2. tutorial balas dendam

1325 Words
“Cara Balas Dendam ke Mantan dengan Elegan” Halo sweetie! Seperti janji aku minggu lalu, aku bakal bahas gimana caranya balas dendam ke mantan dengan elegan. Kali ini, aku bakal lebih fokus ngebahas cara balas dendam untuk korban perselingkuhan. Tapi tenang, cara ini bisa kamu pakai dalam kondisi apapun. So, let’s get started! Mantan kamu selingkuh? Terus mau nikah sama selingkuhannya? Memang dasar laki-laki cap kadal! Eits, daripada nge-galau di snapgram atau nge-tweet yang galau-galau di akun gembokan, mending balas dendam aja! Bukan, bukan balas dendam yang harus jambak-jambakan ditempat umum terus videonya viral di t****k atau bikin thread panjang lebar di Twitter. Itu mah balas dendam versi lawas, sist. Yuk, upgrade balas dendam kamu ke versi terbaru. Versi elegan bak putri kerajaan. Gimana nih, caranya? Catat yang benar ya! Cara pertama, datang ke acara nikahnya. Pakai make up tercantik kamu, gaun menggelegar yang kalah heboh dengan pengantinnya, pasang wajah seolah-olah kamu happy karena sudah terbebas dari “sampah” Dan yang paling penting, bawa gandengan! Bawa gandengan yang jauhhhhh lebih baik dari mantan kamu. Jauh lebih ganteng, jauh lebih tajir, jauh lebih tinggi, jauh lebih beken, jauh lebih pintar, pokoknya jauh jauh jauh lebih baik deh, terus kamu pamer mesra di depan dia Pokoknya, gandengan baru kamu tuh jangan sampai downgrade. Cukup mantan kamu aja yang downgrade lantaran lebih milih selingkuhannya, kamu jangan ikut-ikutan. Sampai hari H nikahan belum dapat gandengan yang jauh lebih baik? Jangan khawatir! Kamu bisa download aplikasi dating untuk cari gandengan sementara. Ingat loh ya, yang jauh lebih baik! Okay sweetie, segini dulu tips yang pertama. Untuk tips selanjutnya, akan aku upload dalam beberapa hari kedepan. Ciao! ↳@hanyakentang: wah ... apatuh nama aplikasinya? ↳@duabelasduabelas: gue takut ketipu aplikasi dating, nih. Kasih tau dong aplikasi yang aman ↳@kankungberjalan: ALDI TUNGGU AJA LU PEMBALASAN GUA!!! GUA BAKAL BAWA COWO KONGLOMERAT KE ACARA NIKAHAN LU *** Sepertinya aplikasi KetemuanYuk! Jauh lebih viral daripada yang aku duga. Entah dari mana asal-muasalnya, tiba-tiba saja semua orang sudah punya aplikasi itu di ponsel pintar mereka. Katanya sih, aplikasi itu udah viral sejak 5 bulan yang lalu. Tapi aku bahkan baru tahu 2 minggu ini—itupun karena informasi dari dua sohibku. Sial. Aku merasa baru keluar dari goa saja. Ini semua gara-gara Dimas—semenjak kunyuk itu ketahuan selingkuh, apapun hal buruk yang terjadi dalam hidupku itu karena dia pokoknya. “Udah deh Ya, lebih baik lo ikutan download aplikasinya. Kagak ada om-om pedo atau faker kok, gue jamin!” lagi-lagi, sobatku Dela memaksaku untuk men-download aplikasi itu dan bergabung ke club mereka—omong-omong kalau kalian tahu siapa pencetus aplikasi KetemuanYuk! Tolong kasih tahu dong rekrut sobatku yang satu ini jadi timnya, soalnya dari kemarin kerjaannya promosi dating app melulu. “Nah iya benar!” timpal Sandra dengan jari yang masih sibuk menekan-nekan keyboard ponsel. “Daripada lo galau terus gara-gara diselingkuhin Dimas, lebih baik lo cari pacar baru pake aplikasi ini aja. Lumayan buat gandengan pas acara nikahan mantan lo.” Sial. Kalau sudah bahas gandengan acara nikahan si kunyuk Dimas aku hanya bisa terdiam. Ya memang sih, aku belum tahu harus gandeng siapa di acara nikahan kunyuk itu nanti. Tapi yang pasti aku harus punya gandengan! Yang ada aku makin keliatan nelangsa harus datang ke acara nikahan dia dalam kondisi jomlo habis diputusin. Enggak banget deh. “Emang seriusan lo belum dapat gandengan?” tanya Dela tak percaya. “Bukannya kating-kating dari dulu banyak yang ngejar lo ya? Masa tiba-tiba mereka ngilang gitu aja pas lo putus.” Ya … Dela benar sih. Karena kecantikanku yang paripurna—bukan bermaksud sombong tapi nyatanya aku memang cantik kok, banyak mahasiswa-mahasiswa yang kepincut denganku. Bahkan dulu ada seseorang yang jadi mendadak kaya karena dengan seenak jidat jual nomor teleponku. Bahkan sampai sekarang, masih banyak yang nge-chat aku, menawarkan diri dengan sukarela untuk jadi gandenganku di acara nikahan Dimas aka si kunyuk nanti. Tapi masalahnya, mantanku ini sempurna banget—kalau catatan selingkuhnya dihilangin loh ya. Bayangin deh, dia salah satu mahasiswa di kampus yang beken, bahkan sampai mbak-mbak penjaga kantin juga kenal. Well … aku tidak bisa berbohong kalau soal penampilan, dia memang juaranya. Tubuhnya tinggi dan atletis, dengan kulit sawo matang yang bersih, rambutnya sedikit dicat cokelat dengan potongan undercut yang aduhai, ditambah dua bola mata berwarna hitam legam yang tajam dan hidung mancung. Pokoknya kalau soal kegantengan dia tidak ada tandingannya deh! Nah, itu baru soal penampilan luarnya. Kalau dilihat dari isi dompet, dia juga tidak ada tandingannya. Dia salah satu mahasiswa yang masuk kelas internasional yang biayanya bikin aku merinding, uang jajannya sebulan bahkan melebihi uang jajanku selama setengah tahun. Bahkan tanpa menyebutkan pekerjaan kedua orang tuanya, dia sudah masuk ke jajaran cowok tajir dan ganteng. Dengan semua paket lengkap itu, dia masuk ke dalam peringkat kedua cowok paket komplit dimana populasinya amat teramat sedikit di kampusku. Sampai sini masih belum paham, ya? Oke aku bakal jelasin. Nih, ya seperti yang sudah aku jelaskan di artikel terbaruku—kalau kamu belum baca buruan baca sana, kalau kamu mau balas dendam ke mantan, kamu harus cari pasangan yang jauhhhhhh lebih baik dari dia yang bisa membuat rasa insecure-nya bangkit. “Kalau dia aja gimana?” Sandra yang kini telah terputus dari ponselnya menunjuk seorang pria yang berjalan di depan kami. Perawakannya amat sangat dewasa dengan outer kemeja kotak-kotak menutupi kaos putih di dalamnya yang bertuliskan Balenciaga. Belum lagi jeans hitam serta sepatu limited edition yang harganya sudah pasti selangit. “Jo? Gila lo, San?” Dela menganga, pandangannya turut terarah pada pria bernama Jo yang sedang fokus memainkan ponselnya dengan earphone bluetooth yang menyumpal kedua telinganya. “Kenapa enggak? Dia itu termasuk cowok beken, lho!” seru Sandara dengan wajah yakin, memandangiku dengan raut menuntut. “Gimana, Ya? Udah tajir, beken, pintar, ganteng lagi. Cocok banget dijadiin gandengan ke nikahan mantan.” Ya, ucapan Sandra tadi memang benar sih. Tapi …. “Ck, ogah!” Sebenarnya aku mau-mau saja bawa Jo ke acara nikahannya si kunyuk, tapi masalahnya aku insecure abis. Eits, aku juga manusia bisa yang bisa insecure. Loh! Kasta Jonathan a.k.a. Jo tuh jauh di atas sana. Kalau Dimas ada diperingkat kedua cowok paket komplit, maka Jo ada diurutan pertama dengan gap nilai yang jauh. “Nggak jelas lo, Ya! Ditawarin cowok idaman sekampus ogah. Mau yang gimana, sih?” geram Sandra dengan wajah julid yang membuatku ingin mengubek-ubek mukanya. “Aya mah maunya yang kayak Dimas, San. Tukang selingkuh,” timpal Dela yang tak segan-segan menyebutkan tingkah menjijikkan Dimas. Iyuh banget! Coba saja aku bisa hapus list mantan, sudah pasti nama Dimas akan kucoret paling awal. “Lo beneran nggak mau sama Jo, Ya?” Astaga! Ternyata sobatku ini masih belum menyerah. Dengan wajah super serius, Sandra menatapku penuh harap. Selain jadi promotor aplikasi KetemuanYuk! Ternyata Sandra juga jadi promotor-nya si Jonathan. Aku membuang napas kasar. “Enggak, San.” “Kenapa?” Astaga masa iya aku harus jujur kalau aku insecure? Bisa-bisa reputasi ku sebagai cewek paling PD hilang seketika. “Ya, gue nggak mau aja. Jo itu perfect banget. Kalau gue gandengan sama dia bisa-bisa si Dimas nyadar kalau gue cuma mau ngibulin dia. Bayangin aja nih ya, tuan muda Jonathan nggak ada angin nggak ada hujan jadi pacar gue. Nggak masuk akal banget! Bukannya balas dendam gue malah malu-maluin diri sendiri entar kalau ketahuan bohong,” jelasku panjang lebar dengan wajah yang tak kalah serius dengan Sandra. Dela mengangguk paham. “Bener juga Aya, San. Jo terlalu sempurna untuk teman kita yang jadi korban selingkuhan ini.” Dasar Dela! Bahkan dalam situasi serius, dia masih sempat-sempatnya mengolokku. Aku doain deh, biar dia tidak jadi korban selingkuh selanjutnya. Suara pesan masuk dari ponsel Sandra tiba-tiba saja terdengar, membuatnya tanpa ba-bi-bu langsung mengecek chat yang baru saja masuk. Mas bro: gmna? Sandra: wahhh step one gagal mas bro. Kamu belum beruntung, hehehe Mas bro: gmna sih, katanya bakal berhasil Mas bro: sia-sia aja gue bayar lo Sandra: tenang mas bro, masih ada rencana selanjutnya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD