Bab 43

1233 Words

Vani melemparkan gelasnya tepat mengenai kepala Gerry. Dan perlahan darah pun mulai merembes ke sela-sela rambutnya. "Kamu berani ngelawan saya? Saya suami kamu, Vania!" sentak Gerry mengepalkan tinjunya. Giginya saling beradu sehingga menciptakan bunyi gemetruk. "Aku gak akan berani ngelawan kamu, kalau bukan kamu yang mulai duluan, Mas! Kamu yang udah mulai ngelempar hp aku gitu aja, apa aku salah!" sentak Vani tak kalah emosi. Ucapannya penuh dengan penekanan. "Salah! Karena kamu udah berani main api dibelakang aku! Wajar aku marah, kenapa kamu bisa khianatin aku kaya gini, apalagi kamu ngelakuin itu sama bos mu sendiri!" ucap Gerry kembali dengan intonasi yang sedikit menurun. "Karena aku udah gak cinta lagi sama kamu! Aku bosen hidup susah sama kamu, aku pingin bahagia,Mas. Aku pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD