"Makasih ya, Chan, Pak Revano." "Iya, santai aja. Hati-hati juga. Bilang sama Tante, get well soon. Maaf belum sempet jenguk." "It's okey. Sekali lagi makasih ya, Chan." Chandra menunjukkan ibu jarinya seraya tersenyum. Lalu mobil kembali berjalan. Meninggalkan kesunyian yang mendalam. Tanpa Chandra sadari, sedari tadi ada lelaki yang menggerutu tak jelas di belakang. Beruntungnya tidak mengeluarkan suara. Jadi, Chandra tidak perlu membuang tenaganya untuk memberi penjelasan pada bayi besar di belakang sana. Toh, sekalipun ia memberi penjelasan, lelaki itu bukan siapa-siapanya. Untuk apa ia memberi penjelasan, kan? Tidak ada gunanya juga. Bukannya membaik, nanti malah akan jadi memburuk kalau ia menjelaskan dengan tepat. "Apa sih bagusnya dia?! Berpengalaman juga nggak! Padahal Cha