Chapter seven : Togu Town Tournament

4160 Words
   Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang bersama dengan teman-teman barunya, Dragon akhirnya telah sampai di wilayah Kerajaan Nexus, atau lebih tepatnya di sebuah kota yang terletak tidak begitu jauh diluar benteng Kerajaan Nexus. Kota tersebut adalah tempat persinggahan bagi setiap orang yang sedang melakukan perjalanan menuju ke Kerajaan Nexus. Namanya adalah Kota Togu.  Saat ini di kota tersebut sedang ada persiapan untuk menyelenggarakan acara Turnamen, yang selalu diadakan setiap 4 tahun sekali. Sehingga banyak sekali orang yang berlalu lalang, serta berkerumun di setiap tempat yang ada di kota tersebut. Suasana disana terasa seperti kota wisata, dan kebanyakan orang yang ada disana sedang membicarakan hal yang sama, yakni segala sesuatu mengenai Turnamen yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh setiap kalangan yang ada di kota tersebut.  Saat Dragon dan kawan-kawannya telah tiba di gerbang Kota Togu, Tatsui serta Dragon segera menuruni kereta kuda untuk pergi menuju ke tempat pendaftaran Turnamen. Dragon berniat untuk mengantarkan Tatsui mendaftar pada Turnamen di Kota Togu, sekaligus melihat-lihat pemandangan di seluruh kota. Sedangkan Nara dan Beppu bilang bahwa mereka mempunyai urusan dengan kerabat mereka yang tinggal di pinggir Kota Togu, sehingga mereka berdua tidak bisa ikut untuk mengantarkan Tatsui serta Dragon, jadi itu artinya mereka harus berpisah disana.  Melinda berbisik ke telinga Dragon, “Pssst... Bukankah kau bilang bahwa benteng Kerajaan Nexus memiliki pendeteksi kekuatan sihir. Itu artinya jika kita mau melewati benteng, maka aku dan semua barang bawaanmu akan disita. Sebaiknya kau titipkan saja aku dan semua barang bawaanmu kepada Nara dan Beppu, jadi kau bisa mengerjakan semua urusanmu di Kerajaan Nexus dengan lebih leluasa nantinya.” Kata Melinda kepada Dragon.  “Tenang saja, waktuku masih banyak. Setelah aku mengantarkan Tatsui untuk mendaftar, aku akan mencari cara supaya bisa membawamu masuk ke wilayah Ibukota Nexus nanti. Sekarang aku akan mengajakmu untuk melihat-lihat dulu pemandangan di kota Togu ini terlebih dahulu.” Jawab Dragon.  “Kau berbicara sendiri lagi.” Ujar Tatsui keheranan.  “Eh... Ya aku sedang berbicara kepada diriku sendiri mengenai suasana di kota ini. Sungguh ramai.” Kata Dragon mengelak.  "Ouh.. Hehe." Tatsui hanya tertawa menanggapi hal itu.  Saat ini Dragon dan Tatsui sedang berdiri di dekat gerbang kota, sehingga mereka dapat melihat para pendatang yang memasuki kota tersebut. Ternyata banyak juga orang-orang yang baru datang pada pagi hari itu, beberapa dari mereka adalah para petarung dan orang-orang terkenal yang akan ikut berpartisipasi dalam Turnamen Kota Togu, kedatangan mereka menjadi pusat perhatian bagi semua orang yang sedang berkerumun di pibggir jalan.  Banyak penduduk yang silih berdesakan supaya bisa melihat kedatangan dari orang-orang terkenal itu, hingga Dragon dan Tatsui pun harus terkena dorongan dan saling bertubrukan. Semua orang tampak antusias ketika ada orang terkenal pertama yang muncul. Dia adalah seorang Kesatria luar, yang dijuluki Cakar naga. Namanya adalah Glauss.  Selanjutnya adalah para Kesatria resmi dari Kerajaan milik Gold one, jumlahnya ada dua orang laki-laki, dan keduanya mendapatkan sambutan yang kurang bersahabat dari para penduduk kota, tetapi mereka tidak terlalu mempedulikan hal tersebut, dan terus saja berjalan dengan santai. Mereka adalah dua bersaudara yang berjuluk, si Duri kembar. Nama mereka berdua adalah Azter dan Ajora. Walaupun Kerajaan Gold one adalah Kerajaan musuh bagi para penduduk di wilayah Kerajaan Nexus, namun tidak ada peraturan yang melarang mereka untuk ikut dalam Turnamen, karena Turnamen itu terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut serta.  Kemudian satu orang lagi muncul, dia adalah laki-laki berpostur tubuh pendek, yang berjalan dengan angkuh, namun semua orang tampak antusias ketika melihatnya, dia disambut dengan cukup meriah, karena dia adalah seorang penyihir terkenal yang memiliki julukan sebagai God plant, dan nama aslinya adalah Bernie Zarr.  Setelahnya, orang terkenal yang terakhir datang adalah seorang pria yang tampak begitu kuat dan memiliki postur tubuh yang besar, dia datang sambil ditemani oleh salah satu muridnya yang berpostur tubuh sedang. Mereka berdua mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari seluruh penduduk Kota Togu, karena pria itu merupakan juara bertahan yang telah menjuarai Turnamen kota togu, 4 tahun yang lalu. Dia adalah ahli beladiri sekaligus Master dari perguruan West star, namanya adalah Master Big hit, dan murid yang berada di sampingnya itu bernama Rhogi.  Itulah beberapa orang terkenal yang telah tiba di Kota Togu, mereka semua akan berpartisipasi dalam Turnamen untuk mendapatkan hadiah yang sangat besar. Walaupun beberapa dari para kontestan itu adalah para petarung terkenal, tapi sebagian dari mereka juga ada para petarung baru yang belum terkenal, namun sepertinya memiliki kekuatan serta keahlian yang cukup hebat.  Tatsui bertanya kepada Dragon, “Apakah kau mengenal orang-orang itu?”  “Entahlah, selama dua tahun ini aku tinggal bersama guruku, dan tidak begitu mengetahui tentang orang-orang terkenal seperti mereka.” Jawab Dragon.  “Apakah ada Kesatria luar yang kau tahu?” Tatsui bertanta lagi.  ("Kesatria luar" adalah istilah yang dipakai oleh semua penduduk di negeri Azhuloth, untuk menjuluki orang-orang yang memiliki kekuatan khusus, dan menggunakan kekuatannya itu untuk menolong orang, tanpa terikat oleh aturan Kerajaan manapun. Sedangkan para Kesatria yang berada langsung dibawah aturan Kerajaan, disebut sebagai "Kesatria resmi")  “Aku tidak begitu tahu mengenai nama-nama dari para Kesatria luar, tetapi jika kau tanya aku mengenai nama-nama Kesatria resmi di Kerajaan Fulcan dulu, aku sangat hafal.” Jawab Dragon.  “Tentu saja, karena disana adalah tempatmu berasal.” Tatsui dan Dragon berbincang-bincang sambil terus berjalan menuju ke lokasi pendaftaran.  Tak jauh dari mereka, ada sekumpulan orang-orang yang sedang berkerumun, namun sepertinya ada keributan di tengah-tengah kerumunan tersebut, maka Dragon dan Tatsui memutuskan untuk menghampirinya. Ternyata benar saja, ada dua orang laki-laki penduduk lokal yang sedang dihajar oleh seseorang yang berbadan kekar, dengan menggunakan senjata seperti sebuah pemukul yang terbuat dari besi, dan meskipun kedua orang laki-laki itu sudah meminta maaf, tapi mereka terus saja dihajar. Di belakang orang kekar itu juga ada seorang wanita cantik yang sedang terlihat kesal. Dia memanggil orang berbadan kekar itu dengan sebutan kakak, dan sepertinya dialah yang telah menyuruh kakaknya itu untuk menghajar kedua orang penduduk lokal tersebut.  “Hey, apa yang sedang terjadi disini?” Tanya Dragon, sehingga kemudian aksi penghajaran tersebut sempat berhenti.  Lalu pria kekar itu menjawab pertanyaan dari Dragon, “Mereka menjatuhkan minuman adikku.”  “Ka- kami tidak sengaja.” Ucap salah satu korban penghajaran itu.  Kemudian Tatsui menghampirinya untuk menolong dan melindungi mereka. “Bukankah mereka berdua sudah minta maaf? Kenapa kau tetap menghajar mereka?” Tanya Tatsui kepada pria kekar itu.  “Tanyalah pada adikku, apakah dia sudah merasa puas.” Jawabnya.  Kemudian wanita yang merupakan adik dari pria kekar itu menggelengkan kepalanya dengan angkuh, lalu dia berkata. “Belum. Kakak, lanjutkan!” Perintah wanita itu kepada kakaknya.  Kemudian setelah pria kekar itu mengangguk kepada adiknya, dia segera menoleh sambil mengucapkan beberapa kata peringatan terhadap Tatsui. “Sebaiknya kau minggir nona! Aku tidak akan memberikanmu peringatan lagi.” Kata pria kekar itu sambil menyiapkan pemukul besinya.  Dia berjalan maju untuk menghantam Tatsui bersama kedua orang yang sedang terluka di dekatnya, dengan menggunakan pemukul besi yang ada di tangannya. Dan kelihatannya dia tidak akan segan-segan walaupun harus memukul seorang wanita.  Lalu tanpa basa-basi, dia mengayunkan pukulan yang keras terhadap tiga orang yang ada di hadapannya itu. Tapi dengan cepat, Dragon yang sudah mengeluarkan dua buah pisau belati di tangannya, langsung menyilangkan kedua pisau belati itu untuk menghalangi pukulan keras dari si pria kekar, Dragon menahan pemukul besi itu dengan sekuat tenaga.  Pria kekar itu terkejut karena Dragon dapat mengeluarkan pisau belati di tangannya serta dapat menahan pukulannya yang cukup keras. Lalu dia segera mundur mendekati adiknya lagi, sedangkan Tatsui dan kedua orang yang telah dihajar sebelumnya, terlihat sangat senang karena berhasil dilindungi oleh Dragon. Kemudian Dragon menyuruh Tatsui untuk membawa mereka menjauh dari sana, dan Tatsui langsung saja segera melaksanakan hal tersebut.  “Pantas saja kau mau ikut campur. Rupanya kau bukanlah orang biasa.” Kata adik si pria kekar itu.  “Maaf, aku bukannya ikut campur, tapi minumanmu tidak sebanding dengan nyawa mereka berdua.” Ucap Dragon.  Kemudian wanita itu mulai terlihat kesal. “Siapa yang mau menghabisi mereka? Aku hanya belum puas melihat orang-orang itu dihajar!”  “Tapi menurutku itu sudah cukup.” Ujar Dragon.  “Jangan seenaknya memutuskan. Akulah yang berhak untuk memutuskan semuanya!” Teriak sang adik.  Lalu dia mulai mengangkat tangannya dan mengayunkan telapak tangannya itu seperti memberikan isyarat Kepada Dragon untuk datang kepadanya. Kemudian secara tiba-tiba sekujur tubuh Dragon bergerak dengan sendirinya, Dragon seakan terbang ke depan seperti ditarik maju ke arah wanita tersebut. Dragon sangat terkejut ketika mengalami hal itu. Tubuh Dragon terus melesat dan sebentar lagi dirinya akan sampai di hadapan si wanita.  Disamping wanita itu, sang kakak sudah menunggu kedatangan tubuh Dragon, dengan cara mempersiapkan pukulan kerasnya, yang akan dia daratkan pada wajah Dragon. Pukulan itu pasti akan terasa sangat menyakitkan, karena tubuh Dragon sedang dalam kondisi melesat dengan cepat mendatanginya.  Melinda berbicara kepada Dragon, “Cepat pakai lempenganku sebagai perisai!” Suruh Melinda kepada Dragon, dalam situasi yang mendesak itu.  Lalu Dragon segera memposisikan tubuhnya supaya menyamping, sehingga ketika tubuhnya telah sampai di hadapan si wanita dan pria kekar itu, pukulan yang di hantamkan kepadanya jadi terkena lempengan emas yang ada di bahu Dragon, untuk menahan pukulan keras tersebut dengan sekuat tenaga. Ketika pemukul besi dan lempengan emas itu saling berbenturan, seketika itu juga cahaya yang menyilaukan mata langsung terpancar secara singkat, hingga membuat semua orang jadi terkejut sambil menutupi mata mereka karena silau.  Sementara itu dari kejauhan, ada seorang pria berjaket tudung warna biru yang sedang berjalan santai menyusuri kota, lalu dia tidak sengaja melihat kilasan cahaya yang bersumber dari pertarungan antara Dragon dengan kedua kakak beradik yang angkuh itu. Sepertinya pria tersebut juga adalah calon kontestan dari Turnamen Kota Togu, penampilannya tampak seperti seorang petualang, dengan beberapa perlengkapan, dan sebuah pedang pendek di belakang pinggangnya.  Tubuh Dragon terpental setelah menerima pukulan keras dari pria kekar itu, kemudian Tatsui menghampiri Dragon sambil merasa khawatir, dia bertanya kepada Dragon tentang keadaannya, lalu Dragon menjawab bahwa dia baik-baik saja, dan hanya sedikit pusing. Tatsui merasa takjub karena bahu serta lempengan emas Dragon terlihat baik-baik saja dan tidak mengalami retak sedikitpun, setelah menerima pukulan keras itu. Lalu Tatsui mengalihkan pandangannya kepada dua orang yang sedang menjadi musuh mereka disana. Tatsui segera berlari ke arah mereka dengan penuh amarah sambil berkata, “Awas kalian!”  Tapi wanita yang berada cukup jauh di hadapannya itu, langsung mengangkat tangannya lagi dan menggerakan telapak tangannya itu seperti memberi isyarat untuk menjauh. KemudIan secara tiba-tiba, tubuh Tatsui terdorong ke belakang hingga terpelanting ke dekat Dragon. Setelah itu Dragon berbicara kepada Tatsui, “Hati-hati, sepertinya wanita itu memiliki kekuatan untuk menarik dan mendorong tubuh lawannya. Dan jika tubuhmu sampai ditarik menuju pukulan keras dari kakaknya, maka tamatlah sudah.” Kata Dragon.  “Tapi kau berhasil menahan serangan itu?”  “Mungkin aku sedikit beruntung, karena lempengan emasku ini kuat sekali.” Jawab Dragon sambil tersenyum.  Lalu mereka berdua kembali berdiri untuk menghadapi lagi lawan mereka. Mereka berempat saling menatap wajah satu sama lain, kemudian si adik pria kekar mulai mengangkat kedua tangannya di hadapan Dragon dan Tatsui, satu tangan memberi isyarat mendekat sedangkan yang satu tangan lagi memberikan isyarat untuk menjauh. Tiba-tiba tubuh Dragon terdorong ke belakang hingga menjauh, sedangkan tubuh Tatsui langsung tertarik mendekat ke arah musuhnya.   Kemudian si pria kekar yang sedang berdiri di samping adiknya langsung bersiap untuk memberikan pukulan yang keras terhadap Tatsui. Tanpa bisa melawan dan menghindar, tubuh Tatsui terus melayang maju dengan begitu cepat menuju ke arah pukulan tersebut, dan dia hanya pasrah saat akan menerima serangan itu, karena dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk dapat terbebas dari Kekuatan tarikan si wanita.  Dragon berteriak memanggil nama Tatsui dengan ekspresi wajah yang sangat cemas, namun sudah terlambat, tubuh Tatsui sudah semakin dekat dengan dua kakak beradik angkuh itu. Lalu secara mengejutkan, ketika pemukul besi itu akan diayunkan Ke tubuh Tatsui, tiba-tiba pukulannya itu dihentikan oleh satu tangan dari seorang pria misterius bertudung biru yang tanpa disadari telah berada di samping pria kekar itu.  Efek dari terhentinya ayunan pukulan tersebut membuat hembusan angin yang cukup kencang ke semua arah di tempat itu, hingga mengejutkan setiap orang yang ada disana. Bahkan adik dari pria kekar itu juga ikut terkejut dan terhembus, karena posisinya yang begitu dekat, sedangkan Tatsui yang tubuhnya sedang melayang menuju mereka, tiba-tiba langsung terjatuh ke tanah.  Semua orang tampak kaget setelah melihat hal mencengangkan itu, dimana sebuah pukulan keras berhasil dihentikan hanya dengan menggunakan telapak tangan. Setelah itu, si pria kekar pemukul besi, terus saja memperhatikan pria misterius yang sedang memegangi pemukulnya tersebut, mereka berdua saling menatap wajah satu sama lain, dengan tatapan yang sangat serius.  “Kau mau memukul seorang wanita? Kau tidak malu dengan semua otot-ototmu itu?” Tanya si pria misterius bertudung biru kepada si pria berbadan kekar itu.  “Aku hanya melaksanakan perintah dari adikku.” Jawabnya dengan tegas.  “Oh, otak kalian rupanya Sama-sama perlu dibersihkan.” Kata si pria misterius itu.  Lalu adik dari si pria kekar berbicara sambil membentak si pria misterius itu. “Hey, memangnya kau pikir siapa dirimu?! Seenaknya saja datang dan mencampuri urusan orang lain. Kenapa hari ini banyak sekali orang yang mengganggu urusan kami?” Kata adik dari si pria kekar itu dengan penuh emosi.  “Apapun alasannya, tindakan kalian ini ini tidak bisa dibernarkan. Lihatlah di sekelilingmu, kau pikir semua orang yang ada disini bukan manusia?... Beberapa orang mungkin terlalu takut terhadap kalian berdua, dan beberapa orang lagi mungkin tidak peduli, tapi jangan lupakan bahwa akan ada juga orang yang Akan berani melawan kalian! Intinya, jangan anggap remeh semua orang di sekelilingmu.” Jawab si pria misterius itu sambil menunjuk ke arah Dragon dan Tatsui. Lalu Dragon sedikit kaget sambil kebingungan karena dirinya telah ditunjuk.  Kemudian si wanita sedikit tertegun setelah mendengar jawaban tersebut, setelah itu dia mengajak kakaknya untuk segera pergi dari sana, karena dia merasa jijik mendengarkan ocehan dari orang-orang yang dianggapnya rendah, lalu dia menyuruh Dragon dan yang lainnya untuk mengingat nama mereka, yakni Zhoei dan Kalpen, tak lupa dia juga memberi peringatan kepada pria misterius yang telah menghentikan pertarungan tersebut, lalu mereka berdua segera pergi dari sana. Setelah itu, kerumunan orang-orang yang ada disana juga ikut bubar, karena pertarungan itu sudah berakhir.  Beberapa saat kemudian, Dragon dan Tatsui mendekati si pria misterius yang sudah menolong mereka, lalu setelah mereka berterima kasih kepadanya, mereka saling berkenalan satu sama lain.  “Namaku adalah Tatsui, dan ini Dragon. Sekali lagi kuucapkan terima kasih karena sudah menolong kami.”  “Ya, Terima kasih banyak.” Kata Dragon.  “Sama-sama. Namaku adalah Gill, umurku 23 tahun, aku berasal dari daerah selatan, profesiku adalah seorang pemburu monster. Dan aku sedang berada di kota ini untuk mengikuti Turnamen.”  “Wah lengkap sekali.” Ucap Tatsui.  "Padahal kita belum bertanya se detail itu." Ujar Dragon menambahkan.  “Ya, aku memang suka menghemat pertanyaan orang lain.” Kata Gill sambil tersenyum, lalu dia lanjut bertanya, “Oh iya, Apakah kalian datang kesini untuk ikut Turnamen juga?”  “Tidak, aku tidak ikut, aku hanya akan mengantarkan Tatsui untuk mendaftar.” Jawab Dragon.  “Oh jadi begitu ... Ya, awalnya aku juga tidak berniat untuk mengikuti Turnamen disini, aku hanya kebetulan lewat saja di daerah sini sambil mencari keberadaan dari burung Red wing yang sangat langka, tapi karena aku mendengar kabar bahwa hadiah dari Turnamen ini cukup besar, jadi aku memutuskan untuk ikut berpartisipasi saja. Dengan hadiah itu aku bisa libur dari profesiku sebagai pemburu monster dalam waktu yang lama, bayangkan itu hal apa saja yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu.” Kata Gill dengan ekspresi wajah antusias dan mata yang berbinar.  "Aku akan menggunakannya untuk memperbaiki desaku." Ucap Tatsui yang juga bersemangat.  "Kalau kau, apa yang kira-kira akan kau lakukan dengan uang sebanyak itu?" Gill juga bertanya kepada Dragon.  Lalu Dragon yang merasa kebingungan karena tiba-tiva ditanya seperti itu, segera menjawab, "Hah? A- aku akan menggunakannya untuk... Memiliki kehidupan yang santai."  “Hmm... Kehidupan yang santai ya, kalau begitu sama sepertiku.” Ucap Gill sambil mengangguk.  “Heheh.. Begitu ya."  “Ya, selain itu aku juga suka-...” Sebelum Gill menyelesaikan perkataannya, Dragon segera menghentikan perkataan Gill tersebut.  “Cukup, kau tidak perlu memberitahuku tentang daftar kesukaanmu, dan hal-hal yang belum kami tanyakan.” Kata Dragon.  “Maaf, kebiasaan ... Oke kalau begitu, senang bertemu dengan kalian. Karena aku harus pergi ke suatu tempat, berarti Sampai jumpa lagi ya.” Gill berpamitan dan pergi meninggalkan mereka berdua karena dia masih mempunyai urusan lain di Kota Togu.  Tak lama kemudian Dragon dan Tatsui sedang berjalan lagi menuju ke tempat pendaftaran. Tatsui sangat bersyukur, karena awalnya dia mengira bahwa dirinya akan mengalami cedera yang sangat parah sebelum dia akan bertarung dalam Turnamen Kota Togu, namun untungnya ada seseorang yang berhasil menolongnya sehingga dirinya dan Dragon bisa selamat.  Tapi sepertinya Dragon merasa sedikit iri kepada Gill, karena Gill bisa menghentikan hantaman dari pemukul besi itu hanya dengan menggunakan satu tangan saja, maka Dragon membandingkan Gill dengan dirinya yang sudah berhasil selamat dari serangan ular raksasa Gurun Zuci.  Lalu Tatsui berpendapat bahwa ketika mereka bertarung dengan ular raksasa Gurun Zuci, mereka dapat menggerakan tubuh dengan leluasa, namun ketika mereka bertarung dengan dua orang kakak beradik itu, mereka benar-benar mengalami hal yang tak terduga, karena tubuh mereka dapat ditarik maupun dihempaskan dengan mudah. Maka Tatsui mengasumsikan bahwa di dalam Turnamen yang akan diikutinya nanti, pasti akan ada lebih banyak lagi orang-orang yang memiliki kemampuan tak terduga lainnya.  Singkat cerita, mereka berdua telah sampai di tempat pendaftaran bagi para kontestan Turnamen, mereka memasuki sebuah ruangan dengan meja dan kursi yang sedang diduduki oleh seorang pria paruh baya kurus, yang merupakan Panitia penyelenggara Turnamen Kota Togu.  Ruangan itu dipenuhi oleh rak-rak buku serta beberapa senjata tajam yang terpajang sebagai hiasan di dinding. Kemudian orang yang sedang duduk itu bertanya kepada Dragon dan Tatsui.  “Selamat datang, apakah kalian berdua mau berpartisipasi dalam Turnamen? Biayanya adalah 200 keping perak. Silahkan isikan identitas kalian pada kertas ini.” Kata orang itu sambil memberikan dua lembar kertas.  “Tidak, aku hanya mengantar saja, dialah yang akan mendaftar.” Jawab Dragon sambil menunjuk Tatsui.  “Oh, baiklah.” Ucap orang itu sambil mengembalikan lagi selembar kertas ke dalam laci di mejanya.  Lalu Tatsui mengeluarkan kantung uangnya, dan menyerahkannya kepada orang itu sambil berkata, “Ini, silahkan dihitung dulu.”  “Siap nona.” Orang itu mulai mengeluarkan seluruh keping uang tersebut dari dalam kantung, lalu menghitungnya satu-persatu.  “Seluruh warga Desa mengumpulkan uang yang mereka miliki untuk diberikan kepadaku sebagai biaya masuk Turnamen. Aku tidak akan mengecewakan harapan mereka.” Ucap Tatsui.  “Hmm... Aku yakin padamu kau pasti berhasil, selamat berjuang ya, Sekarang aku akan pergi untuk melanjutkan perjalananku. Jaga dirimu baik-baik.” Dragon mengucapkan salam perpisahan kepada Tatsui. Sekarang dia harus pergi supaya bisa segera menjalankan misinya lagi, lalu dengan berat hati, Tatsui harus melepas kepergian Dragon yang sudah menemani dan melindunginya di sepanjang perjalanan hingga sampai di Kota Togu.  Kemudian sang Panitia penyelenggara Turnamen tersebut, mulai berbicara lagi kepada Tatsui. “Ya, uangnya pas 200 keping. Sekarang anda sudah resmi menjadi kontestan dalam Turnamen di Kota Togu, dengan ini anda berkesempatan untuk memenangkan hadiah sebesar 500 keping emas, dan kesempatan untuk mendapat jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus bersama dengan sang Raja.”  Dragon yang sedang berjalan keluar dari ruangan tersebut, tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Ekspresi wajahnya seperti sedang tersentak karena kaget, ternyata ada hadiah tambahan bagi pemenang Turnamen tersebut, yakni jamuan makan bersama Raja Nexus di dalam Istana. Itu artinya dia tidak perlu susah-susah menyusup ke dalam Istana Kerajaan Nexus untuk dapat mencuri Bola aporion, malah sebaliknya dia bisa menyelesaikan misinya itu dengan cara yang lebih mudah.  “Dragon, ada apa? Kenapa berhenti?” Kata Melinda sambil berbisik.  Lalu tanpa basa-basi, Dragon segera Kembali menghampiri Panitia penyelenggara itu. Tatsui sedikit terkejut karena Dragon telah kembali lagi ke ruangan itu sambil berbicara kepada Panitia penyelenggara dengan nada yang sangat antusias.  “Apakah benar yang kau katakan barusan? Hadiah tambahannya adalah Jamuan makan di dalam Istana? ... Kalau begitu aku mau ikut.” Kata Dragon.  “Ya, benar ... Boleh saja, biayanya 200 keping perak Tuan.” Jawab sang Panitia penyelenggara itu sambil tersenyum.  “Tapi aku tidak punya uang.” Ucap Dragon secara singkat. Kemudian Tatsui dan Panitia penyelenggara itu hanya melongo sambil terdiam.  Setelah itu Tatsui mulai berbicara, “Jadi kau sangat ingin bertemu dengan Raja?”  “I- iya.” Jawab Dragon dengan sedikit gugup, kemudian Tatsui kembali berkata, “Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?” Kemudian dia melanjutkan perkataannya. “Jika saja aku punya uang lebih, pasti aku akan memberikannya kepadamu sekarang juga, sebagai tanda balas budiku karena kau telah menolong serta menyembuhkanku.” Ucap Tatsui dengan perasaan sedih, karena dia ingin sekali membantu Dragon supaya dapat ikut Turnamen, namun keadaannya tidak memungkinkan.  “Apakah ada cara lain baginya untuk bisa mengikuti Turnamen ini tanpa membayar?” Tanya Tatsui kepada Panitia penyelenggara.  “Tidak bisa, maaf.” Jawab sang Panitia penyelenggara, kemudian wajah Dragon dan Tatsui terlihat menjadi begitu sedih dan murung.  “Tapi jika anda sedang benar-benar membutuhkan uang, anda bisa mendapatkannya dengan cara menyelesaikan beberapa pekerjaan yang terpampang di papan pengumunan Kota. Seperti mencari orang, menjadi pengawal selama satu hari, menjadi pengirim barang, dan lain-lain ... Oh iya ngomong-ngomong, Pendaftaran ini baru akan ditutup sore nanti, karena pertandingan akan dimulai besok. Jadi anda mempunyai waktu untuk mencari uang dari mulai sekarang sampai matahari terbenam nanti. Itupun jika jatah pendaftarnya belum penuh.” Kata sang Panitia penyelenggara.  “Kondisinya benar-benar sangat tidak menguntungkan bagiku.” Kata Dragon dengan ekspresi wajah yang patah semangat.  “Jangan menyerah, ayo kita pilih salah satu pekerjaan papan penyedia jasa, aku akan membantumu untuk menyelesaikannya. Kita pilih pekerjaan yang mudah, singkat, dan bayarannya besar.” Ujar Tatsui.  “Baiklah kalau begitu, ayo!” Ajak Dragon kepada Tatsui, lalu mereka berdua langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut.  “Mereka berdua benar-benar pasangan yang sangat optimis, Hmm.” Ucap Sang Panitia penyelenggara itu.  Ternyata ada cara yang aman bagi Dragon untuk bisa masuk dan menyusup ke dalam Istana Nexus tanpa harus bersusah payah melewati setiap penjagaan keamanan yang sangat ketat di Istana, yakni dengan cara memenangkan Turnamen di Kota Togu, namun untuk dapat menjadi peserta Turnamen, dia harus mendaftar terlebih dahulu dan membayar uang pendaftaran sebesar 200 keping perak.  Dan karena Dragon tidak memiliki uang sama sekali, maka saat ini dia harus menyelesaikan sebuah pekerjaan terlebih dahulu supaya bisa mendapatkan uang yang cukup, dengan bantuan dari Tatsui dia akan mencoba untuk mencari dan menyelesaikan sebuah pekerjaan yang mudah, singkat, dan memiliki bayaran yang tinggi.   Dengan didampingi oleh Tatsui, Dragon datang ke alun-alun kota untuk melihat papan pengumunan, setelah itu dia segera memilah-milah pekerjaan. Mereka berdua terlihat sangat serius memeriksa setiap kertas pekerjaan yang tertera disana.  “Apa ini? Mencari Hewan peliharaan yang hilang, mencari perhiasan yang hilang, mencari suami yang hilang. Benar-benar tidak ada pekerjaan yang menarik.” Kata Dragon.  “Kebanyakan adalah tugas pencarian dan tugas pengawalan. Kita tidak mungkin menyelesaikan tugas-tugas itu dalam waktu singkat.” Ujar Tatsui.  Lalu seorang pria tua berkepala pelontos mendekati mereka berdua sambil berbicara dengan nada yang sopan, “Apakah kalian sudah selesai memutuskan? Kalian mau memilih pekerjaan yang mana?” Tanya pria tua berkepala pelontos itu.  “Anda siapa?” Dragon bertanya balik.  “Aku hanya seorang penjaga papan pengumuman ini, jika kalian butuh bantuan, tanyakan saja padaku.” Jawab pria tua itu.  “Eh anu, kami sedang mencari pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu singkat, namun bayarannya tinggi. Apakah ada?” Tanya Tatsui kepada pria tua penjaga papan pengumuman itu.  “Oh iya ada, di pojok kanan atas sana ada permintaan untuk senjata-senjata sihir dan benda-benda langka. Jika kau mau menjual senjatamu itu, maka pasti kau akan mendapatkan uang Tunai secara langsung... Pedangmu itu terlihat cukup bagus, jika dijual pasti harganya tinggi.” Ucap pria tua itu dengan nada pelan.  “Tidak, senjata-senjataku ini tidak akan kujual.” Ujar Dragon.  “Lempengan emas yang ada di pundakmu itu juga kelihatannya cukup mahal.” Pria tua itu melanjutkan perkataannya.  “Kan sudah kubilang, ak-...” Sebelum Dragon menyelesaikan kalimatnya, Tatsui menyela pembicaraan mereka.  “Iya, iya... Maafkan temanku ini ya, dia mudah emosi. Apakah ada benda-benda lain yang bisa kami dapatkan dengan mudah, dan bisa langsung dijual dengan harga tinggi?” Tanya Tatsui.  “Hmmm, coba kulihat dulu. Ada yang mencari tanduk Unicorn, cakar Grizzcat, sisik ular raksasa Gurun Zuci, tempurung kura-kura Herba, bulu landak lava ... Hmm, Sepertinya semua benda-benda itu tidak bisa didapatkan dengan mudah, tapi harga-harganya cukup tinggi. Walaupun kalian bisa mendapatkannya, pasti membutuhkan waktu berhari-hari. Tidak ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat disini. Maaf ya.” Ucap pria tua berkepala pelontos itu.  “Tunggu dulu, barusan kau bilang sisik ular agung Gurun Zuci?” Tanya Dragon dan Tatsui secara bersamaan.  “Ya, memangnya kenapa? Apakah kalian memiliki benda tersebut?” Pria tua itu balik bertanya.  Kemudian Dragon segera mengambil sisik ular Gurun Zuci yang selama ini dia selipkan di ikat pinggangnya, untuk kemudian ditunjukan kepada pria tua yang ada dihadapannya itu, dan karena benda tersebut adalah benda asli, maka sisik ular itu bisa langsung ditukarkan dengan uang.  Sedangkan Tatsui hanya tersenyum gembira karena ternyata mereka bisa berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu singkat dan bayarannya cukup tinggi. Lalu pria tua berkepala pelontos itu menyuruh Dragon dan Tatsui untuk segera pergi ke tempat penukaran hadiah, dan mengambil bayaran yang patut mereka terima.  Setelah itu mereka berdua bergegas menuju ke tempat penukaran hadiah. Yakni sebuah tempat yang berperan sebagai perantara bagi orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan, dan sebagai penyedia pekerjaan bagi orang-orang yang bersedia untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Maka dari itu, tempat itu selalu ramai dan dipadati oleh banyak orang, baik yang sedang mengajukan permintaan bantuan, juga orang-orang yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan datang kesana untuk mengambil uang imbalannya.  Lalu setelah mengantri cukup lama, Dragon dan Tatsui segera memberikan benda yang dicari dalam daftar pekerjaan tersebut. Dan ternyata bayaran yang mereka dapatkan untuk satu buah sisik ular itu adalah sebanyak 900 keping perak, berlaku kelipatannya. Jadi jika saja mereka berdua membawa dua buah sisik ular Gurun Zuci, maka tentu saja mereka bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi, yaitu sekitar 1800 keping perak.  Setelah menukarkan sisik ular agung Gurun Zuci yang mereka miliki dengan uang sebesar 900 keping perak, Dragon dan Tatsui keluar dari rumah penukaran hadiah dengan wajah yang terlihat bahagia, karena mereka tidak menyangka bahwa mereka berdua bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Dragon langsung saja memutuskan untuk membagi dua uang itu dengan Tatsui, walaupun Tatsui menolak, namun Dragon bersikeras memaksanya untuk menerima uang tersebut.  Dragon berbicara kepada Tatsui. “Waah, kita beruntung sekali, ternyata benda yang ku bawa itu ada Manfaat juga ya?”  “I- iyaa, tapi itu kan adalah cinderamata yang kaudapatkan susah-susah setelah mengalahkan ular raksasa Gurun Zuci.” Kata Tatsui.  “Tidak apa-apa kan, lagipula kita tidak punya cara yang lain lagi. Kita harus bisa merelakannya.” Ucap Dragon.  “Baiklah, sekarang ayo kita mendaftar.” Ucap Tatsui dengan penuh semangat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD