6.4

1386 Words

Langkah kaki panjang itu terlihat terburu-buru. Disertai napas yang memburu dan d**a yang bergerak cepat, memberikan sebuah clue jika orang itu sedang tidak baik. Belum lagi keringat dingin yang mengucur deras. Tangannya terkepal kuat. Berusaha meredam emosinya dengan mengatur napas sebaik mungkin. Amarah yang sejak kemarin ia tahan, tidak bisa lagi lelaki itu simpan. Sesampainya di luar, matanya memejam kesal. Hujan mengguyur tanah. Membasahi jalanan yang kian memadat karena jam pulang kantor sedang berlangsung. Ia lihat jam tangannya dengan cepat. Sudah pukul lima sore. Ia tidak bisa tinggal diam. Menerobos hujan adalah satu-satunya cara saat ini. Sialnya ia tidak membawa kendaraan karena berfikir hari ini akan cerah dan tidak ada masalah. Berlari menerobos lebatnya air yang jatuh dari

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD