“Aku tidak suka dengan pria bernama Bayu itu! Dia sangat sombong dan menyebalkan!” Entah sudah berapa kali Maura berteriak dengan kesal di dalam ruang kerja Raldo.
Sejak pria itu memutuskan untuk mengikuti dan mengawasi Airin yang bekerja di kantor milik ayahnya, Gunawan sengaja memberikan ruangan sendiri untuk putranya. Dan sekarang Raldo sedang duduk di kursi kebesarannya sambil memijit pangkal hidung berkali-kali. Kepalanya terasa sangat pusing sekarang.
Sejak tadi terus saja mendengarkan omelan serta gerutu yang keluar dari bibir Maura. Entah mengapa wanita itu sepertinya belum lelah juga padahal sudah hampir tiga puluh menit ia terus mengoceh tanpa henti.
Belum lagi kejadian saat istirahat tadi. Ketika melihat Bayu dengan lancang berani menggandeng dan membawa gadis yang sangat ia
