Chapter twenty three : Reason to fight

1467 Words
 Pertandingan babak kedua dalam Turnamen Kota Togu, telah resmi berakhir. Empat pemenang yang telah berhasil lolos ke babak selanjutnya adalah Gill yang telah mengalahkan Tatsui, Master Big hit yang telah mengalahkan Azter, Zhoei yang telah mengalahkan Ajora, dan Dragon yang telah mengalahkan Bernie zarr. Para pemenang itu berhak Maju ke babak selanjutnya, atau Kita sebut sebagai babak semifinal.  Pertandingan antara Dragon dan Bernie zarr, merupakan pertandingan penutup dari rangkaian pertandingan yang digelar dalam babak kedua Turnamen Kota Togu. Setelah itu acara Turnamen dijeda selama 1 jam, supaya para peserta bisa beristirahat.  Jeda istirahat tersebut berlangsung selama satu jam, nanti akan ada 2 pertandingan yang akan dilangsungkan pada babak semifinal tersebut. Yakni pertarungan antara Gill melawan Master Big hit, dan selanjutnya adalah pertarungan antara Zhoei melawan Dragon.  ( Gill VS M. Big hit ) ( Zhoei VS Dragon )  Saat ini, Dragon dan Gill sedang berada di dalam ruang perawatan khusus wanita, bersama dengan Glauss yang secara suka rela menjaga Tatsui disana, jika saja nanti Tatsui sudah siuman dan butuh sesuatu, juga akan mengabarkan kepada Dragon mengenai segala perkembangan dari kondisi Tatsui. Namun, bahkan sampai saat ini, Tatsui masih belum juga siuman semenjak dia dikalahkan dalam pertarungan melawan Gill sebelumnya.  Gill dan Dragon dengan sabar menunggu Tatsui siuman di dalam ruangan itu, sambil saling berbicara kepada satu sama lain.  “Aku tidak percaya, kau bersedia mengawasi keadaan Tatsui demi Dragon.” Kata Gill kepada Glauss.  “Hanya menjaga dan mengawasi saja kan? Itu bukanlah hal yang merepotkan koq.” Ucap Glauss.  “Bukan begitu maksudku... Tapi, kau itu kan sudah dikalahkan oleh Dragon, lalu kenapa kau malah bersikap baik terhadap kami? Aku jadi curiga.” Kata Gill.  “Aku dikalahkan dalam sebuah kompetisi, dengan cara yang adil dan keputusan yang sah. Aku ini adalah seorang Kesatria terhormat dan bukan tipe orang pendendam yang akan selalu membuat perhitungan terhadap orang-orang yang telah mengalahkanku ... Disamping itu, aku juga sangat mengagumi Dragon, apalagi setelah dia berhasil mengalahkan si Penyihir tanaman itu. Waah.” Ujar Glauss sambil merasa kagum.  “Tapi sepertinya kau tidak kagum padaku.” Ucap Gill yang merasa sedikit iri sambil bercanda.  "Aku belum pernah bertarung denganmu secara langsung."  "Kalau begitu, apakah kau mau mencobanya." Ucap Gill menantang.  "Boleh... Kapan dan dimana?" Glauss menyanggupi.  “Berhentilah bertengkar, kalian berdua!" Kata Dragon memotong pembicaraan mereka berdua.  “Grrr!!" Gill dan Glauss saling mendekatkan kepala satu sama lain.  "Hey! Kalian bisa mengganggu Tatsui!!" Ujar Dragon.  Lalu seketika itu juga, Gill dan Glauss berhenti bertengkar dan langsung diam sambil duduk manis. Kemudian Glauss mulai bertanya kepada Dragon.  "Oh iya Dragon, ngomong-ngomong kalau boleh tahu, apa tujuanmu mengikuti Turnamen ini?"  "Ya, ceritakan kepada kami. Bukankah waktu itu kau bilang padaku bahwa kau tidak berniat untuk ikut Turnamen, dan hanya mengantarkan Tatsui saja?" Tanya Gill juga.  Kemudian Dragon menjawab. "Itu karena, ada seseorang yang harus kutemui, dan dengan memenangkan Turnamen ini, maka aku bisa menemuinya."  "Siapa orang itu? Saudaramu? Kekasihmu?" Tanya mereka berdua penasaran.  "Bukan... Tapi orang yang telah membunuh guruku."  "Hah? ... Jadi tujuanmu supaya kau bisa balas dendam?" Tanya Glauss.  "Ya, apa ada masalah." Jawab Dragon dengan raut wajah serius.  "Ti- tidak, tidak apa-apa."  “Jadi kau punya dendam terhadap seseorang? Katakan padaku siapa orangnya?” Tanya Gill kepada Dragon dengan sangat penasaran.  “Kalian tidak perlu tahu ... Yang jelas, supaya bisa bertemu dengan orang itu, maka aku harus bisa menjuarai Turnamen ini terlebih dahulu.” Jawab Dragon.  “Jangan-jangan, orang yang kau maksud itu adalah ...” Gill berbicara dengan ekspresi wajah terkejut.  “Apa? Siapa?” Glauss bertanya kepadanya dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran.  Lalu Gill berkata, "Hadiah tambahan yang akan diterima oleh juara dari Turnamen ini adalah jamuan makan di Istana bersama Raja Velodrian Kan? ... Apakah orang yang kau maksud itu adalah Raja Velodrian? Kau akan membalaskan dendam terhadap Sang Raja?!!” Gill bertanya dengan nada tinggi.  “Hoooooo!!” Glauss merasa sangat terkejut sekaligus ketakutan setelah mendengarkan pernyataan dari Gill.  “Diam! Kalian ini terlalu berlebihan ... Bukan dia orang yang kumaksud. Pokoknya aku tidak bisa memberitahu kalian tentang hal ini. Karena Ini Adalah urusan pribadi.” Ucap Dragon.  “Jangan begitu, kau tidak sendirian. Jika kau membutuhkan bantuan, katakan saja pada kami.” Ujar Gill.  “Ya, benar. Seperti yang kau bilang, walaupun kita ini adalah musuh di arena pertandingan, tetapi diluar arena, kita ini adalah teman. Dan teman seharusnya saling menolong, benar kan?” Tanya Glauss kepada Dragon, dan didukung oleh Gill yang juga mengangguk kepada Dragon.  “Ya, kita memang teman. Tapi urusanku lebih besar daripada hubungan kita, karena taruhannya adalah nyawa.” Ucap Dragon sambil berdiri dari kursinya, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. Meninggalkan Glauss dan Gill bersama dengan Tatsui yang masih belum siuman disana.  Mereka sempat terdiam sejenak ketika Dragon pergi meninggalkan ruangan tersebut, lalu Glauss mulai berkata, “Apakah aku salah bicara?” Tanya Glauss kepada Gill.  “Tidak, mungkin dia hanya sedikit sensitif jika membahas soal urusannya.” Jawab Gill.  Dragon merasa bersalah karena telah membahas hal tersebut dengan teman-temannya. Hal yang tidak boleh dia katakan sama sekali, karena jika dia sampai mengatakan apa yang harus dia perbuat di dalam Istana, maka batu mantra yang tertanam di dalam pundaknya akan bereaksi. Begitupun juga jika dia sampai memberitahukan tentang siapa orang yang telah mengutusnya serta memberikan misi kepadanya untuk mencuri di dalam Istana Nexus, maka batu mantra tersebut nanti pasti akan meledak.  Stellan flaur, seorang penyihir jahat yang bisa memanipulasi orang lain dengan cara apapun, dan senang menjadikan orang lain sebagai budaknya. Telah menanamkan batu mantra di dalam pundak Dragon, dan memaksa Dragon supaya melakukan misi yang sangat berbahaya, yakni mencuri bola Aporion di dalam Istana Nexus. Karena Flaur membutuhkan benda tersebut untuk mempersembahkannya kepada para anggota dari kelompok Emperors unity, sehingga dia bisa diakui secara resmi sebagai anggota ke tujuh dari kelompok Emperors unity.  Namun disamping hal itu, Stellan flaur juga menawarkan hal yang cukup menggiurkan bagi Dragon. Jika Dragon berhasil membawakan bola Aporion kepadanya, maka Flaur akan memberitahu Dragon tentang dimana keberadaan Night crow. Yakni orang yang sedang dicari-cari oleh Dragon, karena telah membunuh gurunya.  Saat ini, di dalam hati kecil Dragon sebenarnya dia ingin menceritakan semuanya kepada teman-temannya, dan dia sangat ingin meminta tolong kepada orang lain atas kesulitan yang sedang dialaminya tersebut, namun dia tidak bisa bilang, kepada Gill, Tatsui, maupun Glauss. Bahkan kepada Melinda sekalipun, dia tidak dapat memberitahukannya. Walaupun Melinda adalah teman pertama yang dia dapatkan dalam perjalanannya itu.  Jadi Dragon benar-benar sendirian dalam menghadapi takdir tersebut, dan dia akan berusaha sekeras mungin supaya dapat melakukan apa yang harus dia lakukan. Selain itu, dia juga tidak mau jika teman-temannya sampai terlibat dalam masalahnya, karena jika mereka sampai terlibat, maka mereka juga akan berada dalam bahaya yang cukup besar serta beresiko kehilangan nyawa mereka.  ( Gill ) ( M. Big hit ) ( Zhoei ) ( Dragon )  Waktu sudah menunjukan jam 4 sore. Pertarungan pembuka di babak semifinal Turnamen Kota Togu akan segera dimulai. Saat itu Dragon sedang berdiri di ujung lorong sambil memperhatikan arena tempat bertanding. Dia terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu. Lalu tak lama kemudian Gill tiba disana dan langsung datang menghampirinya.  “Ehm.” Gill membuka pembicaraan dengan sedikit berdehem, lalu dia lanjut berbicara kepada Dragon.   “Maafkan aku dan Glauss karena terlalu ingin tahu mengenai urusanmu ya?”  “Tidak apa-apa. Seharusnya aku yang meminta maaf. Karena aku sudah bersikap terlalu berlebihan.” Ucap Dragon.  “Hmm ... Sebentar lagi babak semifinal akan segera dimulai. Pastikan kau menyaksikan pertarunganku sepenuhnya ya ... Jangan mengkhawatirkan Tatsui. Dia tidak apa-apa, lagipula ada Glauss yang sedang menjaganya.” Kata Gill kepada Dragon.  “Ya.” Jawab Dragon sambil mengangguk.  Lalu tiba-tiba seseorang datang di belakang mereka. Yakni sesosok pria bertubuh tinggi dan kekar yang tidak lain tidak bukan adalah Master Big hit. Gill dan Dragon sedikit terkejut ketika sang Master menghampiri mereka, karena dia adalah lawan yang akan segera dihadapi oleh Gill di arena pertandingan itu. Lalu beberapa saat kemudian, sang Master berbicara kepada Gill.  “Nak Gill, apakah kau sudah siap? Ayo kita berangkat.” Ajak Master Big hit kepada Gill.  “Ya, ayo.” Ucap Gill sambil mengikuti langkah dari Master Big hit menuju ke arena pertandingan.  Tak lama kemudian, sang pembawa acara mulai mengumumkan bahwa babak semifinal Turnamen Kota Togu telah resmi dimulai. Akan ada dua pertandingan yang dilangsungkan pada babak ini. Yang pertama adalah pertarungan antara Gill melawan Master Big hit, dan selanjutnya adalah pertarungan antara Zhoei melawan Dragon. Lalu setelah dua orang peserta berhasil menang dan lolos ke babak selanjutnya. Maka dua orang peserta itu akan saling berhadapan dalam babak final, yang akan dilangsungkan Pada esok hari.  Pertandingan pembuka dalam babak semifinal ini, akan mempertemukan antara Gill dan Master Big hit sebagai lawan. Dan pertandingan antara mereka berdua itu merupakan hal yang sudah sangat dinanti-natikan oleh seluruh penonton baik yang ada di tribun maupun yang ada di rumah, karena keduanya merupakan dua orang petarung yang paling diunggulkan dalam Turnamen tersebut. Maka sang pembawa acara segera memanggil mereka berdua untuk naik ke atas arena pertandingan. Kedatangan mereka berdua benar-benar disambut dengan meriah oleh seluruh penonton. Mereka berdua berjalan ke atas arena dengan gagahnya, sambil dibanjiri oleh dukungan dari para penggemarnya masing-masing, yang jumlahnya sangat banyak disana.  Akankah Gill bisa menang melawan sang Master penguasa tehnik tenaga dalam dari perguruan West star? Ataukah Master Big hit akan kewalahan melawan Gill yang memiliki berbagai macam kemampuan unik yang sangat hebat dari tiap senjata yang dimilikinya. Terus ikuti kisahnya ya.  Berlanjut ke Chapter 24
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD