5.3

1337 Words

Chandra menuangkan air mineral ke dalam gelas sebelum memberikannya pada Rintik. Wanita itu menatap gadis kecil di depannya dengan senyum lembut. Rintik tidak berubah. Hanya saja gadis itu sekarang memiliki satu gigi yang hilang. Sepertinya copot. Wajah menggemaskan itu benar-benar membuat Chandra mampu menahan kekesalannya. "Tante gak telepon Om Revan? Sekarang pasti udah di rumah," celetuk Rintik. Chandra mengerjap, untuk apa ia menelepon Revano? Memang pria gila itu siapanya sampai ia harus menelepon malam ini? Tadi saja mereka sudah bertemu di bawah bukan? "Ngapain?" "Eh, kan Tante itu istrinya Om Revan. Kaya Mama ke Papa. Tiap malem pasti telepon Papa kalau Papa gak di rumah. Apa Tante gak kangen?" Chandra mengembangkan lubang hidungnya sesaat. Mengelus kepala Rintik dengan pel

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD