18. Sabar yagesya!

1725 Words

Ujung jari Kai sedingin es, tubuhnya meringkuk dan terlihat gemetar, pria arogan yang semula membuat tubuh Rima terpaku kini malah menitikkan air matanya. Bola mata yang memiliki tatapan sedalam jurang dan seolah tengah mengamati mangsa malah sembab dengan kelopak matanya yang bengkak. “Kai!” sapa Rima dengan lemah lembut. Kehangatan tangan Rima membuat Kai tersadar setelah terkejut dengan sensai unik yang baru ia rasakan. “Rima, apa yang kamu lakukan?” gumam Kai berulang kali. Jujur saja, Rima kehabisan kata-kata. Ia bingung harus menjelaskan mulai dari mana. Tetapi, tentu saja semua ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Soalnya, bagaimana pun keinginan mereka sama, mereka harus segera punya anak. Perjalanan Rima rasanya masih begitu panjang, apa lagi saat Kai yang tiba-tiba saj

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD