1. Hari Kelulusan

909 Words
Setelah melewati berbagai ujian, kelas 12 akhirnya merasakan bagaimana perpisahan yang sebenarnya. Semuanya siswa kelas 12 memakai toga kebanggaan-nya. Kaila sangat paling bersedih sampai membeli tisu sendiri untuk mengelap air matanya. Tidak ada Arif siapa yang mengelap? Aqila menatap Kaila malas. "Udahlah Kai, daritadi lo nangis. Kita masih bisa ketemuan kok. Satu kampus mungkin aja kan?" Aqila berusaha menenangkan Kaila. Sedangkan Allisya masih memakan rotinya. Pagi tadi ia lupa sarapan karena takut terlambat. "Sya? Lo jadi kuliah?" Aqila bertanya menoleh menatap Allisya. "Eh? Hehe pingin satu kampus sama kak Aris biar aku gak tambah kangen," jawab Allisya malu-malu. "Oh iya!" Kaila menepuk jidatnya. "Kan kak Arif juga satu kampus sama doi lo sya. Wah, gue harus lulus dan bisa masuk ke universitas itu," ucap Kaila menggebu dan penuh semangat. Aqila menatap Kaila keheranan. "Emangnya lo bisa masuk disana? Otak lo aja pas-pasan masih nyontek gue," ketus Aqila pedas, seketika Kaila cemberut. "Jangan gitu dong la, gue jadi takut nih." "Belajar bareng-bareng aja nanti. Aku mau kita sama-sama lagi kayak sekarang. Jangan pernah lupa ya? Ntar kalau ketemu gak nyapa pura-pura gak tau," ujar Allisya lesu, kalau di lupakan memang makan hati jika kenyang namanya nasi. Selama acara berjalan dari pembukaan tentang hasil nilai terbaik yang di raih oleh Allisya. "Syaaa! Gue tau ini mimpi. Cubit gue sya! Gue akan percaya kalau lo pinter banget gue iri huwaaa," Kaila bersedih hati, rasanya tak percaya Allisya meraih nilai Ujian Nasional paling unggul diantara satu angkatan lainnya. Semuanya menatap Kaila heran dan aneh. Gadis itu selalu saja heboh. Allisya mencubit pipi Kaila. "Gimana udah sadar?" "Gak waras lo," tekan Aqila menatap Kaila sinis. Cewek itu hanya menyengir dan mengusap pipinya yang sakit. "Jangan lupa jajan buat gue sya," pinta Kaila saat Allisya berjalan menuju podium, gadis itu menoleh dan tersenyum. "Lo kapan kayak gitu Kai?" tanya Aqila heran. Kaila menghela nafasnya. "Gue gak se-pinter lo sama Allisya. Gue berterima kasih banget sama Tuhan di berikan dua sahabat yang mau ngajarin gue," tiba-tiba Kaila berucap sendu. Aqila merangkul bahu Kaila. "Sama-sama Kai. Gue juga berterima kasih udah di perkebalkan cewek banyak tingkah kayak lo yang menghibur hati gue disaat sedih. Kaila, semoga Tuhan memberkati hidup lo." Kaila memeluk Aqila terharu. "Kalian sahabat terbaik gue selama SMP sampai sekarang. Gak nyangka kita satu kelas terus." "Saya Allisya Lesham Shaenette mengucap banyak rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan penghargaan ini atas usaha dan kerja keras saya selama belajar. Dan selama saya belajar itu, ada sahabat yang selalu menemani saya. Dia Kaila dan Aqila. Saya meminta kalian berdua kesini," ucapan Allisya itu mengalihkan pandangan satu angkatan menatap Kaila dan Aqila. "Kai! Lo di suruh maju! Buruan! Gue gak sabar pingin pulang nih!" Kaila berdecak kesal. "Malah gak sabar pulang, emang gak kangen apa sama temen sendiri? Udah perpisahan kayak gini kan moment sedih," ia beranjak dari duduknya. "Ayo la kita ke podium," ajaknya menarik tangan Aqila dan menggenggamnya. Saat di podium, Allisya memeluk Aqila dan Kaila. "Dan piala ini," Allisya melepaskan pelukannya, menunjukkan piala yang ia genggam. "Juga buat kalian." Kaila terbelalak. "Serius lo sya? Kan lo yang dapatin ini. Gue sama Aqila mah cuman nemenin lo belajar doang." Allisya menggeleng. "Tanpa ada kalian, aku gak bisa semangat belajar. Apalagi kamu Kai, yang selalu bikin aku ketawa. Dan Aqila nasehatin aku kalau memang salah. Makasih ya?" Aqila dan Kaila mengangguk. "Sama-sama," ujar keduanya kompak. Riuh tepuk tangan dan siulan dari cowok-cowok bersahutan. Ada pula yang menggoda ketiganya. Apalagi di hari kelulusan ini siswi di perkenankan memakai polesan make-up. "Allisya! Nikah sama aku yuk!" "Kaila! Pacaran sama aku ya? Kan kamu jomblo." Kaila menoleh, menatap cowok nakal itu sadis. Apa katanya? Jomblo? Tidak mungkin, hatinya sudah ada yang punya dan harus dijaga. "Gak! Gue udah punya kak Arif. Satu cowok aja cukup, gak usah berlebihan apalagi nyari lagi secara sembunyi-sembunyi atau selingkuh!" tegas Kaila penuh percaya diri, memang seharusnya begitu tapi ia menghargai perasaan Arif. Mana ada cewek seperti Kaila? Satu tak cukup pun melirik ke arah lain. "Aqila, kamu cantik hari ini. Jadi ibu dari anak-anak aku ya?" Aqila tak menanggapinya. "Inget la, kak Javas selalu setia sama lo. Dia aja cuek kok sama semua cewek. Pasti selalu jaga hati dan perasaan lo," bisik Kaila, Aqila hanya bergumam tidak jelas. "Allisya? Aku juga bisa kok bahagian kamu daripada pacar kamu yang sibuk itu," ucap Daniel, ia duduk paling depan tapi minggir sedikit ke pojokan. Gak tau jelasinnya gimana. "Pak?" Allisya bertanya pada sang MC. "Kita boleh turun gak? Penyerahan penghargaan sudah. Lanjut saja ke agenda selanjutnya pak," usul Allisya, ia memang mengenali suara itu. Tapi saat ini Allisya tak ingin berurusan dengan Daniel. "Oh ya. Silahkan," sang MC mengangguk. Allisya, Aqila dan Kaila tak menatap Daniel yang terus-terusan memanggil nama Allisya. "Kak Aris datang gak sya? Gue gak mau Daniel ganggu lo," bisik Kaila lirih. Allisya menggeleng. "Aku gak tau Kai. Sejak Ujian Nasional, kak Aris jarang hubungi aku. Gak ada kabar," jawabnya sedih. Ia merindukan laki-laki itu. Sangat, karena mengabari adalah hal terbaik membuat hati tenang seorang pasangan. "Selamat ya sya. Aku ikut bahagia dan seneng liat kamu juara. Sebagai usaha belajar dan kerja keras kamu menuntut ilmu, aku beliin ini buat kamu," Aris menyodorkan buku persiapan masuk universitas, lebih tepatnya latihan soal. Allisya mendongak. "Kak Aris datang kesini? Kak, aku kira sibuk dan lupa sama aku. Kak Aris gak tau kalau aku ini kangen banget dan khawatir kalau kak Aris kenapa-napa," Allisya tak bisa berkata-kata lagi, tanpa ragu ia menmeluk Aris dan menangis. Aris yang mendengar isakan Allisya pun merasa bersalah. "Sya? Jangan nangis. Aku ikut sedih kalau kamu nangis. Sekarang udah ada aku disini. Aku janji, akan selalu ada buat kamu sya," Aris membalas pelukan Allisya. "Mau kan sya? Sesuai perjanjian orang tua kita?" Allisya mendongak menatap wajah Aris. "Mau," ia mengangguk. Dan perjanjian itu adalah bertunangan. Kaila cemberut. Ia memeluk Aqila. "Kok gue ikutan sedih ya?" Aqila menjauhkan dirinya dari Kaila. "Apa sih Kai? Makannya peluk kak Arif sana." Kaila mendengus. "Heh, lo juga kemana tuh kak Javas? Kelayapan mulu gak pulang-pulang." "Aqila." "Kaila." Keduanya menoleh ke sumber suara. Mengejutkan. Arif dan Javas pun datang. Aqila menghambur memeluk Javas, Kaila pun sama. "Kak Javas, aku peringkat lima. Gak apa-apa kan?" Javas mengangguk. "Mau peringkat berapa pun juga kamu udah berusaha yang terbaik kan?" Aqila mengangguk. "Satu kampus sama kak Javas hehe." Kaila malah menangis. Aris sampai heran dan bingung dengan gadisnya ini. "Kai? Kok nangis? Kangen banget ya?" tanya Arif lembut. Kaila menggeleng. Lalu hal apa yang membuat gadisnya ini menangis? "Terus kenapa hayo?" tanya Arif menggoda Kaila, pasti hal aneh-aneh. "Aku laper kak. Pingin makan roti salju yang banyak di kantin. Aku bakalan kangen jajanan kantin," jawab Kaila sangat sedih, Arif masih bengong tak percaya. "Iya. Ayo, mau beli berapa? Terserah kamu." "Makasih kak Arif," Kaila tanpa ragu mengecup pipi Arif. "Kaila kok berani nyosor kayak bebek sih?" tanya Aqila yang melihat itu masih heran, Kaila bisa romantis? Sejak kapan? Kaila menatap Aqila tajam. "Biarin. Lo iri kan?" Aqila menggeleng. "Gak sama sekali," jawabnya cuek. Javas terkekeh. "Masa sih sayang?" Javas pun mengecup pipi Aqila, gadisnya itu mematung. Kaila terbahak melihat reaksi Aqila. "Giliran di cium malah diem. Kenapa? Kaget? Kagetlah masa gak." "Mereka bahagia banget ya kak?" Allisya menatap kedua sahabatnya yang bahagia dengan pasangannya masing-masing. "Karena mereka udah bertemu, makannya bahagia. Rindu jadi terobati. Sama kayak aku ke kamu," Aris menambahi gombalan di akhir ucapannya. Allisya tersenyum malu-malu. Ah so sweet sekali. Sedangkan Daniel yang melihat itu mengepalkan tangannya. "Dan kebahagiaan lo gak akan bertahan lama sya." ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD