“Kenapa? Kamu kaget karena saya tahu?” Tanya Luna masih terdengar santai. Di saat seperti ini, orang tua lainnya mungkin akan marah atau mempertanyakan mengenai bagaimana mereka bisa-bisanya memperlakukan pernikahan dengan ada udang di baliknya. Akan tetapi hal semacam itu tidak terlihat di wajah Luna, alih-alih marah atau mengeluarkan respons serupa Luna justru masih terlihat tenang bahkan menunjukan segaris senyum tipisnya. “Saya bukan tahu karena nguping pembicaraan kalian atau dengar itu dari orang lain. Bukan. Tapi karena saya kenal Clair, karena saya terlalu mengenal Clair meski fisik kami nggak berada dekat selama beberapa tahun belakangan.” Mata Luna mungkin beralih dari Daren, menatap lurus ke depan seolah menaruh atensinya pada layar televisi yang masih menyiarkan tayangan yan

