Chapter twenty five : advice

1779 Words
 Pertarungan antara Gill melawan Master Big hit telah selesai, dengan hasil akhir yang sangat mencengangkan, sebab Gill berhasil mengalahkan sang Master dari perguruan West star tersebut, yang juga merupakan juara bertahan dari Turnamen Kota Togu periode sebelumnya. Gill mengerahkan segala kemampuannya dalam pertarungan itu, dia bahkan menggunakan potensi penuh dari pedang H butcher miliknya, yakni mode Grood hand, sehingga dia bisa memberikan serangan-serangan kuat, juga tebasan yang sangat dahsyat kepada Master Big hit, hingga menyebabkan sang Master akhirnya tumbang dan berhasil dikalahkan.  Hal tersebut membuat seluruh tribun penonton bergemuruh, para penonton bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Gill, sedangkan para pendukung dari Master Big hit terlihat sangat kecewa. Terutama Rhogi, yang merupakan murid dari Master Big hit. Dia sedih karena gurunya telah dikalahkan. Namun dia mencoba untuk tetap tegar, dan akan selalu merasa bangga terhadap gurunya.  Sementara itu Dragon yang menyaksikan pertarungan tersebut dari awal sampai akhir, merasa sangat terpukau atas aksi yang sudah ditunjukan oleh Gill dan Master Big hit, sedangkan Zhoei yang Juga sedang bersamanya di tribun penonton khusus peserta, tampak tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dia sama sekali tidak menerima kemenangan yang telah diraih oleh Gill, karena dia sangat ingin melawan dan mengalahkan Master Big hit di final nanti, maka dia segera meluapkan kekesalannya itu kepada Dragon.  Zhoei memarahi Dragon karena temannya itu telah berhasil mengalahkan Master Big hit, yang merupakan target Zhoei untuk dikalahkan. Dia memaki-maki Dragon, “Kenapa ini bisa terjadi?! Temanmu itu tidak seharusnya menang. Master Big hit lah yang seharusnya menang. Lalu dia akan melawanku di pertandingan final nanti. Kenapa kau dan teman-temanmu selalu saja menjadi penggangu bagiku?!!” Tanya Zhoei kepada Dragon.  “Apa maksudmu? Kami tidak pernah berniat untuk mengganggu rencanamu, ya ampun. Semua yang terjadi dalam hidup ini tidak harus selalu sesuai dengan rencanamu Nona!” Ujar Dragon, yang juga sedikit emosi.  Kemudian Dragon bertanya, "Memangnya kau yakin bisa mengalahkanku di pertandingan kita nanti??"  “Tentu saja! Kau itu tidak ada apa-apanya.” Ucap Zhoei.  “Baiklah kalau begitu, kita buktikan saja di pertandingan nanti.” Jawab Dragon secara singkat.  Setelah itu, mereka berdua saling berpaling muka dan meninggalkan ruangan tersebut, dengan perasaan kesal yang menggumpal di hati mereka masing-masing. Sepertinya Dragon sangat kesal karena Zhoei telah menganggap remeh dirinya, dengan berkata bahwa dia seharusnya akan bertemu dengan Master Big hit di babak final Nanti. Itu artinya Zhoei menganggap, bahwa Gill maupun Dragon, tidaklah mungkin bisa lolos ke babak final, tapi kenyataannya Gill telah berhasil mengalahkan Master Big hit dan melaju ke babak final. Sebenarnya anggapan tersebut tidak hanya dimiliki oleh Zhoei seorang diri saja, tetapi juga oleh kebanyakan penonton yang menyaksikan Turnamen Kota Togu.  Karena Gill hanyalah seorang pemburu monster yang namanya masih terdengar asing, sedangkan Master Big hit adalah seorang pemilik perguruan terkenal bernama 'West star' dari daerah barat, juga sekaligus sebagai juara bertahan dalam Turnamen Kota Togu.  Dengan kemenangan yang telah diraih oleh Gill setelah berhasil mengalahkan Master Big hit, maka harapan Master Big hit untuk bisa menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu sebanyak dua periode berturut-turut, kini telah sirna.  Sedangkan dalam kasus Dragon, orang-orang menganggap bahwa dirinya memang hebat serta memiliki semangat sebagai seorang petarung sejati. Namun kekuatan yang dimiliki oleh Zhoei, bukanlah tandingan bagi Dragon, atau bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi oleh Dragon, karena Dragon tidak memiliki kecepatan super, maupun kemampuan untuk tidak terlihat. Sehingga kecil kemungkinannya bagi Dragon untuk bisa terhindar dari kekuatan milik Zhoei, yang dapat mengendalikan suatu objek menjauh atau mendekati dirinya. Namun Dragon pasti akan mencari suatu cara untuk bisa mengatasi hal tersebut.  Beberapa saat kemudian, sang Pembawa acara segera mengumumkan jeda waktu untuk pertandingan selanjutnya, yakni sekitar 15 menit. Karena saat ini arena pertandingan yang sudah porak poranda itu, akan diperbaiki terlebih dahulu oleh para Penyihir dan Petugas penyelenggara. Yang harus bekerja secara lebih keras lagi tentunya.  Sementara itu Dragon memanfaatkan jeda waktu tersebut untuk melihat keadaan Gill, yang sudah dibawa oleh para Penyihir medis bersama dengan Master Big hit ke ruang perawatan. Saat Dragon sedang berjalan kesana dia bertemu dengan Rhogi yang sedang berada di luar ruangan tersebut. Rhogi adalah murid dari Master Big hit yang ikut dalam Turnamen Kota Togu, namun pada babak pertama, dia dikalahkan oleh Zhoei. Saat ini Rhogi sedang duduk di kursi yang berada di luar ruang perawatan, untuk menunggu dan melihat keadaan gurunya, dia terlihat sangat mencemaskan keadaan gurunya itu, yang telah mengalami luka parah sesudah dikalahkan oleh Gill.  Sedangkan Dragon, tentu saja datang kesana untuk melihat keadaan Gill, karena Gill juga mengalami luka yang cukup parah setelah melawan Master Big hit. Lalu setelah sampai disana, Dragon segera duduk disamping Rhogi, yang terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu. Walaupun agak canggung, tetapi Dragon mencoba untuk menegur Rhogi dan memulai percakapan.  “Hey ... Kau disini untuk menjaga gurumu ya?” Tanya Dragon.  Lalu Rhogi menengok ke arah Dragon, setelah itu dia berkata. “Oh, ternyata kau ... Iya, aku disini untuk guruku. Lalu bagaimana denganmu?”  “Aku disini untuk melihat keadaan temanku.” Jawab Dragon.  Rhogi tahu bahwa teman yang Dragon maksud itu adalah Gill. “Oh, mereka berdua sedang menjalani pengobatan di dalam sana. Sehingga saat ini kita berdua belum diperbolehkan untuk masuk.” Kata Rhogi, sepertinya Rhogi tidak merasa dendam atau mempermasalahkan kekalahan dari gurunya, dan hal itu berbanding terbalik dengan Zhoei.  “Begitu ya.” Kata Dragon, dengan senyuman yang terlihat canggung.  “Setelah ini, kau dan Perempuan yang bernama Zhoei itu akan melangsungkan pertarungan, iya kan?” Tanya Rhogi kepada Dragon.  “I- iya, selanjutnya adalah giliranku bertarung dengannya.”  “Hmm ... Aku memiliki sebuah saran untukmu, supaya kau bisa mengalahkannya.” Kata Rhogi.  Lalu Dragon terkejut ketika mendengar hal tersebut dari Rhogi, dia sedikit kebingungan dan bertanya-tanya mengapa Rhogi mau membantunya, maka dari itu Dragon langsung bertanya kepada Rhogi,   “Kenapa kau mau membantuku?”  “Tidak ada alasan khusus, bukan berarti karena aku mendukungmu supaya kau bisa menang. Tapi guruku sempat berkata padaku, bahwa kau juga memiliki potensi besar untuk bisa menjadi Juara dalam turnamen ini."  "Be- benarkah?" Dragon sedikit tak percaya.  Lalu Rhogi melanjutkan perkataannya, "Ehm, dan aku juga hanya ingin mememberitahukan suatu hal yang kuketahui, namun tidak pernah kuceritakan pada siapapun. Kurasa sekarang adalah waktu yang tepat bagiku untuk memberitahukan hal ini pada seseorang, dan kau merupakan orang yang Paling tepat untuk kuberitahukan mengenai hal ini. Karena sebentar lagi kau akan melawan Zhoei.”  "Tapi apakah benar, tidak apa-apa bagimu, untuk memberitahukan hal itu padaku?" Dragon bertanya karena dia masih merasa sedikit ragu.  "Jadi kau mau kuberitahu atau tidak?" Tanya Rhogi menegaskan.  “Ba- baiklah kalau begitu.” Dragon mulai mengangguk dan mendengarkan.  “Tapi sebelumnya aku ingin bertanya. Jika kau menang melawan Zhoei, itu artinya kau akan melaju ke babak final dan melawan temanmu sendiri. Apakah itu tidak apa-apa bagimu?” Tanya Rhogi.  “Tidak apa-apa, kami sudah saling berjanji untuk bertemu di babak final.” Jawab Dragon.  “Baiklah kalau begitu. Begini saranku ...” (Pembicaraan antara Dragon dan Rhogi selanjutnya, akan ditampilkan saat Dragon sedang bertarung dengan Zhoei nanti.)  Sementara itu, Glauss yang sedang menjaga Tatsui di ruang perawatan. Tampak sedang duduk sambil tertidur pulas. Dia memejamkan mata sambil mendengkur dengan cukup keras, lalu tiba-tiba dia terbangun dengan ekspresi wajah yang kaget, sambil berkata. “Hah, aku bermimpi menjadi seekor kadal.” ujar Glauss yang baru bangun.  Kemudian dia segera menoleh ke arah Tatsui, untuk Melihat kondisi Tatsui saat ini. Lalu alangkah terkejutnya dia saat mendapati mata Tatsui sudah mulai terbuka, sepertinya Tatsui sudah siuman, lalu Tatsui melihat ke segala arah untuk memastikan dimana tempat dia sedang berada saat ini. Glauss mulai merasa canggung dan terpaku setelah melihat hal itu, dia segera tersenyum lebar, saking bahagianya dia karena teman Dragon sudah benar-benar siuman. Lalu Glauss segera memperkenalkan dirinya dengan nada yang terdengar gugup.  “Ha- haloo ... Na- namaku Glauss ... A- aku menggantikan Dragon untuk menjagamu disini, heheh ... Walaupun ada suster penjaga, namun me- mereka tidak dapat selalu berada disini sepanjang waktu.” Ucap Glauss.  “Oh, begitu ... Sepertinya aku mengenalmu?” Tanya Tatsui.  “Ya, a- aku adalah orang yang waktu itu dikalahkan oleh Dragon ... Me-mengenai keberadaanku disini sekarang, ceritanya cukup panjang. A- akan kuceritakan nanti saja ya.”  “Baiklah.” Ucap Tatsui sambil tersenyum.  Lalu Glauss terdiam sejenak, karena tidak tahu lagi apa yang harus dia katakan. Setelah itu dia langsung terhenyak sambil berbicara, “Oh iya, a- apa yang kau membutuhkan sesuatu saat ini? Air minum? Makan? Bantal? Atau apapun? Ka- katakan saja padaku.” Pinta Glauss kepada Tatsui.  “Aku ... Ingin melihat pertarungan Dragon. Apakah sudah selesai?” Tanya Tatsui.  “Be- belum, pertandingan Dragon yang selanjutnya masih belum dimulai. Oh iya, dia sudah berhasil menang melawan Bernie zarr, dan kini dia akan bertarung melawan Zhoei.” Ucap Glauss.  “Wah, hebat sekali, Lalu bagaimana dengan Gill?” Tanya Tatsui dengan perasaan antusias.  “Dia baru saja selesai bertarung melawan Master Big hit, dan berhasil mengalahkannya. Kini mereka berdua sedang diobati di ruang perawatan.” Jawab Glauss.  Lalu Tatsui tersenyum, dan dia mulai berkata lagi. “Mereka berdua sangat hebat. Oh iya, kalau bisa, aku ingin melihat pertarungan Dragon.”  “Siap. Tunggu sebentar ya, aku akan mengambilkan sebuah bola kristal dan menangkap seekor burung penyiar untuk dibawa kesini." Ucap Glauss sambil berlari keluar terburu-buru. Pertarungan Dragon akan dilangsungkan sekitar 5 menit lagi, jadi mereka masih mempunyai waktu untuk mempersiapkan peralatan menonton. Glauss sudah janji bahwa dia akan menjaga Tatsui dan akan memenuhi setiap kebutuhannya, maka dari itu dia terlihat sangat serius dalam menjalankan keinginan Tatsui.  Sementara itu di tribun khusus peserta, Bernie zarr terlihat sedang berjalan menghampiri kursi-kursi yang berada di jajaran depan. Lalu dia duduk di salah satu kursi khusus bagi para peserta tersebut, sambil berkata.  “Walaupun aku sudah kalah, tetapi tidak ada yang melarangku untuk masuk kesini ... Lagipula sekarang, tidak ada siapapun yang akan menonton pertandingan dari sini. Aku ingin menyaksikan kekalahan Dragon dari kursi favorit yang selama ini kutempati.” Kata Bernie sambil duduk.  Bernie memutuskan untuk menyaksikan pertandingan yang sebentar lagi akan berlangsung, di tempat duduk kesukaannya, yang selama dua hari ini selalu dia tempati. Kelihatannya dia sudah begitu tidak sabar untuk segera menyaksikan pertandingan antara Dragon melawan Zhoei, dan tentu saja dia berharap Dragon akan kalah.  Dan akhirnya pertarungan kedua di babak semifinal pun, akan segera dimulai, dimana Zhoei dan Dragon akan saling dipertemukan sebagai lawan. Kedua petarung tersebut kini sedang berada di lorong untuk menuju ke arena pertandingan. Setelah sang Pembawa acara menyatakan bahwa pertandingan selanjutnya akan segera dimulai. Maka nama Dragon dan Zhoei langsung dipanggil dan dipersilahkan untuk naik ke atas arena pertandingan.  Ketika mereka berdua keluar dan menampakan diri mereka di hadapan para penonton. Seluruh tribun langsung bergemuruh, dan tampaknya mereka semua sangat antusias untuk bisa segera menyaksikan pertarungan dari kedua orang yang pernah berseteru tersebut. Sebagian penonton tampak bersorak sambil mendukung Dragon, dan sebagian lagi didominasi oleh para pendukung Zhoei yang jumlahnya lebih banyak daripada para pendukung Dragon, mereka semua berharap supaya Zhoei bisa menjadi juara. Walau kebanyakan dari mereka sudah tahu sifat Zhoei yang sebenarnya. Selain itu, Mereka juga mendukungnya karena dia cantik, dan memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada Dragon.  Apakah Dragon bisa menang melawan Zhoei? Kira-kira rencana apa yang dimiliki oleh Dragon untuk menghadapi kekuatan milik Zhoei yang merpeotkan itu? Temukan jawabannya di Chapter selanjutnya ya, hanya di Cerita Journey of the Dragon.  ( Gill ) ( Zhoei VS Dragon )  Berlanjut ke Chapter 26
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD