Bab 3. Semakin Dekat

1003 Words
Naosi memberikan semangat kepada adiknya yang saat itu masih bisa di katakan sebagai masalah yang harus di tutupnya selama adanya di sembuhkan. Telah mendapatkan sebuah ketahanan diri untuk melakukan perbedaan sampai juga di harapkan. Waktu terus berjalan dan Narnia seperti akan pulih kembali, dan banyak di harapkan, rasa iba itu semakin tidak tenang saja sampai begitu saja, Naosi masih memikirkan Thanatos saat itu dia berharap semuanya akan baik-baik saja ada banyak sekali dapat kemudahan. "Kak, kakak terlihat suka sama dokter itu?" "Eh! kamu kenapa bicara gitu? Ngak boleh ya, nanti di dengar orang malah terjadi masalah aja." "Oke baiklah mau gimana lagi sekarang kakak terlihat sangat berbeda juga dan banyak harapan di sini telah ada kejadian satu sama lainnya. Kalau sekarang tanpa di sadari kakak akan terus menyimpan perasaan itu. "Ssstt... jangan bicara yang tidak-tidak, sekarang ini akan menjadi masalah besar, kalau sekarang telah banyak sekali harapan beberapa kejadian satu sama lainnya, lagian kamu sudah mulai baikan jadinya harus bisa menjadi tenang saja." Jelas Naosi kepada Narnia "Baiklah, kalau begitu akan mendapatkan perubahan diri masing-masing berjalan sampai hal tersebut menjadi satu tujuan juga." Di dalam hati Naosi saat ini telah banyak berjalan juga perlahan demi keyakinan juga harapan sudah berjalan sampai ada hal itu juga. "Aku yakin pasti kakak akan bisa menjalani kehidupan dengan dokter itu jangan sampai, kak ingat ya aku akan selalu berada di samping kakak selamanya dan jangan berpikir untuk menjadi pemahan di sisi lainnya." Jelas Narnia yang begitu senang dengan apa yang terjadi. "Jangan bicara begitu, saat ini kita harus bersyukur apa yang sudah di berikan kepadanya. Kalau sekarang telah menjadi beberapa masalah terjadi keadaan di sini perubahan diri kita sudah di tangan Dokter Thanatos, ingat semuanya harus kita berikan kemudahan juga jangan sampai ada yang bisa di lakukan demi perubahan hidup." "Sekarang kakak ngak merasakan itu tapi akan suatu saat nanti bisa berjalan dengan baik pula. Jangan kakak pikir semuanya tidak bisa di pikir ulang hati itu akan berjalan dengan baik pula." Narnia menjelaskan kepada Naosi. Naosi sudah merasakan hal itu akan terjadi, sampai detik ini pun kejadian sudah banyak yang akan di lakukan demi masa depan terjadi setiap masalah juga. Kalau semuanya bisa di atasi akan semuanya berjalan dengan baik, harapan di sini gadis tersebut sudah banyak membuat salah jua dan harapan di sini telah banyak di lakukan demi keyakinan hidup. "Sudah jangan di bahas lagi beberapa hari lagi kamu akan pulang ke rumah juga, jangan membuat kesan yang tidak baik. Aku akan menemui Reksa akan membuat masalah bisa terjadi satu perubahan juga." "Baiklah kak, yang aku lihat seperti jangan kakak pikir aku tidak mempunyai perasaan tentang itu semuanya." Reksa masuk ke dalam ruangan ini dan saat itu melihatnya untuk melakukan jangan sampai ada perubahan di diri ini, "Nona Naosi, bagaimana keadaan adikmu malam ini? Agar saya bisa memberi tahu keadaan pasien Tuan Thanatos juga." "Terlihat jelas semuanya akan berharap dengan segalanya, suatu perbedaan diri ini telah banyak perubahan pada adikku. Dia terlihat senang juga berada di sini seperti ada titik kesenangannya juga dan harapan di sini." Jelas Naosi kepada Reksa yang saat itu menjadi perubahan diri satu persatu juga. Narnia berkata sambil meraih tangan Reksa, "Iya, aku maunya tinggal di sini cukup lama tapi seperti tidak mungkin terjadi." Reksa langsung tersenyum lebar kepada Narnia yang masih terbaring, lalu dia berkata, " Hmmm... jadi adik kecil ini mau tinggal di sini ya? Kenapa bisa begitu sekarang tidak ada lagi perubahan di sini berjalan sampai membuat perubahan juga, tanpa berpikir panjang pun kekuatan ini bisa berjalan dengan baik. Nanti akan aku beritahu kepada Tuan Thanatos untuk mengizinkan kalian berdua di sini."  Naosi sangat terkejut dengan pernyataan itu berbeda dengan Narnia wajah cerianya terlihat jelas. "Wah... aku senang sekali... Aku sangat bersyukur bisa berada di sini sangat lama." Narnia berkata dengan wajah yang senang. "Tunggu, jangan berlebihan begitu. Jangan terlalu di tanggapi sekali bicara anak kecil ini, ngak enak hati semuanya bisa di lakukan berjalan sampai harapan bisa mendalam sampai perubahan diri berjalan dengan baik pula." "Enggak apa, saya akan bicarakan ini lagi kepada Tuan Muda. Aku merasa tak ada yang bisa di lakukan lagi membuat hati orang bahagia." "Saya merasa tidak bisa berbalas budi kepadanya dan saat ini telah banyak sekali perubahan di diri ini berjalan dengan baik. Tuan Muda sudah banyak menolong aku dan adikku ini." Jelas Naosi yang sudah merasa tidak enak hati di setiap permasalahan terjadi berjalan dengan baik pula juga. "Ayoo Dong kak, jangan di tolak." Narnia memasangkan wajah yang sangat iba dan banyak harapan terjadi satu beberapa masalah terjadi telah melakukan perubahan diri menjadi satu persatu. "Ssstt.... jangan di pikir akan terus mendapatkan kebaikan diri sendiri menjadi perubahan telah mendalam, jangan ada setiap masalah dengan harapan jangan menyusahkan orang lain." Reksa tertawa melihat kedua gadis yang sedang berbicara ini dan harapannya untuk membantu mereka berdua dan jangan ada lagi setiap masalah akan bertahan dengan baik. "Sudah jangan bertengkar lagi, sekarang ini yang menentukan itu Tuan Thanatos bukan kalian berdua juga dan banyak sekali yang akan di dahului dan juga berada di sini telah menjadi kekuatan akan membuat suasana istana ini akan ramai lagi." Jelas Reksa dengan tegas kepada kedua gadis tersebut dan banyak sekali yang di lakukan sampai juga perubahan diri berjalan juga. "Tapi, bagaimana pun permasalahan ini bisa berjalan sampai membuat ketenangan juga perlahan di sini semuanya akan berjalan dengan baik kalau semuanya banyak sekali mengganggu Tuan akan bisa membuat masalah saja nantinya." Khawatir Naosi. "Kalau begitu aku akan  menemui Tuan Muda terlebih dulu, aku permisi dulu ya." Reksa langsung saja pergi meninggalkan Naosi dan Narnia yang telah menjadi permasalahan dengan beberapa kejadian juga satu sama lainnya. Narnia terlihat begitu senang dan bahagai, Naosi tak bisa berkata apa-pa lagi karena dia merasa banyak sekali yang harus di lakukannya tanpa menjadi beban adiknya. Hanya senyuman tipis terlintas di wajahnya. "Kak, kakak senang juga kan? Untuk apa lagi memikirkan keadaan juga, aku sudah yakin pasti dokter itu sudah memberikan kesempatan ini kepada kita berdua kak." "Setelah ini jangan banyak minta apa-apa ya, janji sama kakak pokoknya jangan memikirkan keadaan di sini bisa bertahan juga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD