PROLOG

318 Words
Bukan tentang hati siapa yang tersakiti, tapi tentang pencarian cinta sejati Bukan tentang kepada siapa aku akan melabuhkan hati, tapi tentang siapa yang akan mendampingiku sampai mati "Apa kamu bahagia dengannya?" tanya Arlan dengan pandangan mata lurus menatap bola mata milik Binar. Binar menundukkan wajahnya, airmata menggenang di kedua pelupuk matanya. Ingin ia mengangguk tapi hatinya berkata tidak. Ingin ia mempertahankan pernikahannya tapi laki-laki yang dicintainya seolah tak menginginkan kehadirannya. "Diammu adalah jawaban. Aku akan melepaskanmu jika kamu memang memilih untuk bersamanya!" putus Arlan. Seketika airmata Binar jatuh berderai. Kepalanya semakin menunduk, sekuat tenaga ia menahan isak tangisnya dengan menggigit bibir bawahnya. Ini adalah kesalahannya. Ini adalah resiko dari semua tindakannya selama ini. Tapi Binar hanya seorang wanita biasa yang menginginkan perhatian dari orang yang dicintainya. "Aku akan segera mengurus surat perceraian kita dan aku tidak akan mempersulit hal ini!" Ucapan Arlan seolah tak ada beban. Langkah Binar sudah sejauh ini dan ia tak mungkin akan mundur. Hati kecilnya berharap Arlan akan mempertahankannya. Tak jauh beda dengan apa yang dirasakan Binar, Arlan ingin sekali merengkuh tubuh mungil di depannya. Ingin sekali berteriak bahwa nama Binar yang selalu ada dalam pikirannya. Tapi di sisi lain, ia tak bisa melihat Binar terluka. Terluka atas sikapnya. Ia maju selangkah, mendekat ke arah Binar dan tanpa sadar tangannya menyentuh ujung kepala wanita itu dan mengacak rambutnya pelan. "Semoga bahagia!" Binar mendongak dengan airmata bercucuran, ia belum sempat bersuara tapi semuanya terlambat saat langkah kaki Arlan menjauhinya. Andai akulah pemilik waktu, kan kubuat kamu selalu berada di sampingku. Tak kubiarkan kamu pergi meninggalkanku. Binar Pelangi. Arlan pergi dengan langkah cepat, tak sedikitpun ia menoleh ke belakang. Walaupun ia tau, hatinyasudah terpaut oleh nama istrinya, Binar. Dulu, sebelum kau datang. Langitku hanya berisikan dua warna. Hitam dan putih. Tapi setelah kau datang, aku mengenal banyak warna. Salah satunya pelangi yang kau ciptakan di antara langit hitam putihku. Arlan Vilandra. Ayastoria Sby 08 Juli 2019
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD