang harus dia kerjakan.  Apalagi bos nya yang terlalu perfect dalam penampilan , dan selalu rapi dalam bekerja ya walaupun ruang kerja nya seperti gudang waktu kesan pertama meraa masuk ke kantor nya tapi di balik sisi itu ada kebijaksanaan pada diri ale yang meraa baru mengetahui nya.  Setelah di rasanya selesai mengarsip jadwal ale untuk hari ini meraa bergegas mendatangi ale untuk memberikan jadwal nya.  "Permisi bos,  ini jadwal untuk hari ini dan untuk karyawan cv sudah saya pesankan catering di tempat biasa nya,  jam datang catering kemungkinan lebih awal karna saya memajukan jadwal kedatangan nya seperempat jam dari biasa nya,  jadi kemungkinan besar karyawan cv tidak menunggu untuk makanan nya datang"  "Dan ada pertemuan dengan manager dari perusahaan mitra yang akan mengajukan kerjasama untuk cv sekitar jam 2 di restoran mekar" ucap meraa panjang lebar kepada ale dan sama sekali tidak ada tanggapan dari ale.  Hingga membuat meraa geram sekali ingin mencaci maki bos nya yang benar benar tidak punya perasaan dan tidak menganggap meraa yang dari tadi menceloteh panjang ria.  "Coba kalau bukan bos ku , rasanya pengen bnaget aku cekek itu orang" umpat batin meraa kan karna dirasanya belum ada tanggapan lagi dari ale,  meraa memutuskan untuk pamit kembali ke meja nya "Saya permisi dulu bos" pamit meraa dan baru saja meraa berbalik ale baru membuka suara nya "Siapkan berkas nya satu jam sebelum berangkat setelah itu berikan padaku dan kita harus sampai setengah jam sebelum mereka sampai serta cari jalan alternatif yang tidak macet.  Jika sudah mengerti silahkan kembali ke meja mu.  Dan....  emmm untuk mu berpakaian lah yang rapi selayaknya seperti asisten pribadi pada umumnya. Seperti pakelah kemeja , hem , blezer dan semacam nya lah serta jangan memakai sepatu flat seperti sekarang pakailah heels sepertinya wanita " ucap ale menerangkan pada meraa Meraa yang mendengarkan celotehan ale hanya bisa membuka mulut nya karna terkejut  dengan pernyataan ale. Untuk masalah penampilan sih bagi meraa itu mudah tapi bagaimana mungkin dia bisa memakai heels.  Meraa sama sekali belum pernah memakai nya.   "Tapi bos,  aku belum pernah bisa memakai heels" ucap meraa paruh takut jika melakukan kesalahan "Jadilah seperfect mungkin jika mau jadi asisten pribadiku"jelas ale dan menghiraukan pernyataan meraa tadi "Oke bos,  saya akan berusaha.  Tapi ijinkan saya keluar sebentar bos beri saya waktu satu jam saja." perkataan meraa membuat kening ale berkerut "Percayalah pada ku bos aku tidak akan lari,  aku cuma mau membeli heels" kata meraa dengan meringis karna memang dia tidak punya heels "Tidak usah beli,  aku punya tapi itu punya mendiang ibu ku,  kamu bisa mencoba nya dulu,  jika belom cocok pakai lah dulu sepatu flat mu,  lainkali saja beli heels.  Atau nanti sepulang pertemuan saja kita beli.  Paham kan" ucap ale memberi saran pada meraa dan hanya mendapat anggukkan kepala dari meraa.  Kini meraa kembali ke meja nya untuk membereskan berkas apa saja yang harus dia bawa nanti nya.  "Ada kebaikan di balik keangkuhan nya,  oh perasaan jangan Buru Buru untuk jatuh Cinta pada nya ya.  Dan juga memang harus berfikir beribu kali jika mau jatuh Cinta kepada pria seperfect dan sebaik bos. " ucap meraa pelan sambil mencuri curi pandangan ke ale dari sela sela komputer yang menutupi nya.  "Dia bos ku yang angkuh sombong kolot tetapi dia Cinta pertama ku" batin meraa dan mulai melantangkan imajinasinya Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD